Akibat Konflik Capres 2024, Puan Maharani Buat Ganjar Seolah Dizalimi PDIP

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Rabu, 26 Mei 2021
0 dilihat
Akibat Konflik Capres 2024, Puan Maharani Buat Ganjar Seolah Dizalimi PDIP
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Foto: Repro Tribunnews

" Ya, sebetulnya tanpa Ganjar menanggapi pun simpati publik sudah ke Ganjar, karena dianggap dizalimi oleh partai, karena orang melihat adanya kelompok. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyerahkan penyelesaian konfliknya dengan Puan Maharani kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Meskipun belum mau berbicara banyak, konflik dengan Puan dinilai membuat Ganjar seolah-olah dizalimi oleh PDIP.

"Ya, sebetulnya tanpa Ganjar menanggapi pun simpati publik sudah ke Ganjar, karena dianggap dizalimi oleh partai, karena orang melihat adanya kelompok," kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dilansir detik.com, Rabu (26/5/2021).

Mengapa konflik dengan Puan menjadikan Ganjar seolah dizalimi? Menurut Adjie, hal itu karena latar belakang Puan. Terlebih, Puan dibekingi oleh Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

"Kalau dianggap kelompok dalam PDIP, Mbak Puan termasuk kelompok yang kuat, powerful dalam PDIP. Apa lagi bukan hanya Mbak Puan, di situ ada Pak Bambang Pacul, yang merupakan ketua bapilu (badan pemenangan pemilu) partai," terang Adjie.

"Ini dianggap sebagai kelompok yang kuat di PDIP versus mereka yang di luar kelompok itu, yang sebetulnya dianggap punya potensi oleh publik, melihat Ganjar punya potensi, dan dicoba ditutup ruangnya," imbuhnya.

Baca juga: Rencana Penambahan Dapil Surabaya Bergulir, Pengamat: KPU Harus Berhati-Hati

Baca juga: Belum Pikirkan Pilgub, Tina Nur Alam Fokus di DPR RI

Lebih lanjut, Adjie juga meyakini bahwa konflik dengan Puan membuat Ganjar mendapatkan simpati dari masyarakat. Sebab, semestinya setiap partai politik memberikan ruang seluas-luasnya kepada siapa pun kadernya untuk bisa mengikuti kontestasi pilpres.

"Ini kan kemudian mendatangkan semacam simpati ya. Kenapa kok Ganjar yang merupakan kader partai, termasuk orang yang sudah lama di partai, menjadi gubernur 2 periode di PDIP, kemudian semacam ditinggalkan oleh partai?" papar Adjie.

"Padahal, publik melihat, sebagai partai yang kemudian ingin berkontestasi di pilpres kan harusnya ruang itu dibukakan bagi siapa pun, sehingga siapa pun yang diinginkan oleh publik punya kesempatan untuk didorong oleh partai," sambung dia.

Sebelumnya, Ganjar mendapatkan teguran keras karena dianggap terlalu berambisi menjadi capres 2024. Puan juga ikut menyindir Ganjar saat memberikan pengarahan kepada kader PDIP di Jateng.

Secara terbuka, Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto menegaskan, kabar tersebut memang benar.

Bahkan dia blak-blakan jika sumber masalah disebabkan karena Ganjar dinilai berambisi maju dalam Pilpres 2024.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," ujar Bambang, seperti dilansir dari Kompas.com. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga