Besarnya Keutamaan Surah Al Ikhlas, Bisa Dapatkan Cinta Allah

Haerani Hambali, telisik indonesia
Kamis, 02 Desember 2021
0 dilihat
Besarnya Keutamaan Surah Al Ikhlas, Bisa Dapatkan Cinta Allah
Rasulullah SAW bersabda: ”Barang siapa membaca surah al Ikhlas hingga selesai 10x, maka Allah membangunkan baginya sebuah rumah di surga. Foto: Repro Liputan6.com

" Tauhid adalah pangkal akidah dan puncak keimanan. Tauhid berarti memberikan pengakuan atas keesaan atau tunggal-Nya Rabb, dan Dia memiliki nama Allah "

KENDARI, TELISIK.ID - Tauhid adalah pangkal akidah dan puncak keimanan. Tauhid berarti memberikan pengakuan atas keesaan atau tunggal-Nya Rabb, dan Dia memiliki nama Allah.

Setiap Muslim perlu memahami arti dan makna surah Al Ikhlas. Dengan memahami arti dan makna dari setiap ayatnya, akan menambah keimanan kepada Allah Azza wa Jalla.

Surah Al Ikhlas merupakan jawaban bagi orang musyrik yang bertanya pada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam tentang nasab dan sifat Rabb.

Lalu, Allah pun menjawabnya dengan berfirman seperti yang tertulis pada surah Al Ikhlas.

Surah Al Ikhlas diturunkan di Kota Mekkah (Makiyah). Surah ini menempati urutan ke 112 dalam Al-Qur’an setelah surah An Naas. Al Ikhlas memiliki empat ayat. Isi surah tersebut murni membicarakan mengenai Allah Azza wa Jalla, sehingga hal tersebut menjadi salah satu alasan penamaannya memakai kata "al ikhlas" yang bermakna "murni".

"Qul huwallahu ahad. Allahusshamad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakullahu kufuwan ahad."

Artinya:

Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

Berikut ini manfaat membaca surah Al Ikhlas yang dilansir suara.com dari Saintif.

1. Seperti Membaca Sepertiga Al-Qur’an

Imam Bukhori meriwayatkan bahwa surah Al Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an. Nabi SAW bersabda:

“Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya surat Al lkhlas itu benar-benar sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.”

Baca Juga: Ada 3 Syarat agar Amalan Diterima Allah

Ada pula yang berpandangan bahwa meski bernilai sama, tapi tidak bisa menggantikan. Itulah mengapa surah Al Ikhlas sama dengan sepertiga Al-Qur’an, namun tidak bisa menggantikan Al-Qur’an.

Apabila seseorang mengulangi surah ini sebanyak tiga kali dalam salat, tidak berarti dia tidak lagi wajib membaca surah Al Fatihah, karena membaca surah Al Fatihah adalah rukun salat dan tidak bisa digantikan dengan surah lain.

2. Mendapatkan Cinta Allah Ta’ala

Ibnu Daqiq Al Ied menjelaskan perkataan Nabi Shallallahu alaihi wasallam, yaitu: “Kabarkan padanya bahwa Allah mencintainya”.

Beliau mengatakan, “Maksudnya adalah bahwa sebab kecintaan Allah pada orang tersebut adalah karena kecintaan orang tadi pada surah Al Ikhlas ini. Boleh jadi dapat kitakan dari perkataan orang tadi, karena dia menyukai sifat Rabbnya, ini menunjukkan benarnya itiqodnya (keyakinannya terhadap Rabbnya).

3. Allah Siapkan Rumah di Surga

Rasulullah SAW bersabda:”Barang siapa membaca surah al Ikhlas hingga selesai 10x, maka Allah membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” [HR. Ahmad].

Imam Turmuzi juga mengatakan bahwa Mubarak ibnu Fudalah telah meriwayatkan dari Sabit, dari Anas, bahwa pernah ada seorang lelaki berkata:

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menyukai surat Qul Huwallahu Ahad (surat) Al Ikhlas.” Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Kesukaanmu kepadanya dapat memasukkanmu ke dalam surga.

Tafsir Surah Al Ikhlas

Berikut ini tafsir surah Al Ikhlas, dilansir dari tirto.id.

Ayat pertama surah Al-Ikhlas, Allah berfirman, "Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa". Kata "Katakanlah" adalah perintah yang ditujukan kepada Nabi Muhammad dan umat-Nya.

 

Memurut Al Qurthubi, ayat pertama ini bermakna bahwa Allah adalah Maha Esa, tidak ada satu pun yang serupa dengan-Nya, tidak ada yang sebanding dengan-Nya, tidak mempunyai istri dan anak, serta tidak ada sekutu bagi-Nya.

Pada ayat kedua, Allah memiliki sifat Ash Shamad yang bermakna tempat meminta segala sesuatu.

Maksud ayat kedua tersebut, menurut Tafsir Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur'an Al Azhim, yaitu seluruh makhluk memiliki ketergantungan kepada Allah dalam semua kebutuhan hingga permasalahan hidupnya.

Mengutip situs Takmir Masjid Ramadhan Malang, Abu Hurairah mengatakan bahwa arti Ash Shamad adalah segala sesuatu membutuhkan dan berkehendak kepada Allah, berlindung pada-Nya.

Sebaliknya, Allah tidak membutuhkan perlindungan pada sesuatu apa pun.

Pada ayat ketiga Allah berfirman, "Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan."

Makna ayat tersebut adalah Allah tidak beranak dan Allah tidak memiliki sekutu. Ayat ini dengan tegas menolak pendapat seperti malaikat adalah anak perempuan dari Allah atau pun Nabi Isa merupakan anak Allah.

Terakhir, di ayat keempat Allah berfirman, "dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

Makna ayat ini menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di, adalah tidak ada kesetaraan apa pun dengan Allah dalam urusan nama, sifat, dan perbuatan.

Keutamaan Surah Al Ikhlas

Surah Al Ikhlas muatannya setara dengan sepertiga isi Al-Qur'an. Dari Abud Darda’, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

“Apakah seseorang dari kamu tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur’an di dalam satu malam?" Para sahabat bertanya, “Bagaimana seseorang (mampu) membaca sepertiga Al-Qur'an (di dalam satu malam)?" Beliau bersabda: “Qul Huwallaahu Ahad sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an." (HR. Muslim, nomor 811).

Salah satu sahabat Nabi Muhammad yang konsisten berzikir dengan surah Al-Ikhlas adalah Muawiyah bin Muawiyah Al Laytsi.

Baca Juga: Kunci Kebaikan Dunia dan Akhirat, Muslim Wajib Tahu

KH Mochammad Djamaluddin Ahmad, pengasuh Ponpes Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, seperti dikutip laman NU, mengatakan bahwa Muawiyah setiap keluar dan masuk rumah selalu membaca surah Al Ikhlas.

Kebiasaan lisan Muawiyah membaca surah ini juga dilakukan saat duduk, berdiri, dan di setiap keadaan.

Pada suatu hari, Muawiyah wafat usai menjalani perang Tabung. Ketika dirinya ingin pergi berperang, dia mengalami demam tinggi. Nabi Muhammad melarangnya dan Allah menakdirkannya meninggal saat perjalanan pulang ke Madinah.

Di waktu wafatnya Muawiyah, Nabi Muhammad menyaksikan 70 ribu malaikat berkumpul untuk mendoakan Muawiyah. Sinar matahari seakan tertutupi oleh ribuan malaikat itu.

Dalam kitab Zaadul Ma'ad, Ibnul Qayyim mengatakan bahwa Nabi Muhammad senantiasa membaca surah Al Ikhlas dan Al Kafirun pada salat sunnah sebelum salat subuh dan salat witir.

Kedua surah tersebut berisi berbagai hal mengenai tauhid, ilmu dan amal, tauhid ma'rifat dan iradat (iradat), serta tauhid i'tiqad (kepercayaan) dan tujuan. (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga