Beras Pengaruhi IPH Muna Barat
Putri Wulandari, telisik indonesia
Rabu, 22 November 2023
0 dilihat
Rapat koordinasi antara Pemda Muna Barat, Bulog Raha, dan BPS Muna dalam rangka stabiltasi pasokan dan harga pangan. Foto: Putri Wulandari/Telisik
" Saat ini pemerintah fokus mengetahui perkembangan harga sebab ini berhubungan dengan daya beli masyarakat "
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Indeks Perkembangan Harga (IPH) Muna Barat meninggi, khususnya komoditas beras. Pemerintah daerah memberikan dua opsi dalam mengintervensi inflasi daerah.
Kepala BPS Muna, Leman Jaya mengatakan, saat ini pemerintah fokus mengetahui perkembangan harga sebab ini berhubungan dengan daya beli masyarakat yakni semakin tinggi inflasi maka daya beli masyarakat akan terus tergerus.
Leman mengatakan, saat ini inflasi dihitung pada 66 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, untuk di Muna Barat pemerintah mempunyai indikator indeks perkembangan harga (IPH) dalam mengecek perkembangan harga, sebab Muna Barat tidak masuk dalam kategori hitungan inflasi di 66 kabupaten/kota. Untuk itu, dalam dua bulan terakhir ini IPH Muna Barat selalu di atas 3 persen.
"Ini tiap Minggu adanya, kalau Minggu kemarin mencapai 3,44 persen dengan penyumbang inflasi tiga komoditas yaitu beras, cabai rawit, dan daging ayam ras," ungkapnya.
Penjabat Bupati Muna Barat, Bahri mengatakan, dari data IPH Muna Barat yakni 3,44 persen, beras menyumbang inflasi mencapai 56 persen, maka dengan angka tersebut sangat berpengaruh pada IPH Muna Barat.
Baca Juga: Pemda Muna Barat Kerja Sama Bulog Sigap Atasi Kenaikan Harga Beras
Untuk itu, Pemda Muna Barat dalam mengintervensi stabilisasi pasokan dan harga pangan memberikan dua opsi yaitu memberikan subsidi kepada pedagang dan pengecer sebagai distributor agar harga beras itu setara dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Bulog.
Kemudian, pedagang dijadikan agen distributor beras SPHP Bulog, yang mana Bulog memberikan dua ton beras untuk pedagang yang ada di 11 kecamatan di Muna Barat, dengan syarat pedagang tidak diperbolehkan menjual beras SPHP di atas HET Bulog.
"Dia opsi ini akan dilakukan dan telah ditetapkan bersama tim TPID, BPS, Bulog, serta forkopimda," ungkapnya, Rabu (22/11/2023).
Bahri juga akan menyiapkan anggaran BTT sebanyak Rp 2 miliar, yang mana biaya beras masuk dalam BTT tersebut, sehingga masyarakat membeli beras dengan harga murah.
Baca Juga: 130 Ton Beras CPP untuk 13.000 KPM Siap Disalurkan
Sementara itu, Kepala Bulog Raha, Raymond mengatakan, pihaknya menyiapkan 4.500 ton beras SPHP untuk diberikan kepada tiga kabupaten yang dikelola Bulog Raha yaitu Muna Barat, Muna, dan Buton Utara.
"Untuk harga penjualan beras mengikuti regulasi yang mana per kilo sebesar Rp 10.900," pungkasnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya dalam memasok beras mengambil dari daerah surplus, sebab Muna dan Muna Barat termasuk dalam daerah sentra produksi beras (defisit). (A)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS