Awas, Stres Disebut Bisa Turunkan Tingkat Kesuburan Wanita
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 17 Mei 2022
0 dilihat
Stres pada wanita bisa berpengaruh buruk terhadap kesuburannya. Foto: Repro dream.co.id
" Stres bisa berdampak langsung pada kesuburan wanita dan cadangan ovarium, termasuk jumlah dan kualitas telur yang dihasilkan "
JAKARTA, TELISIK.ID - Salah satu kondisi mental yang harus dijaga, khususnya oleh wanita, adalah stres. Sebab stres bisa berdampak langsung pada kesuburan wanita.
Mengutip kemkes.go.id, stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri.
Stres adalah bagian alami dan penting dari kehidupan, tetapi apabila berat dan berlangsung lama, dapat merusak kesehatan kita.
Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id, stres bisa berdampak langsung pada kesuburan wanita dan cadangan ovarium, termasuk jumlah dan kualitas telur yang dihasilkan.
Hal tersebut sudah disampaikan para peneliti. Di mana peneliti sudah melihat penurunan kadar hormon estrogen dan anti-mullerian yang penting untuk kesuburan pada tikus betina.
Stres juga mengurangi jumlah dan kualitas telur dan peluang menghasilkan anak yang lebih sedikit.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Endocrinology, menjelaskan peran stres dalam reproduksi wanita.
Baca Juga: Mau Daya Ingat Kuat? Konsumsi 8 Makanan Ini
"Kami meneliti efek stres pada cadangan ovarium menggunakan model suara jeritan pada tikus," kata Wenyan Xi, dari Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Xi'an Jiaotong di Xian, China dikutip dari The Hans India.
Mereka menemukan bahwa tikus betina yang terkena suara jeritan tersebut mengalami penurunan cadangan ovarium dan tingkat kesuburan.
Cadangan ovarium adalah potensi reproduksi yang tersisa dalam ovarium wanita berdasarkan jumlah dan kualitas telur.
Seekor betina dilahirkan dengan jumlah telur yang terbatas dan tubuhnya tidak dapat membuat lebih banyak lagi.
Cadangan ovarium yang berkurang adalah hilangnya potensi reproduksi normal di ovarium, karena jumlah atau kualitas telur yang tersisa lebih rendah.
Para peneliti menggunakan model suara jeritan untuk menyelidiki efek stres pada cadangan ovarium pada tikus betina.
Mereka membuat tikus betina terpapar suara teriakan selama tiga minggu dan menganalisis efeknya pada hormon seks, jumlah dan kualitas telur, serta kemampuannya untuk hamil dan memiliki bayi setelah kawin.
Baca Juga: Hati-Hati, Banyak Rebahan Bisa Berdampak pada Otak dan Kesehatan
Pada penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa suara teriakan itu menurunkan kadar hormon estrogen dan Anti-Mullerian tikus.
Sedangkan Estrogen adalah sekelompok hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan reproduksi dan hormon Anti-Mullerian dibuat oleh ovarium untuk membantu membentuk organ reproduksi.
Suara teriakan juga menurunkan jumlah dan kualitas telur betina sehingga peluang mereka menghasilkan anak lebih sedikit.
"Berdasarkan temuan ini, kami menyimpulkan stres mungkin terkait dengan cadangan ovarium yang berkurang," kata Wenyan Xi. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali