Bangun Kawasan Lapulu-Puday, Pemkot Siapkan Rp 56,66 Miliar
Sumarlin, telisik indonesia
Senin, 12 Juli 2021
0 dilihat
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir (tengah) bersama Kepala Bappeda Kota Kendari Ridwansyah Taridala (kiri) melakukan persentase pembangunan kawasan Puday Lapulu. Foto: Ist.
" Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, kawasan kumuh di Puday dan Lapulu akan ditata menjadi kawasan terbuka bagi publik "
KENDARI, TELISIK.ID - Menata kawasan kumuh di Kelurahan Puday dan Kelurahan Lapulu, dengan konsep Water Front City, Pemkot Kendari mendapatkan dukungan dari Kementerian PUPR melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, kawasan kumuh di Puday dan Lapulu akan ditata menjadi kawasan terbuka bagi publik.
"Setelah kita sukses menata kawasan kumuh Kelurahan Bungkutoko dan Kelurahan Petoaha dengan konsep Water Front City. Hal serupa tahun ini dilakukan di wilayah Puday dan Lapulu," ungkap Wali Kota Kendari.
Kepala Bappeda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala menjelaskan, total keseluruhan lahan yang akan didata dalam segmen kawasan Pudai-Nambo seluas 38,4 hektare, sedangkan di Kelurahan Puday dan Kelurahan Lapulu yang bakal ditata seluas 14,7 hektare.
"Kawasan ini akan ditata ulang permukimannya agar menjadi kawasan yang layak huni," jelasnya.
Untuk penataan kawasan ini dibutuhkan anggaran sekira Rp 56,66 miliar.
Rincian anggarannya yakni untuk Waterfront dan Jalan Lingkungan Rp44 miliar, Tambatan Perahu Rp 1,2 miliar, Pembangunan Drainase Rp 4,46 miliar, Resapan Biopori Rp 161,5 juta, Instalasi Air Bersih Rp 1,12 miliar, IPAL Komunal Rp 815 juta, Instalasi Hidrant Rp 827 juta, dan Ruang Terbuka Hijau Rp 4,1 miliar
"Waterfront city adalah kawasan perkotaan yang pengembangannya difokuskan pada daerah tepian sungai, pantai ataupun danau," katanya.
Untuk diketahui, ada beberapa kriteria untuk mengklasifikasikan sebuah kota sebagai waterfront city. Pertama, kota tersebut harus berada di tepi perairan (laut, sungai dan danau).
Baca Juga: Insentif Nakes di Sultra Belum Dibayar: Rumah Sakit: Tanya Dinas Kesehatan
Baca Juga: RSUD Kota Kendari Buka Lowongan Relawan COVID-19, Insentifnya Rp 3 Juta
Kedua, kawasan tersebut umumnya merupakan area pelabuhan, perdagangan, pemukiman, atau pariwisata. Ketiga, memiliki fungsi-fungsi utama sebagai tempat rekreasi, permukiman, industri atau pelabuhan.
Keempat, dominan dengan pemandangan dan orientasi ke arah perairan. Kelima, pembangunannya dilakukan kearah vertikal horizontal.
Sementara Kelurahan Puday dan Kelurahan Lapulu yang berada di Kecamatan Abeli tersebut berada di tepi perairan laut Teluk Kendari.
Sebelumnya, Kota Kendari sudah mendapatkan program penanganan kawasan kumuh skala kawasan di Kelurahan Bungkutoko dan Petoaha di tahap pertama program Kotaku.
Penangan kawasan kumuh skala kawasan di Kota Kendari, berada pada kawasan Puday-Nambo. Penanganan kawasan ini terbagi empat segmen.
Tahap pertama sudah tuntas di segmen Kelurahan Bungkutoko dan Petoaha, tahap kedua akan berlangsung di segmen Kelurahan Puday dan Lapulu, sedangkan segmen tiga dan empat masing-masing di Kelurahan Bungkutoko-Nambo dan Talia-Poasia. (B-Adv)
Reporter: Sumarlin
Editor: Fitrah Nugraha