Bendungan di Kolut Rusak, Produktivitas Padi Anjlok Tahun Ini

Muh. Risal H, telisik indonesia
Rabu, 22 September 2021
0 dilihat
Bendungan di Kolut Rusak, Produktivitas Padi Anjlok Tahun Ini
Petani padi sawah di Kecamatan Rante Angin saat panen padi Oktober 2020 lalu. Foto: Diskominfo Kolut

" Hal tersebut diakibatkan rusaknya bendungan Rante Angin akibat terjangan banjir pada Januari 2021 lalu. "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Produktivitas tanaman padi di Kecamatan Rante Angin tahun 2021 ini menjadi anjlok.

Hal tersebut diakibatkan rusaknya bendungan Rante Angin akibat terjangan banjir pada Januari 2021 lalu.

Meski demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Utara (Kolut) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kolut terus berupaya melakukan perbaikan secara manual agar petani tetap dapat mengolah sawah dan berproduksi tahun ini.

"Kemarin kami sudah melakukan upaya antisipasi secara manual sebanyak dua kali, menggunakan eksavator yang ada dengan membebankan kepada kelompok tani untuk membeli bahan bakar solar," Kata Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kolut, Drs. H. Syamsurijal, SH, Rabu (22/9/2021).

Langkah tersebut dilakukan, kata dia, karena kondisi tanaman padi sudah mulai berisi dan dengan upaya tersebut air kembali mengaliri persawahan petani meski hasilnya belum maksimal.

"Andai upaya tersebut tidak dilakukan, maka kemungkinan produksi padi di Kecamatan Rante Angin tahun ini nol karena produksi padi sangat bergantung pada suplai air yang teratur," tuturnya.

Ia mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PUPR, khususnya Bidang Pengelolaan Sumberdaya Air, dimana mereka akan melakukan upaya perbaikan dan mudah-mudahan tahun ini dilakukan pembenahan sementara, sehingga produktivitas padi petani dapat kembali meningkat.

Baca juga: Kini Terapkan PPKM Level 3, Ini Tanggapan Wali Kota Medan

Baca juga: Begini Suasana Rujab Bupati Kolaka Timur Usai Andy Merya Ditangkap KPK

"Meski bendungan tersebut rusak sebagian petani di Kelurahan Rante Angin, Desa Landolia, dan Rante Baru masih mengolah sawahnya dengan mengandalkan air dari bendungan yang dibuat secara manual, tetapi kami tidak bisa menjamin upaya perbaikan tersebut dapat bertahan lama," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Produksi Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kolut, Ronaldi menuturkan, pasca rusaknya bendungan Rante Angin Januari 2021 lalu. Produksi padi di Kecamatan Rante Angin tahun ini menurun.

"Untuk tahun 2019 luas panen padi sawah di Kecamatan Rante Angin mencapai 689 hektar dengan produktivitas per hektarnya sekitar 5,6 ton. Realisasinya mencapai 3.880 ton," tukasnya.

Sementara produksi padi sawa tahun 2020 di kecamatan yang sama mencapai 3.862 ton dengan luas panen 618 hektar. Produktivitas per hektarnya 6,2 ton.

"Tahun ini (2021) produktivitas padi sawah menurun drastis dari 6,2 ton per hektar tahun 2020, sekarang produktivitasnya hanya 4 ton per hektar dengan luas panen sekitar 131 hektar," bebernya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, jika sampai bulan ini petani di dua desa masih melakukan penanaman dengan mengandalkan air dari bendungan darurat.

"Bulan ini Kelurahan Rante Angin dan Desa Landolia sudah melakukan penanaman dengan luas 225,5 hektar. Sementara petani di Desa Rante Baru kemungkinan menanam pada bulan Oktober 2021," pungkasnya. (B)

Reporter: Muh. Risal  

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga