Booming Kakao di Kolaka Utara Dibarengi Harga Bibit yang Meroket

Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 09 Agustus 2024
0 dilihat
Booming Kakao di Kolaka Utara Dibarengi Harga Bibit yang Meroket
Harga bibit kakao di Kabupaten Kolaka Utara belakangan ini melambung tinggi. Foto: ist.

" Budi daya tanaman kakao yang merupakan bahan baku dalam industri cokelat belakangan ini kembali booming di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, imbas dari harga biji kakao asalan (biji kakao kering) dan biji basah yang melambung tinggi "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Budi daya tanaman kakao yang merupakan bahan baku dalam industri cokelat belakangan ini kembali booming di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, imbas dari harga biji kakao asalan (biji kakao kering) dan biji basah yang melambung tinggi.

Lonjakan harga biji kakao ini memicu para petani di Kabupaten Kolaka Utara kembali melirik kakao untuk dikembangkan. Usaha pembibitan kakao pun mulai banjir permintaan. Kendati demikian, ketersediaan bibit di tingkat petani masih langka.

Sekarang harga jual bibit kakao grafting atau sambung pucuk meroket hingga Rp 17.000 per pohon. Setahun lalu, harga hanya berkisar Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per pohon.

Baca Juga: Enam Fraksi DPRD Kolaka Utara Terima Rancangan Perubahan KU-PPAS 2024

Sementara harga biji kakao asalan (kering) saat ini berkisar Rp 105.000 hingga Rp 110.000 per kilogram. Tahun lalu, hanya senilai Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per kilogram di tingkat pengepul (pedagang).

Untuk biji kakao basah di tingkat pengepul kali ini seharga Rp 40.000 per kilogram. Setahun lalu, hanya Rp 14.000 sampai Rp 15.000 per kilogram.

Mahalnya harga bibit kakao grafting (sambung) di tingkat petani dibenarkan oleh pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Utara, Muhammad Sadiq.

“Sekarang itu beredar bibit kakao harganya ada yang sampai Rp 20.000 per pohon dan ada juga Rp 15.000 per pohon, termurah Rp 10.000 per pohon,” terangnya, Jumat (9/8/2024).

Permintaan bibit kakao, kata Sadiq, saat ini juga meningkat. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan ketersediaan alokasi anggaran yang disiapkan pemerintah daerah untuk pengadaan bibit kakao tahun ini dan juga tahun mendatang.

“Semoga ada SiLPA (sisa lebih pembiayaan anggaran, red) sehingga permintaan masyarakat dapat kita penuhi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kolaka Utara, Mustamrin Saleh, mengungkapkan beberapa bulan belakangan animo masyarakat untuk mengembangkan komoditi kakao kiang meningkat. Lahan pertanian yang membutuhkan bibit kakao juga meningkat.

Baca Juga: DPRD Minta Pemkab Kolaka Utara Segera Anggarkan Pembenahan Fasilitas Kesehatan

“Kami meminta pemerintah daerah segera menganggarkan program pengadaan bibit untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan para petani kita,” pinta Mustamrin.

Pernyataan serupa dikemukakan anggota Fraksi Partai Demokrat, Baharuddin. Menurutnya, pemerintah daerah mestinya memiliki program konkret dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penguatan ekonomi masyarakat.

“Salah suatunya memprogramkan pengadaan bibit coklat (kakao, red),” kata Baharuddin. (A)

Penulis : Muh. Risal H

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga