5 Tempat Wisata di Buton Utara yang Wajib Dikunjungi dengan Segala Keunikannya

Aris, telisik indonesia
Minggu, 16 Mei 2021
0 dilihat
5 Tempat Wisata di Buton Utara yang Wajib Dikunjungi dengan Segala Keunikannya
Wisata Permandian Eengkapala. Foto: Aris/Telisik

" Di Buton Utara, ada beberapa destinasi wisata yang wajib dikunjungi karena memiliki keindahan yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. "

BUTON UTARA, TELISIK.ID - Tempat wisata menjadi salah satu pilihan untuk menghabiskan waktu liburan atau waktu luang bersama keluarga.

Di Buton Utara, ada beberapa destinasi wisata yang wajib dikunjungi karena memiliki keindahan yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Berikut tempat wisata di Buton Utara yang wajib Anda kunjungi:

1. Permandian Pasarambola'ea

Permandian Pasarambola'ea terletak di Desa Malalanda, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara.

Tidak membutuhkan waktu lama, dari pusat ibu kota Kulisusu untuk menuju ke Permandian Pasarambola'ea, hanya butuh sekira 10 menit menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Permandian Pasarambolaea dikenal dengan keunikannya, karena genangan airnya yang membentuk danau kecil.

Permandian Pasarambola'ea tidak seperti permandian pada umumnya, dari atas tanah Anda harus menurun ke bawah, kurang lebih 5 meter untuk bisa berendam atau mandi di dalamnya.

Bebatuan tebing tinggi yang melingkari genangan air juga menambah keunikan Permandian Pasarambola'ea.

Salah satu pengunjung, Dedi (33) mengatakan, setiap libur lebaran atau libur tahun baru, banyak orang yang berkunjung di permandian ini.

Baca juga: Menelisik Keindahan Puncak Osu Mohai di Konsel

"Biasanya libur lebaran atau libur tahun baru banyak orang kesini," ungkapnya, Jumat (14/5/2021).

Genangan air yang berwarna kebiruan menambah daya tarik permandian ini. Olehnya itu sangat direkomendasikan untuk berkunjung di Permandian Pasarambola'ea bagi Anda yang suka berwisata.

2. Permandian Eengkapala

Letak Permandian Eengkapala tidak jauh dari Permandian Pasarambolaea, Masih di wilayah Desa Malalanda, Kecamatan Kulisusu.

Genangan air di Permandian Eengkapala ini juka terbilang unik. Jika dilihat dari atas, akan tampak seperti air yang tergenang di dalam kapal laut.

Permandian Eengkapala memiliki genangan air yang cukup dalam, dengan warnanya yang kebiruan.

3. Pantai Membuku

Pantai membuku terletak di Desa Kadacua, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur). Pantai Membuku berlokasi di bagian timur Ereke, Ibu Kota Butur.

Jarak Pantai Membuku dari pusat Kota Ereke sekitar 3 kilometer. Butuh waktu 5 sampai 10 menit menggunakan kendaraan roda dua untuk sampai ke Pantai Membuku.

Pantai Membuku dikenal dengan pantai yang menarik karena di pantai ini terbentang pasir putih di sepanjang pantai dan pepohonan kelapa yang diberi cat warna warni, menambah daya tarik bagi pengunjung.

Di Pantai Membuku, sejauh mata memandang ke arah timur, hanya akan tampak laut yang tak memiliki pulau. di sore hari dari arah utara Pantai Membuku biasanya akan tampak kapal laut dari Kota Kendari menuju Kabupaten Waktobi.

Karena itulah sehingga Pantai Membuku menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Buton Utara.

4. Pantai Bone

Bagi Anda yang suka berwisata ke pantai, sangat disarankan untuk berkunjung di Pantai Bone.

Baca juga: Sehari Setelah Lebaran, Sinjai Diserang Banjir dan Longsor 

Pantai Bone terletak di Desa Malalanda, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara. Di sepanjang Pantai Bone, berjejer gazebo pedagang ikan asap yang bisa dinikmati para pengunjung.

Salah satu pengunjung wisata Pantai Bone, Jihat (17) mengungkapkan, Pantai Bone menjadi salah satu tempat wisata favoritnya karena selain pemandangannya, ada juga tempat penjual ikan asap di tempat ini.

Di Pantai Bone terdapat dermaga yang cukup panjang. Jika berkunjung di sore hari, Anda akan menyaksikan sunset atau matahari terbenam.

"Setiap hari-hari libur, akan banyak orang yang berkunjung kesini," tutur Jihat.

Johan (23) pengunjung lainnya mengatakan, Pantai Bone hanya akan ramai pengunjung pada saat hari libur seperti hari lebaran saat ini.

"Kalau bukan hari lebaran tidak terlalu ramai pengunjung, memang banyak juga yang kesini tapi tidak sebanyak kalau libur lebaran," ungkap Johan.

5. Wisata Kali Baru

Jika Anda para penikmat alam sejati,  pencinta petualangan, atau hanya sekadar ingin menghabiskan waktu kebersamaan bersama keluarga, atau memulihkan penat dari segala rutinitas harian yang padat, tidak ada salahnya berkunjung ke Kabupaten Buton Utara.

Hona Yapto, warga Desa Lagundi, mengungkapkan, salah satu tempat yang tepat untuk refreshing adalah Kali Baru yang berlokasi di desa Lagundi, Kecamatan Kambowa, Kabupaten Buton Utara.

"Sebagai pencinta alam saya rasa wajib untuk menelusuri salah satu spot kebanggaan masyarakat desa ini," cetusnya, Sabtu (15/5/2021).

Sebagai informasi, jika Anda akan ke tempat wisata Kali Baru, dari Kota Baubau Anda membutuhkan waktu 3 jam. Lokasinya berada di desa paling selatan di Kabupaten Buton Utara. Membutuhkan waktu lebih lama jika awal perjalanan dari Kota Ereke, yaitu 5 jam.

Baca juga: Puncak Menuju Arus Mudik, Jalur Menuju Jabodetabek Diperketat

Masyarakat menamainya Kali Baru, karena tempat ini menjadi hilir dari aliran air sungai, yang mengalir dari puncak pegunungan Desa Lagundi.

Menurut Hona, akibat pasang surut air Laut Banda, daerah ini setiap harinya akan membentuk daratan pasir-pasir yang terbentuk secara alami oleh gelombang laut.

Kolaborasi yang apik antara air laut dan air sungai seperti memanjakan para pelancong. Jika tidak ingin terlalu berinteraksi dengan air asin yang berlebihan, kita tinggal ke aliran sungai, begitu juga sebaliknya.

Kontur sungai yang membelah daratan ini, jika air pasang akan menjadi tantangan tersendiri untuk menyeberangi sungai karena airnya menjadi dalam.

Kerikil-kerikil laut yang hampir separuh menyelimuti bibir pantai, menjadikannya primadona sebagai alat terapis kesehatan, atau seru-seruan bersama.

Di musim timur saat ini, ombak cukup keras dan melembek ketika menjamah kaki laut, pengunjung wisata Kali Baru akan memanfaatkan sebilah papan yang pipih untuk berselancar dengan cara-cara yang konvensional.

"Ceritanya akan berbeda jika kegiatan menantang ombak ini dilakukan dengan papan surfing oleh peselancar profesional, bukan main," lanjut Hona.

Hona menambahkan, yang tidak bisa dilepaskan dari Kali Baru, angin laut yang meniup dengan gagah, kadang lirih, dan kadang ia bersemilir dengan menggebu-gebu. Angin laut Kali Baru berbeda dengan angin laut pada umumnya.

"Di sini angin bercerita, berbalas kata dengan nyiur-nyiur yang melambai, bertutur tentang kehebatan pelaut-pelaut Banda, bercerita tentang samudera yang bertepi," Hona mengakhiri. (A)

Reporter: Aris

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga