Begini Penampakan Kulkas Zaman Dulu

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Minggu, 05 Maret 2023
0 dilihat
Begini Penampakan Kulkas Zaman Dulu
Kulkas di zaman Persia kuno memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari seperti yang sering kita lihat di zaman ini. Foto: Repro Kaskus.co.id

" Orang Persia kuno memiliki kulkas berstruktur kubah yang terbuat dari plesteran tanah "

PERSIA, TELISIK.ID - Kita mengetahui jika kulkas atau lemari pendingin memiliki panjang sekitar 60-70 cm. Namun, bagaimana jadinya jika kulkas memiliki ukuran yang lebih besar dari itu?

Ternyata kulkas di zaman Persia kuno juga ada. Namun memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari seperti yang sering kita lihat di zaman ini.

Mengutip Kaskus.co.id, orang Persia kuno memiliki kulkas berstruktur kubah yang terbuat dari plesteran tanah. Adapun nama bagunan ini disebut dengan "Yakhchal" tujuannya adalah untuk menyimpan makanan mereka dari panasnya cuaca.

Melansir Eramuslim.com, Yakhchal terdiri dari dua suku kata yaitu yakh yang berarti es dan chal yang berarti lubang. Yakhchal pertama kali dibuat sekitar pada 400 SM oleh insinyur Persia yang menguasai teknik menyimpan es di gurun saat musim panas.

Baca Juga: Diungkap ke Publik, Ini Wujud Buku Kematian Mesir Kuno

Sistem bagunan ini memiliki fungsi yang sama dengan lemari pendingin jaman modern yaitu sama-sama memberikan udara sejuk di dalamnya. Ruangan bawah tanah disandingkan dengan konstruksi penyekat tebal yang anti panas, menjadikan struktur bangunan ini dapat menyimpan es dan awet dalam jangka waktu tahunan.

Ruangan bawah tanah memiliki akses menuju qanat dan sering juga dilengkapi dengan sistem penangkap angin atau menara angin yang dapat dengan mudah membuat temperatur di dalam ruang bawah tanah turun menjadi sangat dingin di hari-hari saat musim panas.

Baca Juga: Gurun Pasir di Arab Saudi Jadi Kebun Lavender, Tanda Hari Kiamat?

Qanat adalah sebuah sistem manajemen pengairan sebagai penyalur air yang terpercaya bagi penduduk dan irigasi di daerah yang beriklim panas dan gersang. Dinding ruang bawah tanah dapat memiliki ketebalan hingga dua meter di bagian dasarnya dan dibuat dengan adukan khusus yang disebut sarooj.

Material adukan untuk membangun dinding menggunakan pasir, tanah lempung, putih telur, kapur, bulu domba, dan abu dengan masing-masing memiliki perbandingan yang spesifik sehingga dapat mencegah perpindahan panas.

Adukan sarooj dianggap sebagai campuran yang benar-benar tak membuat air merembes. Secara teknis, keajaiban arsitektur yang rumit dari zaman dahulu masih dapat ditemukan hingga saat ini di sebagian besar benua, termasuk bangunan Yakhchal. Bagunan ini dianggap hebat di zaman kuno di Timur Tengah. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga