ASN La Putu Berbagi Pengalaman: Berbekal JKN Jalani Perawatan Katerisasi Jantung di RS Bahteramas
Sigit Purnomo, telisik indonesia
Selasa, 03 Desember 2024
0 dilihat
Kisah La Putu, seorang ASN yang menjalani Katerisasi Jantung berbekal JKN. Foto: Ist
" La Putu (57), seorang aparatur sipil negara (ASN), baru saja menjalani prosedur katerisasi jantung di Rumah Sakit Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara. Keputusan ini diambil setelah dua tahun menunda saran dokter untuk melakukan prosedur tersebut "
KENDARI, TELISIK.ID – La Putu (57), seorang aparatur sipil negara (ASN), baru saja menjalani prosedur katerisasi jantung di Rumah Sakit Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara. Keputusan ini diambil setelah dua tahun menunda saran dokter untuk melakukan prosedur tersebut.
Meskipun sebelumnya merasa kondisi kesehatannya masih bisa dikendalikan, akhirnya La Putu memutuskan untuk menjalani perawatan setelah merasakan gejala yang semakin memburuk.
“Dokter sudah menyarankan saya untuk katerisasi sejak dua tahun lalu. Tapi saat itu saya merasa belum perlu, karena masih bisa kontrol gejalanya,” kata La Putu, mengenang masa-masa penundaannya.
Namun, belakangan, kondisi kesehatannya mengharuskan La Putu untuk mengambil langkah lebih serius. Setelah berdiskusi dengan keluarga, ia akhirnya memutuskan untuk menjalani prosedur medis tersebut di RS Bahteramas.
Baca Juga: MTsN 1 Kendari Raih Penghargaan dalam Pelaksanaan UKBI
Prosedur katerisasi yang sempat ia khawatirkan berlangsung lancar dan lebih cepat dari yang dibayangkannya.
“Ternyata prosesnya tidak membutuhkan waktu yang lama. Hanya sekitar 30 menit saja dan sudah selesai,” ungkap La Putu dengan rasa syukur.
Kehadiran istri yang setia menemani selama proses katerisasi juga memberikan dukungan moral yang sangat berarti. “Istri saya selalu ada di samping saya. Ini yang membuat saya lebih semangat dan mengurangi rasa takut,” tambahnya.
Katerisasi jantung adalah prosedur medis yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit jantung. Dalam prosedur ini, kateter – tabung tipis yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah – digunakan untuk mengevaluasi kondisi jantung dan pembuluh darah.
Di RS Bahteramas, prosedur ini dilakukan dengan dukungan tenaga medis yang berpengalaman serta peralatan medis yang memadai.
Setelah prosedur katerisasi, La Putu mengaku tidak merasakan keluhan berarti. Ia kemudian menjalani perawatan di ruang rawat inap RS Bahteramas untuk pemulihan selama dua hari.
Pengalaman ini, menurutnya, sangat memuaskan, terutama dalam hal pelayanan medis dan kenyamanan fasilitas rumah sakit.
“Dokter yang menangani saya sangat membantu. Mereka memberikan penjelasan dengan tenang dan jelas, sehingga saya tidak merasa cemas. Para perawat juga selalu siap kapan pun saya butuh bantuan. Itu yang membuat saya merasa sangat nyaman,” ujarnya.
Sebagai rumah sakit milik pemerintah, RS Bahteramas terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. La Putu berharap kualitas pelayanan yang diterimanya dapat terus ditingkatkan, sehingga masyarakat semakin percaya pada fasilitas kesehatan pemerintah.
“Saya berharap RS Bahteramas dapat terus meningkatkan pelayanannya, sehingga masyarakat semakin percaya kepada fasilitas kesehatan pemerintah. Kalau pelayanannya seperti ini, saya yakin bisa bersaing dengan rumah sakit swasta,” harap La Putu.
Baca Juga: Bea Cukai Kendari Musnahkan Barang Bukti Senilai Rp 3 Miliar
Kisah La Putu memberikan inspirasi penting bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang masih ragu untuk menjalani prosedur medis yang diperlukan. Dengan dukungan keluarga dan tenaga medis yang profesional, tindakan medis yang awalnya terasa menakutkan bisa berjalan lancar dan memberikan hasil yang positif.
La Putu mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan tidak menunda-nunda saran dari dokter.
“Saya bersyukur akhirnya bisa menjalani prosedur ini dengan baik. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kesehatan saya ke depannya,” harapnya.
Kisah La Putu ini semakin memperkuat citra RS Bahteramas sebagai fasilitas kesehatan yang tidak hanya unggul dalam teknologi medis, tetapi juga dalam memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi dan nyaman bagi pasien, terutama peserta JKN di Sulawesi Tenggara. (C-Adv)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS