Belajar Online Menyebabkan Tindak Kriminal di Bombana Berpotensi Meningkat
Hir Abrianto, telisik indonesia
Selasa, 04 Agustus 2020
0 dilihat
Siswa mengakses jaringan internet di hutan. Foto: Hir/Telisik
" Sungguh memprihatinkan memang, karena keterbatasan jaringan, dari pagi hingga malam, di titik-titik tertentu anak-anak remaja dan siswa mengakses jaringan internet. "
BOMBANA, TELISIK.ID - Akibat pandemi COVID-19, tindak kriminal di kalangan pelajar dan remaja di Kabupaten Bombana dinilai berpotensi mengalami peningkatan. Hal itu diungkapkan Kepolsek Kabaena Timur, IPDA Muhammad Safri, SE, MH kepada Telisik.id.
Menurut Safri, sejak negara diserang wabah asal Wuhan, China itu, seluruh sekolah secara serentak melaksanakan proses belajar online atau jarak jauh.
Dan karena di Kabaena Timur akses jaringan internet masih sulit, para pelajar seringkali berkumpul di tempat-tempat tertentu, yang dianggap jaringannya bagus. Karena itu, pihak Polsek Kabaena Timur gencar melakukan patroli di sepanjang ruas jalan yang menghubungkan antar desa, yang kerap kali menjadi tempat tongkrongan para siswa untuk mengakses jaringan internet.
"Sungguh memprihatinkan memang, karena keterbatasan jaringan, dari pagi hingga malam, di titik-titik tertentu anak-anak remaja dan siswa mengakses jaringan internet," ungkap Safri, Selasa (4/8/2020).
"Tiap malam kami patroli. Apalagi kalau malam hari, semua kalangan, dewasa dan remaja berbaur, dan itu sangat berpotensi terjadinya tindak kriminal," tambahnya.
Bahkan bila pasukan patroli menemukan remaja, terlebih lagi anak-anak perempuan di lokasi terdapatnya jaringan, maka diperintahkan untuk membubarkan diri.
Baca juga: Hendak Bermain Sama Temannya, Seorang Anak Tenggelam di Sungai
Dari pantauan Telisik.id, beberapa titik yang kerap dijadikan tempat warga mengakses jaringan internet, di antaranya jalan poros yang menghubungkan Kelurahan Dongkala dan Desa Tapuhaka, Bungi-Bungi dan Balo. Sementara untuk di Kecamatan Kabaena yakni jalan yang menghubungkan Desa Tirongkotua dan Desa Rahadopi. Dan untuk wilayah Kecamatan Kabaena Selatan adalah di Puncak Langkem.
Beberapa lokasi tersebut ramai didatangi warga akibat keterbatasan jaringan. Miras dan peredaran narkoba menjadi target giat patroli.
Senada, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bombana, Siti Sapiah, menuturkan, persoalan keterbatasan jaringan komunikasi di beberapa wilayah di Kabupaten Bombana menjadi keluhan warga dalam rapat koordinasi upaya pencegahan tindak kekerasan anak di Kecamatan Kabaena beberapa waktu lalu.
"Pada saat rakor, banyak aspirasi dari masyarakat dan mahasiswa Kabaena untuk pemenuhan fasilitas komunikasi karena saat pandemi ini anak-anak kita belajar di rumah tapi kenyataannya mereka keluar mengakses jaringan di hutan-hutan atau tempat yang jauh dari pantauan dan itu sangat rawan munculnya kenakalan remaja," ujar Siti Sapiah.
Diketahui hingga saat ini, dari 22 kecamatan dan kelurahan serta 122 desa, masih terdapat kurang lebih 50 desa yang masih terisolir dari jangkauan jaringan komunikasi.
Reporter: Hir Abrianto
Editor: Haerani Hambali