Bupati Manggarai Dorong Produksi Bawang Merah di Reok

Berto Davids, telisik indonesia
Selasa, 20 Juni 2023
0 dilihat
Bupati Manggarai Dorong Produksi Bawang Merah di Reok
Bupati Manggari, Heribertus Nabit tanam bawang merah di Reok. Foto: Berto Davids/Telisik

" Kecamatan Reok dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat produksi bawang merah tertinggi di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Itu ditandai dengan keberhasilan para petani dalam mengekspor bawang ke luar daerah hampir setiap tahun "

MANGGARAI, TELISIK.ID - Kecamatan Reok dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat produksi bawang merah tertinggi di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Itu ditandai dengan keberhasilan para petani dalam mengekspor bawang ke luar daerah hampir setiap tahun.

Pemerintah daerah sendiri memberi respon baik terhadap kerja keras para petani di Kecamatan Reok, dengan mendorong produksi bawang merah menjadi prioritas pembangunan aspek pertanian pasca pandemi COVID-19.

Dengan itu Bupati Manggarai, Heribertus Geradus Laju Nabit mengalokasikan anggaran pinjaman daerah dengan memberikan bantuan bibit bawang merah sebanyak 14 ton untuk para petani. Target tahun ini penanaman bibit bisa mencapai 75 hektare.

Saat melakukan penanaman simbolis bawang merah di Kecamatan Reok, Bupati Nabit mengatakan, pihaknya sedang meningkatkan kembali laju pertumbuhan ekonomi pertanian pasca pandemi COVID-19, meski dengan meakukan pinjaman daerah.

Baca Juga: Sosialisasi Tilang Manual, Polres Manggarai Temukan Sejumlah Pelanggaran

Karena itu upaya untuk meningkatkan produksi bawang merah di Reok, merupakan salah satu langkah strategis pemerintah menghidupkan kembali aspek bidang pertanian demi Manggarai yang lebih baik.

"Kurang lebih 3 tahun kita dihantam pandemi COVID-19. Semua sektor nyaris tak bisa bergerak karena keuangan negara sedang sulit. Sekarang pemerintah mencari jalan terbaik dengan melakukan pinjaman daerah ke BANK NTT untuk membantu pendanaan bibit bawang merah," katanya.

Pengajuan pinjaman daerah itu, katanya lagi, dilakukan pemerintah bukan hanya untuk bidang pertanian tetapi juga untuk infrastruktur dan pembangunan lainnya. Saat ini, pemerintah sedang buka mata melihat sektor pembangunan dari semua sisi, sehingga apa yang bisa dibangun maka pendanaan juga akan bergerak ke situ.

"Tidak ada salahnya kita melakukan pinjaman daerah, Undang-Undang juga mengizinkan itu, sehingga upaya pendanaan untuk bawang merah akan segera dimaksimalkan," ungkap politisi PDIP itu.

Ia meminta kerja keras para petani dan dukungan Dinas Pertanian agar selalu mengawal prosesnya sampai selesai. Dengan begitu petani bisa memetik hasil yang baik.

"Saya minta kerja keras bukan artinya setelah panen bayar ke saya, tidak. Pengertian bayar dalam arti kerja keras kita semua karena lelah itu akan dibayar dengan hasil memuaskan," ujarnya.

Fokus penanaman bawang di Reok, kata dia, bukan hal yang baru. Bukan hanya bawangnya, tapi mengusahakan bawangnya bukan pekerjaan baru lagi, sehingga budaya pun sudah terbentuk.

"Beda konteks kalau saya bawa bawang ke Satarmese. Itu pasti orang bilang bupati pergi judi, karena di sana budaya pertanian belum terbentuk. Tapi kalau saya bawa bawang ke Reok maka itu sesuatu yang pas, karena lahan bawangnya ada di sini," tutur dia.

"Kita punya keyakinan lebih bahwa apa yang kita usahakan dapat memetik hasil memuaskan. Karena itu butuh kerja keras kita semua," tuturnya lagi.

Ia menambahkan, fokus pemerintahan Joko Widodo saat ini adalah menjaga supaya inflasi jangan naik, sehingga pemerintah lebih banyak fokus mendorong pertanian untuk hasil yang lebih baik, karena mengingat tahun 2023 itu tahun krisis.

"Pemerintah diminta genjot hasil, sedangkan masyarakat diminta lebih banyak berhemat. Hati-hati bikin pengeluaran, termasuk buat acara yang banyak menelan anggaran," katanya.

Baca Juga: 4 Sekolah Dasar Katolik di Manggarai Tak Dapat Dana BOS, Ini Kendalanya

Saat ini pemerintah mengoptimalkan hasil pertanian agar bisa menekan inflasi dan menekan krisis 2023.

"Kita pelan-pelan tekan inflasi. Pemerintah diminta respon cepat atas instruksi ini," tutupnya.

Sementara itu  Muhamad salah satu petani bawang di Reok mengaku senang bisa mendapat bantuan bibit. Ia berusaha agar hasil bawang tahun ini dapat meningkat lebih dari tahun sebelum.

"Tahun kemarin kami kena bencana hujan. Hasilnya memang ada tapi sedikit. Tahun ini sudah dapat suplai dari pemerintah pasti akan lebih bagus lagi, apalagi musim keringnya pasti panjang," kata Muhamad. (B)

Penulis: Berto Davids

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga