BMKG Ingatkan Tinggi Gelombang Perairan Wakatobi pada 16-19 Agustus 2025
Wa Ode Hesti, telisik indonesia
Jumat, 15 Agustus 2025
0 dilihat
Kondisi perairan di laut Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi, Jumat (15/8/2025). Foto: Wa Ode Hesti/Telisik
" Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi terkini terkait prakiraan tinggi gelombang untuk daerah Sulawesi Tenggara (Sultra), termasuk di Kabupaten Wakatobi "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi terkini terkait prakiraan tinggi gelombang untuk daerah Sulawesi Tenggara (Sultra), termasuk di Kabupaten Wakatobi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wakatobi, Idihari, mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama kemungkinan tinggi gelombang di Wakatobi.
"Diimbau kepada seluruh masyarakat Wakatobi agar selalu siaga dan selalu meng-update perkiraan cuaca, termasuk tinggi gelombang dan badai petir dari sumber yang kompeten," imbau Idihari, Jumat (15/8/2025).
Baca Juga: DPRD dan Pemkot Baubau Tetapkan Perda RPJMD 2025-2029 Jelang Disahkan
Tinggi gelombang 1.25 - 2.5 m berpeluang terjadi di Perairan Utara Wawonii, Laut Banda Timur Wawonii, Perairan Buton, Perairan Wakatobi Bagian Barat, Perairan Wakatobi Bagian Timur, Laut Banda Timur Wakatobi, Laut Flores Selatan Buton, Perairan Baubau dan Teluk Bone Barat Kabaena.
Pola angin umumnya bertiup dari timur hingga selatan dengan kecepatan berkisar antara 2-20 knot. Kecepatan angin tertinggi mencapai 25 knot (6 Skala Beaufort ) di wilayah Laut Banda Timur Wakatobi dan Perairan Wakatobi bagian Timur.
Baca Juga: Sambut HUT ke-80 RI, Polres Muna Berbagi Sembako ke Masyarakat Kurang Mampu
"Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan pohon tumbang akibat hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang," ucap Kabid Perencanaan dan Kesiapsiagaan BPBD Wakatobi, Saidman Zainuddin.
Gelombang tinggi mulai terjadi hari ini dan BMKG memperkirakan berlangsung sampai 16 hingga 19 Agustus 2025.
“Yang kami khawatirkan kapal tiba-tiba mati mesin, dan seperti kita ketahui cuaca sekarang gelombangnya sangat tinggi, sangat berbahaya dan berisiko tinggi," ucap Nakhoda Kapal Manu-Manu Kaindea, La Ane. (A)
Penulis: Wa Ode Hesti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS