Sembilan Tanda Tubuh Kelebihan Kadar Gula Darah

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 29 September 2024
0 dilihat
Sembilan Tanda Tubuh Kelebihan Kadar Gula Darah
Gangguan kesehatan terkait gula darah, biasanya ditunjukkan dari berbagai macam kondisi atau gejala. Foto: Repro bumame

" Kadar gula darah yang tinggi merupakan penyebab utama dari diabetes, sehingga penting bagi setiap individu untuk memahami tanda-tanda awal dari kondisi ini "

KENDARI, TELISIK.ID - Tubuh memiliki mekanisme alami untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah. Pada kondisi normal, kadar gula darah seseorang berada di antara 70-100 mg/dL sebelum makan, dan kurang dari 180 mg/dL setelah makan.

Namun, ketika kadar gula darah melebihi ambang batas normal tersebut, kondisi ini dikenal sebagai hiperglikemia. Hiperglikemia terjadi ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik atau tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup.

Kadar gula darah yang tinggi merupakan penyebab utama dari diabetes, sehingga penting bagi setiap individu untuk memahami tanda-tanda awal dari kondisi ini.

Telisikers, berikut sembilan tanda tubuh kelebihan gula darah:

1. Mudah Lelah

Mengutip halodoc.com, salah satu tanda paling umum dari tingginya kadar gula darah adalah kelelahan. Kelelahan ini bisa terjadi meskipun seseorang sudah cukup tidur, makan dengan baik, dan berolahraga secara teratur.

Pada orang yang mengidap diabetes, kondisi ini dikenal sebagai kelelahan diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar glukosa dapat mempengaruhi energi tubuh, khususnya pada wanita.

Faktor-faktor seperti efek samping obat-obatan dan kondisi mental juga dapat memperburuk kelelahan. Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa lelah sepanjang hari, yang menjadi salah satu tanda utama bahwa tubuh memiliki kadar gula darah yang tinggi.

2. Penglihatan Kabur

Kadar gula darah yang tinggi juga dapat menyebabkan penglihatan kabur. Ini terjadi karena tingginya kadar glukosa dalam darah dapat memengaruhi lensa mata, membuatnya membengkak dan menyebabkan gangguan fokus.

Baca Juga: Tujuh Metode Ini Diklaim Paling Manjur Cegah Kanker Serviks

Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga bisa merusak pembuluh darah kecil di mata, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen jika tidak ditangani.

Tanda ini tidak boleh diabaikan, karena selain menandakan tingginya kadar gula darah, penglihatan kabur juga bisa menjadi tanda masalah mata lainnya seperti ulkus kornea.

3. Mudah Lapar

Rasa lapar yang berlebihan juga bisa menjadi tanda bahwa kadar gula darah dalam tubuh sedang tinggi. Ketika tubuh tidak dapat memproses glukosa dengan baik, hal ini dapat menyebabkan tubuh merasa kurang energi, meskipun kadar gula darah sebenarnya tinggi.

Kondisi ini membuat tubuh merasa terus-menerus lapar karena sel-sel tidak mendapatkan cukup energi. Akibatnya, seseorang cenderung makan lebih banyak, tetapi tidak merasa kenyang, sehingga menambah beban pada kadar gula darah.

4. Gerak Tubuh Lebih Lamban

Tubuh yang kelebihan gula darah cenderung mengalami pasang surut energi. Gula darah yang tinggi menyebabkan lonjakan insulin yang dapat membuat energi tubuh tidak stabil. Akibatnya, seseorang dapat merasa lebih lamban dari biasanya.

Kondisi ini sering kali disertai dengan perasaan tidak bertenaga dan sulit untuk berkonsentrasi. Lonjakan energi yang terjadi juga dapat menyebabkan tubuh cepat merasa lelah setelah melakukan aktivitas ringan sekalipun.

5. Kulit Bermasalah

Tingginya kadar gula darah juga berdampak pada kesehatan kulit. Pada beberapa orang, lonjakan insulin akibat tingginya kadar gula dapat memicu hormon-hormon yang menyebabkan masalah kulit seperti jerawat, seperti dikutip dari klikdoter.com.

Kulit yang bermasalah ini biasanya disebabkan oleh peradangan yang terjadi akibat kadar gula yang tinggi dalam tubuh. Selain itu, pada penderita diabetes, luka pada kulit cenderung lebih sulit sembuh karena tingginya kadar gula darah dapat menghambat proses penyembuhan.

6. Mengidam Makanan Manis

Keinginan yang berlebihan untuk mengonsumsi makanan manis juga bisa menjadi tanda bahwa kadar gula darah sedang tinggi. Kondisi ini sering kali terjadi akibat ketidakseimbangan gula darah dalam tubuh.

Semakin banyak gula yang dikonsumsi, semakin besar pula keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak gula. Ini dapat memicu siklus ketergantungan terhadap gula, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.

7. Penurunan Berat Badan Secara Signifikan

Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan oleh pola makan atau kondisi kesehatan lainnya, juga bisa menjadi tanda kelebihan gula darah. Ketika tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan baik, tubuh mulai membakar lemak dan otot sebagai sumber energi.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kulit Kering saat Musim Kemarau

Ini dapat menyebabkan penurunan berat badan secara signifikan tanpa alasan yang jelas. Penurunan berat badan ini juga sering kali disertai dengan perasaan lemas dan tidak bertenaga.

8. Luka Sulit Sembuh

Tingginya kadar gula darah dapat menghambat proses penyembuhan luka. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah dan saraf yang terjadi akibat tingginya kadar gula dalam tubuh.

Luka yang sulit sembuh ini menjadi salah satu tanda bahwa tubuh tidak mampu mengontrol kadar gula dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan kadar gula darah secara rutin agar kondisi ini dapat diatasi sebelum menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

9. Nyeri pada Kaki

Tanda terakhir dari tingginya kadar gula darah adalah nyeri pada kaki. Kondisi ini disebabkan oleh neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf yang terjadi akibat tingginya kadar gula darah dalam tubuh.

Saraf kaki merupakan area yang paling sering terkena, karena proses pemompaan darah dari kaki ke jantung lebih sulit. Gejala ini biasanya ditandai dengan rasa kesemutan, nyeri, atau bahkan mati rasa pada kaki.

Mengatasi tingginya kadar gula darah memerlukan perubahan gaya hidup yang konsisten, seperti mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan meminum obat sesuai anjuran dokter.

Dengan mengetahui tanda-tanda awal dari kondisi ini, seseorang dapat segera mengambil langkah untuk menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi serius di masa depan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga