Bupati Konawe Ancam Tutup PT VDNI jika Tak Penuhi Tuntutan Buruh

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Selasa, 15 Desember 2020
0 dilihat
Bupati Konawe Ancam Tutup PT VDNI jika Tak Penuhi Tuntutan Buruh
Bupati Konawe, Kerry Saiful Konggoasa saat menenangkan kericuhan yang terjadi di PT. VDNI. Foto: Screenshot video

" Aksi jilid 2 kemarin dimana karyawan menuntut kenaikan upah yang berujung chaos. "

KENDARI, TELISIK.ID - Massa aksi yang berdemonstrasi menuntut kenaikan upah menghancurkan dan membakar fasilitas milik PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) di Kabupaten Konawe, Sultra.

Demonstrasi yang terjadi Senin (14/12/2020) itu dimulai sejak pukul 05.30 pagi dan berakhir ricuh sekira pukul 13.00 hingga malam hari.

Bupati Konawe, Kerry Saiful Konggoasa yang hadir sekira pukul pukul 17.22 untuk menenangkan massa mengungkapkan, dirinya telah melakukan pertemuan bersama pihak managemen VDNI untuk bernegosiasi.

"Saya sudah ketemu Mr. Tony Zhou dan akan melakukan pertemuan di Kantor Camat Sampara pada hari Selasa (15/12/2020). Kalau besok tuntutannya tidak dipenuhi saya akan laporkan ke gubernur dan tutup ini perusahaan," tuturnya.

Dalam tuntutannya, massa aksi kecewa karena gagalnya perundingan dengan pihak perusahaan. Mereka mempertanyakan kejelasan Perjanjian Kerja Waktu (PKWT) pekerja atau karyawan PT VDNI karena banyaknya pekerja dan buruh yang telah bekerja lebih dari 38 bulan dan belum ada kejelasan status.

Tuntutan selanjutnya, menuntut kenaikan upah bagi buruh yang sudah lebih dari satu tahun bekerja sesuai PP Nomor 78 tahun 2015 pasal 42.

Baca juga: Terima Penghargaan Bidang HAM, Ketua DPRD Puji Pemda Kolut

"Aksi jilid 2 kemarin dimana karyawan menuntut kenaikan upah yang berujung chaos," ungkap salah satu karyawan PT. VDNI yang berinisial Y, Selasa (15/12/2020).

Massa aksi yang berjumlah ribuan juga membuat pihak keamanan kewalahan dan tidak mampu membendung kericuhan yang terjadi di PT. VDNI.

"Saya lihat pihak kemanan sangat kewalahan karena massa aksi yang terbagi di beberapa tempat akhirnya melakukan pembakaran fasilitas PT VDNI," tambah Y.

Y merincikan, pembakaran puluhan truk dan ekskavator serta smelter 1 dan 2 juga workshop di PT VDNI ikut dibakar.

"Intinya perusahaan habis dihancurkan oleh massa setelah itu dibakar. Saat chaos, karyawan China juga ikut mempertahankan perusahaan dikarenakan logistik yang mereka punya," pungkasnya. (B)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga