Bertepatan Harkodia, Calon Terpilih Wajib Jadi Motor Penggerak Anti Korupsi
Sunaryo, telisik indonesia
Selasa, 01 Desember 2020
0 dilihat
Ilustrasi Hakordia dan Pilkada serentak. Foto: Repro geoggle.com
" Semangat ini penting, mengingat korupsi yang terjadi di daerah melibatkan mereka-mereka yang memegang kekuasaan, termasuk eksekutif (kepala daerah). "
MUNA, TELISIK.ID - Pelaksanaan Pilkada 9 Desember bertepatan dengan peringatan hari anti korupsi sedunia (Harkodia). Karena itu, siapapun calon kepala daerah yang akan terpilih wajib menjadi motor penggerak semangat anti korupsi di daerah.
"Semangat ini penting, mengingat korupsi yang terjadi di daerah melibatkan mereka-mereka yang memegang kekuasaan, termasuk eksekutif (kepala daerah)," kata Husen Zuada, salah seorang pengamat politik.
Jebolan S2 universitas indonesia (UI) itu menerangkan, para kontestan dalam proses Pilkada wajib pula mengedepankan prinsip-prinsip anti korupsi. Seperti tidak melakukan politik uang. Sebab, politik uang itu termaksud korupsi Pemilu.
Baca juga: Mahasiswa Papua di Surabaya Tuntut Kemerdekaan Papua Barat
"Dalam jangka panjang politik uang itu dapat memicu korupsi yang berkelanjutan. Calon terpilih otomatis akan cari pengembalian uang yang telah dikeluarkan saat pemilihan," ungkapnya.
Satu juga yang paling penting bagi calon yang terpilih untuk dijadikan perhatian terkait anti korupsi adalah jangan sampai kepala daerah terpilih menjadi 'boneka' pemilik modal dengan mengeluarkan izin-izin transaksional yang dapat merugikan masyarakat lokal.
"Itu yang harus dihindari. Siapapun kepala daerah terpilih nantinya diharapkan dapat mewujudkan dan mendorong pemerintahan yang clean dan good governance serta anti KKN," pungkasnya. (B)
Reporter: Sunaryo
Editor: Fitrah Nugraha