BEM Unidayan Kecam Tindakan Represif Polres Buton

Deni Djohan, telisik indonesia
Jumat, 16 Oktober 2020
0 dilihat
BEM Unidayan Kecam Tindakan Represif Polres Buton
Sekjen Presma Unidayan, Arifudin (kiri) Foto: Ist.

" Atas kejadian ini kami akan melakukan konsolidasi dengan elemen mahasiswa se-Kepton untuk turun kembali melakukan Unras. "

BATAUGA, TELISIK.ID - Sekjen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Dayanu Ihksanuddin (Unidayan), Arifuddin, mengecam keras tindakan represif salah satu oknum kepolisian yang mendorong peserta aksi dari atas sound system saat menggelar unjuk rasa menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di DPRD Buton Selatan (Busel) beberapa waktu lalu.

Ia juga menyesalkan adanya penahanan sejumlah peserta aksi beberapa jam di Polres Buton. Pasalnya, tak ada kerusakan atau perbuatan melanggar hukum pada aksi damai tersebut.

"Atas kejadian ini kami akan melakukan konsolidasi dengan elemen mahasiswa se-Kepton untuk turun kembali melakukan Unras," beber Arifuddin saat memberikan pers rilisnya kepada wartawan ini, Jumat (16/10/2020).

Rencananya aksi tersebut akan dilakukan pada, Senin 19 oktober 2020 dengan tuntutan meminta pertanggungjawaban Kapolsek Batauga, Iptu Yudi Widhia Sartono, atas tindakan represif tersebut.

Pasalnya, terdapat kesan pembiaran ketika sejumlah mahasiswa dipukul oleh aparat kepolisan di halaman Kantor DPRD Busel.

Baca juga: Zona Merah, Bupati Konawe Minta Tambahan Mobile Lab PCR

"Selain itu, kami meminta Kapolsek Batuga untuk dicopot dari jabatannya karena kami nilai ia tidak mampu memberi perlindungan keamanan kepada setiap warga negara yang menyampaikan hak hukumnya di depan umum di Wilayah hukumnya," nilainya.

Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di DPRD Busel awalnya berjalan tertib. Kericuhan dipicu ketika salah satu oknum aparat kepolisian naik ke atas mobil kemudian mendorong dua orator aksi dari atas sound system saat menyampaikan orasinya.

Kejadian itu dimanfaatkan langsung anggota lainnya. Sejumlah demonstran untuk memukuli para demonstran diseret dan dipukuli dengan pentungan oleh oknum anggota Polres Buton.

"Sikap ini yang kami tidak terima. Kalau mau membubarkan aksi tidak perlu menggunakan cara seperti ini," tegasnya. (B)

Reporter: Deni Djohan

Editor: Kardin

TAG:
Baca Juga