BKKBN Gandeng Pers dan Dinas Kesehatan Percepat Penurunan Stunting di Sulawesi Tenggara

Nur Fauzia, telisik indonesia
Selasa, 27 Agustus 2024
0 dilihat
BKKBN Gandeng Pers dan Dinas Kesehatan Percepat Penurunan Stunting di Sulawesi Tenggara
Kepala Dinas Kominfo Sultra saat membawakan materi tentang pentingnya peran digital dalam edukasi stunting. Foto: Nur Fauzia/Telisik

" Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara menggandeng Pers dan Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara untuk mempromosikan percepatan penurunan stunting di wilayah ini "

KENDARI, TELISIK.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara menggandeng Pers dan Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara untuk mempromosikan percepatan penurunan stunting di wilayah ini.

Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Asmar, mengatakan penekanan penurunan stunting sangat penting karena pada periode 2023 angka stunting di Sultra mencapai 27,2 persen atau hanya turun 0,1 persen.

“Angka stunting yang tertinggi rata-rata berada wilayah pesisir dan yang paling tinggi di Kabupaten Buton,” ungkap Asmar, Senin (26/8/2024).

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Paksa Masuk Kantor KPU Sulawesi Tenggara Meski Dijaga Polisi

Stunting tidak hanya soal gizi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 70 persen masalah dari stunting yaitu masalah lain dan salah satunya seperti kloset yang layak dipakai.

Menurut Asmar, informasi terkait stunting sangat efektif jika disebarkan melalui media massa.

“Masyarakat yang sebelumnya belum mengerti soal stunting akan mengerti jika diinformasikan bahwa anak umur 0-2 tahun harus mendapatkan kebutuhan gizi dan ASI (air susu ibu) eksklusif,” katanya.

Bukan hanya kepada bayi, sambung Asmar, pencegahan stunting dapat dilakukan kepada ibu hamil dan calon pengantin, sebelum menikah terlebih dulu memeriksakan kesehatan.

“Stunting bukanlah penyakit namun kondisi tubuh, sebaiknya dilakukan pencegahan dari awal. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” ujarnya.

Terkait kebijakan penanganan stunting, Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Usnia, memastikan bahwa pihaknya telah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar.

Menurut Usnia,  angka stunting di Sultra sudah sangat rendah jika merujuk pada hasil pengukuran Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM), untuk balita mencapai angka 96 persen.

Baca Juga: Fadhal Rahmat Anggota DPRD Kota Kendari Termuda Usia 23 Tahun

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Sultra, Ridwan Badalla,  mengatakan bahwa untuk mewujudkan upaya Percepatan Penurunan Stunting (PPS) melalui media digital perlu adanya kolaborasi dengan semua pihak.

Pencegahan stunting melalui ruang digital, menurut Ridwan, dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai platform media sosial untuk sosialisasi sebagai saluran komunikasi yang strategis dan efektif, selain dengan menggunakan situs web.

“Tentu banyak keuntungan penggunaan ruang digital, yang pertama jangkauan luas, (kemudian) biaya yang dibutuhkan rendah, penyampaian pesan yang tepat dan efektif, memberikan kesempatan interaktif kepada masyarakat umum, dan lebih fleksibilitas,” jelasnya. (A)

Penulis: Nur Fauzia

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga