Bahan Pokok Langka Jelang Idul Fitri, Sulkarnain: Penyebabnya karena Masyarakat Panik
Ruliawan Putra Utama, telisik indonesia
Kamis, 14 April 2022
0 dilihat
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir saat memberikan dana bantuan tidak terduga kepada warga korban bencana alam cuaca ekstrem di Kantor Kelurahan Puuwatu. Foto: Ist.
" Salah satu penyebab kelangkaan bahan pokok adalah kepanikan masyarakat untuk membeli beberapa jenis bahan pokok dengan jumlah yang besar "
KENDARI, TELISIK.ID - Kelangkaan bahan pokok menjelang Idul Fitri bagaikan tradisi di beberapa daerah di Indonesia.
Di Kota Kendari sendiri beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga dan kelangkaan, salah satunya adalah minyak goreng yang masih belum menyentuh harga normal.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan bahwa salah satu penyebab kelangkaan bahan pokok ini adalah kepanikan masyarakat untuk membeli beberapa jenis bahan pokok dengan jumlah yang besar.
"Masyarakat terlalu panik dalam menanggapi kelangkaan bahan pokok, akhirnya mereka ke pasar untuk beli bahan pokok melebihi kebutuhan mereka. Butuhnya 2 liter minyak goreng yang dibeli malah ukuran 5 liter," kata Sulkarnain, Rabu (13/4/2022).
Politisi PKS ini juga mengungkapkan bahwa kepanikan masyarakat untuk melakukan pembelian dengan jumlah besar inilah yang mengakibatkan pedagang menaikkan harga di pasar.
Baca Juga: Pelni Kendari Tetap Layani Pembelian Tiket Saat Libur dan Cuti Bersama Lebaran
"Pedagang juga karena melihat dagangannya laris, dia kasih naik harga yang tadinya Rp 15 ribu dia kasih naik jadi Rp 20 ribu. Masih laris juga, dia kasih naik lagi Rp 25 ribu dan seterusnya. Akhirnya siapa yang rugi, kan masyarakat," tambahnya.
Sementara itu seorang warga Kota Kendari, Hartina mengatakan, kebutuhan bahan pokok menjelang Idul Fitri pasti sangat besar. Karena masyaraka berbondong-bondong belanja untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri.
"Pasti di pasar nanti bahan pokok banyak yang kosong atau naik harga. Sudah biasa hal seperti ini kalau mau dekat Idul Fitri, masyarakat tidak peduli dengan kebutuhan lainnya, seharusnya ada kesadaran diri," kata Hartina.
Baca Juga: Proper Digelar Mei, DLH Sultra Bakal Periksa 52 Perusahaan Terkait Lingkungan
Hal yang sama diungkapkan pemilik usaha rumah makan, Sartijan. Menurutnya, kelangkaan dan kenaikan harga bahan pokok tidak hanya dirasakan oleh masyarakat pada umumnya, tetapi juga pemilik rumah makan.
"Banyak rumah makan buka kembali satu minggu setelah lebaran, karena harga bahan pokok di pasar masih belum normal. Jadi kami harus tunggu sampai harga pasar normal kembali," jelasnya. (A)
Reporter: Ruliawan Putra Utama
Editor: Haerani Hambali