7 Bahaya Vape, Diklaim Tak Kalah Parah dari Rokok Konvensional

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 31 Juli 2024
0 dilihat
7 Bahaya Vape, Diklaim Tak Kalah Parah dari Rokok Konvensional
Rokok eletrik ternyata menyimpan sejumlah efek samping yang berbahaya. Foto: Repro Inionlabs.id

" Sejak awal kemunculannya, rokok elektrik (vape) digadang-gadang sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan rokok konvensional "

JAKARTA, TELISIK.ID - Sejak awal kemunculannya, rokok elektrik (vape) digadang-gadang sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan rokok konvensional.

Meski disebut sebagai alternatif rokok, amun sejumlah bahaya mengancam para penggunanya. Vape mulai dikenal luas sebagai metode untuk berhenti merokok.

Sebagian orang menggunakan vape karena alasan kesehatan, sementara sebagian lainnya menganggap vape sebagai bagian dari gaya hidup modern.

Penggunaan vape yang dianggap lebih praktis dibandingkan rokok konvensional, menjadi bagian dari tren masa kini.

Vape sering digunakan sebagai sarana sosialisasi dengan komunitas atau teman. Alasan lainnya adalah untuk menunjukkan status sosial, yang menjadikan vape populer terutama di kalangan anak muda. Tren ini terlihat jelas di banyak negara, termasuk Indonesia, seperti dilansir dari kemenkes.go.id, Rabu (31/7/2024).

Kontroversi mengenai penggunaan vape terus berlanjut. Di Amerika Serikat, penyakit paru-paru terkait vape telah dinyatakan sebagai epidemi. Meskipun belum ada data resmi di Indonesia, risiko yang sama mungkin terjadi. Kurangnya pencatatan dan pelaporan membuat dampak negatif vape di Indonesia tidak terlihat seperti di Amerika Serikat.

Baca Juga: 16 Obat Jerawat Paling Banyak di Apotek Diklaim Ampuh Kempeskan Jerawat

Beberapa negara di Asia tidak melonggarkan aturan bagi pengguna vape. Kamboja, India, Singapura, Brunei, Taiwan, Filipina, dan Vietnam adalah contoh negara yang dengan tegas melarang penggunaan vape. Larangan tersebut diberlakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh vape.

Di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan tegas melarang penggunaan vape. Bahaya vape dianggap setara dengan rokok konvensional.

Penelitian menunjukkan bahwa vape berhubungan langsung dengan berbagai penyakit seperti penyakit paru-paru, jantung, gangguan sistem kekebalan tubuh, kanker, dan kerusakan otak.

IDI merekomendasikan pemerintah untuk melarang peredaran vape di Indonesia. BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) telah melakukan studi terkait vape pada tahun 2015 dan 2017.

Hasil studi menunjukkan bahwa dampak negatif vape lebih besar dibandingkan potensi manfaatnya bagi kesehatan masyarakat.

Kandungan dalam e-liquid dan uap vape dapat berdampak negatif pada kesehatan. Meskipun demikian, BPOM belum memiliki kewenangan untuk mengatur peredaran vape.

Regulasi yang lebih jelas diperlukan untuk mengendalikan penggunaan vape seperti halnya rokok konvensional.

Meskipun vape dinilai lebih sedikit berbahaya daripada rokok tembakau konvensional, penggunaannya tetap memiliki risiko dan bahaya kesehatan yang signifikan.

Berikut adalah tujuh bahaya utama penggunaan vape yang perlu diperhatikan, bersumber dari alodokter.com :

1. Dampak pada Paru-paru

Salah satu bahaya utama penggunaan vape adalah potensi kerusakan paru-paru. Cairan yang digunakan dalam vape sering mengandung nikotin, propilen glikol, dan bahan kimia lain yang dapat mengiritasi paru-paru.

Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan peradangan, gangguan fungsi paru-paru, dan kondisi serius seperti bronkitis kronis atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

2. Ketergantungan pada Nikotin

Banyak vape mengandung nikotin, yang menyebabkan ketergantungan. Penggunaan rutin nikotin dapat menyebabkan toleransi, di mana pengguna membutuhkan jumlah nikotin yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama. Ini dapat menyebabkan kecanduan yang lebih dalam dan sulit untuk berhenti.

3. Risiko pada Remaja

Vape sering menarik bagi remaja karena berbagai rasa yang menarik dan desain yang stylish. Penggunaan vape pada remaja dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, kerusakan fungsi paru-paru, dan meningkatkan risiko kecanduan nikotin.

Baca Juga: Simak 5 Manfaat Olahraga Malam dan Risikonya

4. Bahan Kimia Berbahaya

Studi menemukan bahwa beberapa cairan vape mengandung bahan kimia berbahaya, seperti senyawa organik volatil, logam berat, dan partikel ultrafine. Paparan terus-menerus terhadap bahan kimia ini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk gangguan sistem pernapasan dan penyakit kronis lainnya.

5. Ledakan dan Kebakaran

Vape yang menggunakan baterai memiliki risiko potensial ledakan dan kebakaran jika baterai mengalami kerusakan atau digunakan secara tidak tepat. Kasus ledakan baterai vape telah dilaporkan di berbagai negara, menyebabkan cedera serius pada pengguna.

6. Pengaruh terhadap Kesehatan Mental

Penggunaan vape, terutama pada tingkat tinggi, telah dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Nikotin dalam vape dapat mempengaruhi keseimbangan kimia dalam otak, meningkatkan risiko gangguan mental.

7. Pengenalan Rokok pada Non-Perokok

Adanya berbagai rasa yang menarik pada vape dapat mempengaruhi orang yang tidak merokok untuk mencoba vape. Hal ini meningkatkan risiko mereka untuk mulai merokok tembakau. Vape sering dianggap sebagai pintu gerbang menuju kecanduan rokok konvensional. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga