Ada PAUD Fiktif di Buton Selatan, Begini Penjelasan Dinas Pendidikan
Deni Djohan, telisik indonesia
Senin, 14 Juni 2021
0 dilihat
Pembelajaran anak PAUD. Foto: Repro google.com
" Busel mendapat kuota dari Pemprov sebanyak lima. Pemda Busel kemudian mengusul nama-nama PAUD tersebut sebagai calon penerima bantuan berdasarkan ketentuan "
BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Dunia pendidikan di Kabupaten Buton Selatan (Busel) kembali tercoreng. Sekolah Taman Kanak-kanak / Pendidikan Anak Usia Dini (TK/PAUD) KB. Mentari jadi penyebab.
Paud yang terdapat di Desa Wacuala, Kecamatan Batuatas tersebut rupanya fiktif dan disebut telah menerima bantuan matriks rintisan lembaga PAUD di daerah 3T (Tertinggal, Tedepan dan Terluar) dari Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Busel, Drs La Makiki M.Pd, melalu Admin Paudnya, Sabri Yunus, membenarkan hal itu. Namun masalah ini telah ditangani oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sultra.
"Ada kegiatan itu melalui Dinas Provinsi dari dana DAK pusat saat itu. Tapi masalah ini sudah ditangani oleh provinsi," Beber Sabri saat ditemui di ruang Kepala Dinas, Senin (14/06/2021).
Saat itu, lanjut dia, Busel mendapat kuota dari Pemprov sebanyak lima. Pemda Busel kemudian mengusul nama-nama PAUD tersebut sebagai calon penerima bantuan berdasarkan ketentuan.
Baca Juga: Penyegelan Kantor Dinas ESDM Sultra Diduga Terkait Korupsi Pertambangan, Negara Rugi Ratusan Miliar
"Jadi lembaga atau yayasan yang berhak diberikan bantuan adalah lembaga yang telah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Seluruh data itu kemudian di sinkronisasi melalui data dapodik paud dan dikmas," tambahnya.
Menurutnya, terciumnya masalah ini ketika proses penandatanganan akad di Makassar. Saat itu, jumlah kuota Busel yang tadinya hanya lima yang tercatat sebagai calon penerima bantuan tiba-tiba menjadi enam.
Masalah itu akhirnya terbongkar setelah tim verifikasi pusat datang meminta data pertanggungjawaban atas penggunaan dana tersebut.
"Di situ kami heran. Karena kami tidak pernah usulkan itu. Karena pengajuan syarat operasional dari Paud Mentari itu tidak pernah dilakukan," ucapnya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dirinya akhirnya membuat surat peryataan bahwa KB Mentari tak pernah terdaftar di Pemda Busel. Bahkan dirinya sempat meminta kepada pemerintah pusat dan Provinsi agar menyelesaikan kasus ini keranah hukum.
"Sampai saat ini kami tidak pernah komunikasi dengan pemilik PAUD Mentari ini," tegasnya.
Baca Juga: Resahkan Sopir Angkutan Umum, Pelaku Pungli di Terminal Berhasil Dibekuk
Informasi yang ia dapatkan dari salah satu penerima bantuan PAUD, yang tak menyebut namanya itu, saat penandatanganan di Makasar terdapat salah seorang yang mewakili Pemda Busel.
Saat itu, ia mengaku sebagai perwakilan KB Mentari. Ironisnya, perwakilan itu adalah seorang pria, sedang dalam data penerima, KB Mentari dimiliki seorang wanita atas nama, Isnawati.
Adapun lima PAUD yang diusul Pemda Busel sebagai calon penerima bantuan yakni, TK. Nuaiman (Siompu Barat), KB. Mekar Makmur (Sampolawa), KB. Wa Ode Pogo (Kadatua), KB. Banabungi (Kadatua), dan KB. Lia Gambusu, (Batuatas). (B)
Reporter : Deni Djohan
Editor: Fitrah Nugraha