Begini Langkah-Langkah Pemkot Urai Permasalahan Stunting di Kendari
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 12 September 2024
0 dilihat
Pemkot Kendari menekankan pentingnya keakuratan data untuk memantau penurunan stunting. Foto: Repro kampungkb.bkkbn.go.id.
" Pj Wali Kota Kendari menargetkan angka stunting di Kendari bisa mencapai nol. Langkah-langkah intervensi yang dilakukan selama ini harus terus digalakkan dan dipantau secara berkala "
KENDARI, TELISIK.ID - Dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terus melakukan berbagai langkah strategis untuk mengatasi permasalahan stunting.
Permasalahan ini menjadi perhatian serius karena stunting tidak hanya memengaruhi kesehatan anak, tetapi juga masa depan bangsa. Pada tahun 2024, Pemkot Kendari masih fokus menurunkan angka stunting dengan melanjutkan intervensi yang sudah ada dan menambah program baru.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kendari pada tahun 2023 berada di angka 19,5 persen. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional, sehingga diperlukan upaya ekstra untuk menurunkannya.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Telisik.id, Kamis (12/9/2024), Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, mengungkapkan bahwa pemerintah kota berkomitmen untuk menekan angka stunting hingga berada di bawah rata-rata nasional.
Bahkan, ia menargetkan angka stunting di Kendari bisa mencapai nol. Menurutnya, langkah-langkah intervensi yang dilakukan selama ini harus terus digalakkan dan dipantau secara berkala.
Selain itu, gerakan orang tua asuh stunting juga perlu terus dilaksanakan agar memberikan dampak signifikan.
Telisikers, berikut langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Kendari dalam mengatasi stunting:
1. Penggunaan Alat Timbang Standar
Langkah pertama yang dilakukan Pemkot Kendari adalah memastikan alat timbang yang digunakan dalam mengukur berat badan bayi sudah memenuhi standar.
Alat yang digunakan haruslah antropometri atau dacing digital, bukan dacing biasa yang kerap memberikan hasil kurang akurat. Pemkot sudah menyediakan alat antropometri di setiap Puskesmas agar hasil pengukuran lebih akurat dan sesuai dengan standar kesehatan.
2. Personel yang Kompeten dalam Pencatatan
Langkah kedua yang dilakukan adalah memastikan bahwa personel yang bertugas melakukan pencatatan berat dan tinggi badan bayi adalah orang yang kompeten. Pencatatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan atau kader kesehatan yang sudah mengikuti pelatihan.
Hal ini penting agar data yang dihasilkan akurat dan bisa digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan yang tepat. Pemkot Kendari sangat menekankan pentingnya keakuratan data, sehingga tidak boleh ada data yang dikarang-karang atau asal dicatat.
3. Gerakan Orang Tua Asuh Stunting
Salah satu langkah inovatif yang dilakukan Pemkot Kendari adalah gerakan orang tua asuh stunting. Program ini melibatkan masyarakat untuk berperan aktif dalam membantu anak-anak yang mengalami stunting.
Dengan adanya orang tua asuh, anak-anak stunting mendapatkan perhatian dan bantuan yang lebih intensif, baik dari segi nutrisi maupun pengawasan kesehatan. Pj Wali Kota Kendari berharap program ini bisa terus digalakkan hingga angka stunting bisa ditekan secara maksimal.
4. Pemberian Nutrisi Tambahan dan Peningkatan Sanitasi
Pemkot Kendari juga fokus pada pemberian nutrisi tambahan bagi anak-anak yang mengalami stunting. Nutrisi yang baik sangat penting untuk tumbuh kembang anak, terutama dalam mencegah stunting. Selain itu, peningkatan sanitasi di kawasan lokus stunting juga menjadi prioritas.
Lingkungan yang bersih dan sehat akan mendukung tumbuh kembang anak yang lebih baik, serta mencegah penyakit yang bisa memperburuk kondisi anak stunting.
5. Pemantauan Berkala Kasus Stunting
Salah satu langkah penting lainnya adalah melakukan pemantauan berkala terhadap perkembangan kasus stunting. Pemkot Kendari rutin melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program-program yang dijalankan.
Dengan adanya pemantauan ini, pemerintah bisa mengetahui program mana yang efektif dan mana yang perlu ditingkatkan.
6. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Miskin Usia Produktif
Selain fokus pada stunting, Pemkot Kendari juga berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat miskin usia produktif. Program-program peningkatan kapasitas ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar bisa keluar dari jerat kemiskinan.
Salah satu program yang dijalankan adalah fasilitasi bantuan sosial rumah layak huni bagi masyarakat miskin. Diharapkan, dengan adanya bantuan ini, masyarakat bisa hidup lebih layak dan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga, yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap penurunan angka stunting.
Secara terpisah, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, Asmar, menambahkan bahwa ada empat poin utama yang harus diperhatikan dalam upaya penanganan stunting di daerah.
Pertama, penggunaan alat timbang yang sesuai standar. Kedua, personel yang kompeten dalam melakukan pencatatan. Ketiga, keakuratan data yang disampaikan.
Dan keempat, pemantauan data bayi per kelurahan. Empat poin ini menjadi dasar dalam mengetahui secara valid jumlah dan penyebab kasus stunting di suatu daerah.
Asmar menekankan bahwa data yang disampaikan harus sesuai dengan kondisi di lapangan. Hal ini penting agar intervensi yang dilakukan bisa tepat sasaran. (C-Adv)