Bayar Iuran Tiap Bulan ke RSUD Bahteramas Kendari, Belasan Pedagang Tagih Kepastian Usai Warung Dibongkar

R. Anugrah, telisik indonesia
Rabu, 23 Juli 2025
0 dilihat
Bayar Iuran Tiap Bulan ke RSUD Bahteramas Kendari, Belasan Pedagang Tagih Kepastian Usai Warung Dibongkar
Jejeran warung di RSUD Bahteramas Kendari yang telah dibongkar. Foto: R. Anugrah/Telisik

" Sebanyak 16 unit warung yang selama ini berjejer di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, telah dibongkar "

KENDARI, TELISIK.ID - Sebanyak 16 unit warung yang selama ini berjejer di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, telah dibongkar.

Pembongkaran meninggalkan keresahan bagi pedagang yang warungnya turut dibongkar, salah satunya Yusuf (41), penjual bakso asal Konda, Kabupaten Konawe Selatan.

Yusuf telah berjualan di area tersebut sejak 2016. Selama bertahun-tahun, warung itu menjadi sumber utama penghidupannya.

Dari hasil berjualan, Yusuf bisa mendapatkan penghasilan kotor hingga Rp 1.000.000 per hari. Namun sejak warungnya dibongkar, ia kehilangan mata pencaharian.

“Setelah dibongkar, sudah tidak ada kerja lagi. Nganggur. Katanya, mau dibikinkan dulu baru pindah. Tapi sampai sekarang belum ada kepastian,” keluh Yusuf, Rabu (23/7/2025).

Baca Juga: Mantan Ketua Dewas Kritik Kebijakan Penebangan Pohon di RSUD Bahteramas

Yusuf mengaku, saat pembangunan warung tempatnya berjualan, ia bersama rekan-rekannya yang lain membayar iuran jutaan rupiah. Ia tidak menyangka pembongkaran dilakukan secara mendadak, tanpa solusi langsung dari pihak rumah sakit.

“Dulu kami bayar iuran sebelum dibongkar. Saya sekitar (Rp) 8 juta. Kalau yang lain nggak tau, beda-beda. Dua tahun pertama kami hanya bayar listrik dan air. Selanjutnya kami bayar per bulan. Kalau tahun kemarin ini, saya Rp 1.000.000 lebih per bulan. Kemarin langsung tiba-tiba disuruh kosongkan,” terang Yusuf.

Kini, Yusuf harus berjuang dari nol. Ia tinggal bersama istri dan dua anaknya, salah satunya sedang menempuh pendidikan di pesantren. Tanpa penghasilan tetap, ia kesulitan membiayai kebutuhan keluarga.

"Pusing ini, mikirin anak sekolah. Dua-dua sekolah di pesantren, udah SMA," keluhnya.

Keluhan senada juga datang dari pedagang lain yang ikut terdampak. Seorang nenek yang berdagang makanan ringan dan air panas, Waode Poe, juga mengaku kecewa dengan kebijakan pihak rumah sakit yang membongkar kios-kios pedagang.

"Harusnya mereka (manajemen RSUD Bahteramas) siapkan dulu (kios pengganti) baru pindah. Tiba-tiba dibongkar, padahal kami bayar tiap bulan. Saya (bayar) Rp 670.000 tiap bulan," tutur Waode Poe, saat ditemui di rumahnya, di Kelurahan Benua Nirae, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.

Baca Juga: Direktur RSUD Bahteramas Berkilah Tebang Puluhan Pohon karena Seram

Yusuf, Waode Poe, dan para pedagang lainnya yang senasib berharap janji pembangunan lokasi berjualan baru bukan hanya wacana oleh pihak RSUD Bahteramas.

Sementara itu, Direktur RSUD Bahteramas, Muhammad Saiful, sebelumnya mengatakan pembongkaran kios-kios tersebut sebagai langkah penertiban kawasan rumah sakit.

"Lapak ditertibkan karena kelihatan kumuh," kata Saiful. (A)

Penulis: R. Anugrah

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga