Begini Konsep Tiap Lantai Perpustakaan Modern Sultra, Ada Bioskop

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Senin, 08 November 2021
0 dilihat
Begini Konsep Tiap Lantai Perpustakaan Modern Sultra, Ada Bioskop
Perpustakaan Modern Provinsi Sultra. Foto: Ibnu/Telisik

" Perpustakaan ini dibangun dengan konsep inviting people yang mengundang orang untuk hadir di perpustakaan dan mengakomodir kebutuhannya dengan menyiapkan ruang dan suasana yang nyaman "

KENDARI, TELISIK.ID - Gedung Perpustakaan Modern Provinsi Sulawesi Tenggara sudah hampir rampung.

Perpustakaan ini dibangun dengan konsep inviting people yang mengundang orang untuk hadir di perpustakaan dan mengakomodir kebutuhannya dengan menyiapkan ruang dan suasana yang nyaman.

Pada lantai satu setelah pintu masuk utama, akan terpampang meja informasi tempat bertanya mengenai apapun terkait dengan layanan maupun fasilitas perpustakaan.

Sayap kanan gedung terdapat petugas loker yang akan melayani. Di lantai-lantai selanjutnya, setelah masuk ke ruangan bundar tadi, bergerak dari sayap kanan searah jarum jam, akan berjajar berbagai layanan mulai layanan keanggotaan, layanan pengembalian buku mandiri, dan ruang komputer CCTV.

Di ruangan ini juga terdapat zona promosi budaya gemar membaca, sebuah kafetaria melengkapinya. Di bagian tengahnya, display buku berbentuk lingkaran, yang dapat berfungsi ganda sebagai toko buku, jika nantinya ada kebutuhan pengujung untuk berbelanja buku.

Baca Juga: Berkantor di Dalam Tugu Religi, Dispora Sultra Sering Kebanjiran

Di lantai dua, ada ruang bioskop, yang juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang kuliah umum. Di lantai ini, ada ruang buku cadangan, ada rumah edukasi narkoba, kerjasama antara Pemprov dengan Polda Sultra. Di bagian belakang (gedung bundar), terdapat layanan khusus koleksi anak, lansia, dan disabilitas. Berhadapan dengan ruangan ini, sebuah ruang belajar dengan fasilitas internet, serta sebuah meja informasi di sebelahnya.

Berdasarkat data Sultraprov.go.id, pada lantai tiga, ada ruang rapat di depannya ruang seminar atau ruang bedah buku. Di ruang utama yang berbentuk bundar itu, dipenuhi dengan koleksi buku beserta tempat membacanya. Di tempat inilah, seluruh koleksi buku perpustakaan ditempatkan.

Naik ke lantai empat, Anda akan menemukan ruang terbuka yang lapang. Kira-kira semacam balkon untuk bersantai dan ngobrol. Di bagian belakang pada gedung bundar, terdapat layanan koleksi berkala, ruang koleksi referensi, dan layanan koleksi deposit.

Sedikit pengertian tentang tiga layanan koleksi di atas yang dimaksud koleksi berkala adalah koleksi yang berasal dari berbagai terbitan berkala seperti prosiding, jurnal, majalah, dan koran. Adapun koleksi referensi, terdiri dari kamus, ensiklopedi, handbook, manual, dan guide dari berbagai disiplin ilmu, termasuk pula indeks, katalog, dan abstrak.

Di lantai lima ada ruangan sudah tidak lagi sama dengan lantai-lantai di bawahnya. Pada lantai sebelumnya, gedung terdiri atas dua bentuk. Persegi dan bundar. Di lantai lima ini, gedung berbentuk persegi tidak ada lagi. Tersisa hanya gedung yang bundar. Ada ruang baca yang disiapkan. Di lantai ini dilengkapi pula dengan layanan naskah kuno dan layanan audio visual/multimedia, dan sebuah ruang executive lounge.

Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Pahri Yamsul mengatakan, anggaran yang digunakan itu sekira Rp 28 miliar dan tahap kedua Rp 68 miliar, sedangkan pada tahap finishing ini hanya sekira Rp 1,3 miliar.

Lebih lanjut, ia menambahkan, untuk pengelolaan perpustakaan tersebut pihaknya sudah melakukan studi banding ke perpustakaan di salah satu universitas ternama di dunia, yakni Harvard University. Sementara untuk konsep gedung dan infrastrukturnya, langsung dari buah pemikiran Gubernur Sultra, Ali Mazi.

“Jadi kita lakukan studi banding ke Amerika untuk melihat bagaimana pengelolaan perpustakaan. Sedangkan konsep gedungnya tidak mengambil di mana-mana, ini ide langsung dari Pak Gub. Kenapa gedungnya bulat, itu karena lingkaran itu tidak ada ujungnya. Nah, itu punya falsafah bahwa ilmu itu tidak boleh berhenti, terus belajar, sampai tua sekalipun terus belajar. Jadi falsafahnya begitu, lingkaran berputar, sampai kapan pun harus belajar,” kata Pahri kepada Telisik.id, Senin (8/11/2021).

Baca Juga: Kekurangan Fasilitas, Eks Kantor Dispora Sultra Dialihfungsikan Jadi Asrama Atlet

Perpustakaan ini dibangun dengan konsep inviting people. Bagaimana mengundang orang untuk hadir di perpustakaan dan mengakomodir kebutuhannya dengan menyiapkan ruang dan suasana yang nyaman.

Pembangunan perpustakaan itu adalah salah satu dari lima pilar program pembangunan Gubernur Ali Mazi dan Wakilnya, Lukman Abunawas yakni Sultra Cerdas.

“Melalui pilar Sultra Cerdas ini, banyak intervensi yang dilakukan. Salah satunya terkait dengan pembangunan perpustakaan sultra. Perpustakaan ini tidak boleh dimaknai hanya tempat buku tetapi maknanya lebih luas,” terang Kepala Bappeda Sultra, J. Robert.

Ia mengungkap, desain pengelolaan perpustakaan ini nantinya tak hanya menjadi ruang menyimpan dan meminjam buku. Namun, akan juga menjadi ruang diskusi dan pengembangan keilmuan serta wisata edukasi. (B-Adv)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga