Belum Ada Kepastian, Hampir Sewindu Warga Pulau Makasar Menunggu Perbaikan Jalan Lingkar

Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Sabtu, 02 Maret 2024
0 dilihat
Belum Ada Kepastian, Hampir Sewindu Warga Pulau Makasar Menunggu Perbaikan Jalan Lingkar
Ruas jalan lingkar yang rusak di batas Kelurahan Sukanayo-Liwuto (kiri), Kantor Bappeda Baubau dan Kantor Perkim Baubau (kanan). Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik

" Perbaikan infrastruktur jalan lingkar di Pulau Makasar, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, masih menyisakan tanda tanya kapan akan dieksekusi "

BAUBAU, TELISIK.ID - Perbaikan infrastruktur jalan lingkar di Pulau Makasar, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, masih menyisakan tanda tanya kapan akan dieksekusi.

Masyarakat Pulau Makasar hampir sewindu menunggu kepastian perbaikan infrastruktur jalan lingkar yang mengalami kerusakan parah pada dua kelurahan yakni Sukanayo dan Liwuto.

Sebelumnya pada 21 Februari 2024, Telisik.id telah mencoba menemui Pj Wali Kota Baubau Muhammad Rasman Manafi, untuk dimintai keterangannya terkait pernyataan yang pernah ia ucapkan pada saat meninjau tebing longsor di Lingkungan Lolona Batu, Liwuto, Pulau Makasar, terkait keluhan masyarakat tentang jalan lingkar yang rusak parah.

Namun pada saat ditemui, yang bersangkutan bertepatan tengah menghadiri acara di luar. Kemudian Telisik.id menemui Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Baubau, Saido Bonsai. Sekda kemudian mengarahkan untuk menemui OPD terkait yakni Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Baubau, untuk langsung menanyakan perihal perbaikan infrastruktur jalan di Pulau Makasar.

Kepala Dinas PUPR Kota Baubau, Abdul Karim, menyatakan, perbaikan jalan lingkar di Pulau Makasar terkendala pada besarnya anggaran mobilisasi. Dimana perlu dihadirkan kendaraan berat untuk bisa melakukan pengaspalan pada jalan lingkar tersebut.

Pasalnya, untuk melintasi jembatan penghubung, sudah sangat tidak memungkinkan dikarenakan ukuran jembatan tersebut diperuntukkan kendaraan bermotor dan roda empat, bukan untuk truk dan kendaraan berat lainnya.

Karim menerangkan bahwa anggaran untuk pembangunan tahun 2024 sudah diketok palu dan sudah masuk pada tahap pengerjaan. Sehingga untuk ini, akan masuk pada anggaran tahun 2025.

Baca Juga: Jalan Raya Tak Kunjung Diperbaiki, Masyarakat Merasa Terpinggirkan

Karim menyebutkan bahwa untuk perbaikan infrastruktur jalan lingkar di Pulau Makasar sudah masuk pada dana perubahan anggaran. Pasalnya ia mengaku apabila dilimpahkan pada dana pemeliharaan, sudah tentu tidak cukup karena besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk itu.

Kemudian yang menentukan anggaran pembangunan di wilayah Kota Baubau adalah Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Ia menambahkan, apabila perbaikan infrastruktur jalan di Pulau Makasar masuk pada kewenangan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Baubau, pihaknya akan melakukan koordinasi terkait perbaikan infrastruktur jalan di Pulau Makasar dengan pihak tersebut.

"Kalau memang masuk kewenangan Perkim nanti kita akan koordinasikan dengan Perkim," ujar Abdul Karim pada Telisik.id, Rabu (21/2/2024) lalu.

Sementara itu pada 26 Februari 2024, Telisik.id mencoba bertemu dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau, namun yang bersangkutan tengah melakukan perjalanan dinas luar daerah, dan Telisik.id hanya menemui Sekretaris Bappeda, Sabaruddin.

Kepala Bappeda Kota Baubau melalui sekertarisnya, Sabaruddin, membenarkan bahwa yang mengeksekusi perbaikan infrastruktur jalan di Pulau Makasar adalah Dinas Perkim Kota Baubau. Karena sudah masuk rabat beton yang mana bukan tanpa sebab kalau diaspal kualitas tidak menjamin, karena terkendala pada mobilisasi. Ia menyampaikan, perbaikan jalan rusak di Pulau Makasar, akan dilakukan bertahap.

"Yang menjadi perdebatan rabat beton atau aspal," ungkap Sabaruddin.

Pada hari yang sama, Telisik.id menemui Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Baubau, Amalia Abibu.

Ia mengaku, di Pulau Makasar ada jalan yang diusulkan di Bappeda saat ini sementara proses perencanaan. Namun Amalia menyebutkan, untuk jalan keliling masih belum bisa dilaksanakan sebab tidak sesuai dengan anggaran yang ada pada Dinas Perkim Baubau.

Pada kesempatan tersebut, ia membeberkan anggaran perbaikan jalan yang masuk wilayah permukiman warga yakni paling maksimal berkisar Rp 200 juta, yang disesuaikan dengan volume jalan yang tidak sampai 1.000 meter dan itu bertahap.

Baca Juga: Jenuh Menunggu Janji, Masyarakat Perbaiki Jalan Pakai Dana Pribadi

Amalia mengungkapkan, pada tahun 2024 sudah masuk aspirasi dari DPRD perwakilan Pulau Makasar yang mana saat ini tengah dilakukan pemeriksaan perencanaan pada peninjauan lokasi. Untuk dapat ditentukan alokasi dana yang akan dikeluarkan nantinya.

Terkait perbaikan infrastruktur jalan lingkar Pulau Makasar yang nantinya akan dialihkan dari aspal ke jalan rabat beton, Amalia menyebutkan, apabila ada dana kenapa tidak, sebab hal itu termasuk tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

Amalia menambahkan, dana yang dibutuhkan pada perbaikan jalan lingkar di Pulau Makasar sudah pernah diajukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN). Namun tidak disetujui sebab bertepatan pesta demokrasi 2024. Saat ini yang menjadi prioritas eksekusi pada Dinas Perkim Baubau adalah jalan setapak yang masuk dalam permukiman warga.

Diketahui, anggaran untuk perbaikan jalan lingkar di Pulau Makasar mencapai Rp 34 miliar. Apabila dialokasikan pada APBD, tidak tersedia, sebab nominalnya yang fantastis.

"Kalau ada anggaran kenapa tidak. Dengan catatan kalau rabat beton. Kalau aspal, itu ada di PUPR," tandas Amalia saat diwawancarai di ruang kerjanya. (A)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga