Konsumsi 2 Butir Telur Sehari Langkah Cegah Stunting

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 14 November 2023
0 dilihat
Konsumsi 2 Butir Telur Sehari Langkah Cegah Stunting
Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara masifkan penurunan angka stunting di seluruh wilayah Bumi Anoa. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, memberikan saran penting terkait konsumsi telur sebagai langkah preventif untuk mencegah stunting pada anak-anak "

KENDARI, TELISIK.ID - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, memberikan saran penting terkait konsumsi telur sebagai langkah preventif untuk mencegah stunting pada anak-anak.

Menurut Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar, mengonsumsi dua butir telur setiap hari dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Stunting kata dia, bukan hanya masalah pertumbuhan tinggi yang lambat, tetapi juga dapat berdampak pada perkembangan otak anak. Oleh karena itu, BKKBN mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi telur, yang kaya akan nutrisi penting untuk pertumbuhan anak.

“Baiknya saat anak sudah bisa diberi makanan pendamping, maka tambahkan telur yang mengandung protein. Setidaknya dua butir telur lah per hari,” katanya kepada Telisik.id saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.

Baca Juga: Lewat Dapur Sehat, Warga Diedukasi Pentingnya Makanan Sehat Atasi Stunting

Telur dikenal sebagai salah satu sumber protein berkualitas tinggi, serta mengandung nutrisi penting lainnya seperti vitamin B12, zat besi, dan asam amino esensial. Nutrisi ini sangat berperan dalam membangun dan menjaga kesehatan jaringan tubuh, termasuk pertumbuhan otak anak.

Telum ayam disarankan dikonsumsi untuk mencegah stunting pada anak. Foto: dok. Telisik

 

Saran ini diberikan dalam upaya BKKBN untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dalam mencegah stunting. Konsumsi telur yang cukup dan seimbang diharapkan dapat membantu mengurangi risiko stunting pada anak-anak di wilayah Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, Kepala BKKBN Dr (H.C) dr Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) menyampaikan, pemberian asupan dua butir telur per hari kepada Balita dapat mencegah stunting. 

Selain telur, Hasto Wardoyo mengatakan, ikan terutama yang tidak bersisik seperti lele dan belut sangat baik karena kandungan asam aminonya sangat berguna bagi pertumbuhan otak.

“Stunting itu lebih mudah dicegah daripada yang sudah (terlanjur) stunting dan hendak diatasi. Salah satu cara mencegahnya adalah mengkonsumsi telur sebagai sumber protein hewani,” kata Hasto Wardoyo, dikutip dari bkkbn.go.id.

Menurut Hasto Wardoyo, stunting merupakan masalah yang penting untuk ditangani secara serius karena anak stunting pada saat dewasa tidak akan memiliki produktivitas yang tinggi, kemampuan intelektualnya rendah, dan mudah terkena penyakit. Semakin banyak penduduk usia produktif yang mengalami stunting saat usia balita tentunya sangat merugikan bagi kualitas bangsa dan negara. 

Karena itu, Hasto Wardoyo dalam acara yang dihadiri Ketua DPRD Kulonprogo Akhid Nuryati dan Ayah Genre Fajar Gegana ini melanjutkan pencegahan stunting sangat mudah, cukup dengan konsumsi dua butir telur perhari secara kontinyu.

Hasto Wardoyo mengatakan telur selain mudah didapatkan juga harganya relatif murah.

“Telur sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak matang penuh. Penyerapan protein yang terkandung dalam putih telur oleh sistem pencernaan akan lebih maksimal jika putih telur dalam keadaan matang penuh setelah direbus atau dimasak,” ujar Hasto Wardoyo memberikan tips dalam pengolahan telur untuk asupan balita.

Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Pencegahan Stunting

Pencegahan stunting ini tidak hanya dilakukan pada anak, tapi juga pada ibu hamil. Menurut Ketua Tim Kerja Perencanaan Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara, Sitti Maryam, salah satu upaya untuk mengatasi stunting baru pada anak adalah melakukan pencegahan stunting saat awal kehamilan ibu.

Pencegahan ini, kata dia, dilakukan karena pertumbuhan dan perkembangan janin terjadi secara signifikan pada trimester pertama kehamilan.

Menurutnya, percepatan penurunan stunting adalah upaya yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah dan desa.

"Pencegahan stunting terbaik sebaiknya dilakukan pada masa awal kehamilan," kata Sitti Maryam pada forum koordinasi percepatan penurunan stunting tingkat di Aula Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, belum lama ini. (B-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga