BKKBN Sulawesi Tenggara Genjot Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 07 Maret 2023
0 dilihat
Kegiatan Promosi dan KIE di Wilayah Khusus yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kendari, Jumat (3/3/2023). Foto: Dok. BKKBN Sulawesi Tenggara
" Gerakan penanganan dan pencegahan stunting lewat Promosi dan KIE dilakukan dengan fokus penguatan dari sisi SDM melalui Satgas Stunting serta kolaborasi lintas sektor "
KENDARI, TELISIK.ID - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara gencar melakukan upaya dalam menurunkan angka stunting di seluruh wilayah Bumi Anoa.
Upaya tersebut salah satunya melalui Promosi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) di Wilayah Khusus yang dilaksanakan di salah satu hotel Kendari, pada Jumat (3/3/2023).
Sekretaris BKKBN Sultra, Muslimin mengatakan, upaya gerakan penanganan dan pencegahan stunting lewat Promosi dan KIE di wilayah khusus tersebut dilakukan dengan fokus penguatan dari sisi SDM melalui Satgas Stunting serta kolaborasi lintas sektor.
"Dalam rangka percepatan penurunan stunting penguatan sisi SDM sudah ada satgas di tahun ini lebih fokus satu technical assistant untuk satu kabupaten,” katanya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, H. Jahudding mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan bersama tim pakar untuk menentukan locus audit kasus stunting yang dipaparkan kepada Wali Kota Kendari.
Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Dorong Pemda Proaktif Cegah Stunting
Selain itu, inovasi terus dilakukan salah satunya menginisiasi Gerakan Keluarga Sakinah Bebas Stunting dan Gerakan Orang Tua Asuh Bebas Stunting.
Lebih lanjut ia menambahkan, perlunya perubahan mental yang dilakukan dari hulu mulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, juga balita.
"Melalui GenRe, PIK Remaja, Bina Keluarga Remaja dan mimbar-mimbar bisa memberikan edukasi tentang pentingnya penyiapan kehidupan berkeluarga," ujarnya.
Baca Juga: Duta Genre Sulawesi Tenggara 2023 Fokus Cegah Stunting Usia Remaja
Senada dengan itu, Ruwiyah dari Forum Rektor Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara menekankan pentingnya intervensi gizi spesifik dengan kelompok sasaran prioritas seperti Ibu hamil, Ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan.
Selain itu, dengan sasaran penting yakni remaja dan wanita usia subur serta anak usia 24-59 bulan, intervensi gizi sensitif juga diperlukan seperti peningkatan penyediaan air minum dan sanitasi, peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan akses pangan bergizi, peningkatan kesadaran, komitmen, dan praktik pengasuhan dan gizi ibu dan anak.
Kegiatan promosi dan KIE yang juga dihadiri langsung oleh Deputi KS-PK BKKBN RI Nopian Andusti ini menjadi momen diskusi antara BKKBN Sultra dan Kepala Dinas melalui PERKADIS Bangga Kencana untuk berkolaborasi dalam melakukan percepatan penurunan stunting tahun 2024. (A-Adv)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS