7 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Minggu, 21 Agustus 2022
0 dilihat
Kesehatan mental yang baik dan terjaga memungkinkan anak berpikir jernih, berkosentrasi dan berkembang lebih baik. Sebaliknya, kesehatan mental yang kurang baik dapat menyebabkan gangguan perilaku. Foto: Repro hellosehat.com
" Kesehatan mental yang baik dan terjaga memungkinkan anak untuk berpikir jernih, berkonsentrasi, berkembang lebih baik secara sosial dan lebih mudah mempelajari keterampilan baru "
KENDARI, TELISIK.ID - Bagi orangtua mudah untuk mengidentifikasi kebutuhan fisik anak, seperti memberikan makanan bergizi, pakaian yang nyaman dan sebagainya. Namun, mengidentifikasi kebutuhan mental dan emosional anak ternyata tidak semudah memenuhi kebutuhan fisik mereka.
Pada masa anak-anak, pertumbuhan yang sehat tidak hanya ditandai perubahan fisik namun juga disertai dengan perkembangan mental. Baik kesehatan fisik dan mental diperlukan anak untuk menjalani kehidupan remaja hingga dewasa. Meskipun demikian, kebutuhan kesehatan mental anak cenderung sulit dipahami dan sangat mungkin terlewatkan oleh orangtua dalam mengasuh anak.
Berikut ini pentingnya menjaga kesehatan mental anak, seperti dilansir dari halodoc.com dan hellosehat.com, yaitu:
Mengapa menjaga kesehatan mental anak penting untuk dilakukan?
Kesehatan mental yang baik dan terjaga memungkinkan anak untuk berpikir jernih, berkonsentrasi, berkembang lebih baik secara sosial dan lebih mudah mempelajari keterampilan baru.
Selain itu, peran orangtua dan orang terdekat, seperti guru dan teman sama pentingnya untuk membantu anak mengembangkan rasa percaya diri, harga diri yang tinggi, dan pandangan emosional yang sehat tentang kehidupan.
Sebaliknya, kesehatan mental yang kurang baik pada masa anak-anak dapat menyebabkan gangguan perilaku yang lebih serius akibat ketidakseimbangan mental dan emosional, serta kehidupan sosial anak yang kurang baik.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 10 sampai 20 persen anak-anak dan remaja mengalami gangguan mental, seperti dilansir dari laman Positive Psychology.
Sebanyak 50 persen dari semua penyakit mental dimulai pada usia 14 tahun. Sementara itu, sebanyak 75 persen terjadi pada pertengahan usia 20-an.
Kondisi neuropsikiatri diyakini menjadi penyebab utama masalah kesehatan mental pada anak. Kondisi atau gangguan neuropsikiatri adalah istilah luas yang digunakan menggambarkan penyakit yang secara negatif mempengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar, bekerja dan mengatasi emosi.
Cara menjaga kesehatan mental anak, antara lain:
1. Berikan anak kasih sayang tanpa syarat
Rasa cinta, rasa aman dan perasaan diterima harus menjadi inti kehidupan keluarga. Anak-anak perlu tahu bahwa cinta orangtuanya tidak bergantung pada apa saja yang sudah berhasil dicapai.
Baca Juga: Bukan Kerena Telat Makan, Ternyata Ini Penyebab Utama Maag Kambuh
Kesalahan kekalahan harus bisa diterima. Sebab, rasa yakin akan tumbuh di dalam rumah yang penuh dengan cinta dan kasih sayang tanpa syarat.
2. Membangun kepercayaan diri anak
Upaya ini sangat penting dilakukan untuk mendorong anak mempelajari dan terus mencoba berbagai hal baru. Ini dapat dilakukan dalam berbagai cara, misalnya: memuji mereka saat mulai belajar hal baru, membantu anak dalam menentukan tujuan yang sesuai dengan kemampuannya, hindari ucapan, sikap, dan perilaku yang membuat anak berhenti mencoba saat mereka gagal, ajari anak untuk bekerja dalam kelompok, bersikap jujur saat melakukan kesalahan, ajari anak menerima kesalahan dan kegagalan.
3. Membiarkan anak bermain
Bagi anak-anak, waktu bermain hanyalah waktu untuk bersenang-senang, padahal sesungguhnya waktu tersebut juga merupakan saat anak belajar berbagai hal. Saat bermain, anak juga terbantu untuk menjadi kreatif, mempelajari bagaimana memecahkan masalah, dan bagaimana cara mengendalikan diri. Aktif bergerak saat bermain juga membantu anak menjadi sehat secara fisik dan mental.
4. Berikan bimbingan dan disiplin yang tepat
Anak-anak membutuhkan kesempatan mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan dan kemandirian baru. Anak-anak juga perlu belajar bahwa perilaku tertentu tidak dapat diterima dan bahwa mereka bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan mereka.
Sebagai anggota keluarga, anak perlu mempelajari aturan yang dibuat ayah dan ibu dalam keluarga. Jadi, pastikan ibu memberikan bimbingan dan disiplin yang adil dan konsisten. Nantinya, anak akan membawa keterampilan sosial dan aturan perilaku ini ke sekolah dan akhirnya ke tempat kerja.
5. Mendorong anak untuk bersosialisasi
Di samping bermain dengan orangtua, anak juga memerlukan berinteraksi dengan anak seusianya. Bermain dengan teman sebaya akan membantu anak mengenali kelemahan dan kelebihan pada dirinya, serta belajar untuk hidup berdampingan dengan orang lain. Menemukan teman bermain anak dapat dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi lingkungan sekitar, tempat rekreasi, atau mendaftarkan anak di sekolah.
Baca Juga: 4 Tips Atasi Anak Susah BAB, Penyebab dan Tips Mengobatinya
6. Menciptakan lingkungan rumah yang aman
Rumah adalah tempat pertama anak mempelajari berbagai hal. Lingkungan rumah yang aman dan keluarga yang harmonis akan mendukung perkembangan mental anak.
Sebaliknya, suasana rumah yang tidak aman dapat menyebabkan anak menjadi mudah cemas atau mengalami ketakutan dan hal ini dapat menghambat perkembangan anak. Selain itu, kondisi rumah yang baik juga akan membantu anak untuk membangun kembali kepercayaan diri saat mengalami kesulitan dan permasalahan.
7. Ajari anak untuk menikmati proses
Ajari anak untuk memahami bahwa kemenangan atau mencapai tujuan bukanlah segalanya, dan menikmati proses adalah hal terpenting dalam mengerjakan suatu hal. Saat anak mengikuti pertandingan atau bermain permainan olahraga, cobalah tanyakan perasaan anak saat ia bermain dibandingkan menanyakan apakah ia memenangkan permainan tersebut.
Selalu menuntut anak untuk menang dapat memicu ketakutan akan kekalahan, atau kekhawatiran dalam mencoba hal baru, dan hal ini dapat membuat anak frustrasi.
Kesehatan mental anak sangat penting, karena merupakan proses anak beradaptasi dengan lingkungannya dan akan memengaruhi kesehatan mentalnya ketika dewasa nanti. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Kardin