Bupati Muna Bachrun Labuta Geram dan Ancam Usir Kapal Cepat PT Dharma Indah
Sunaryo, telisik indonesia
Selasa, 23 September 2025
0 dilihat
Bupati Muna, Bachrun Labuta (tengah), dan Wakil Bupati, La Ode Asrafil Ndoasa (kanan), saat rapat bersama Kabid Angkutan Pelayaran Dishub Sultra, Muhammad Jalil Alfin Razak, Selasa (23/9/2025). Foto: Sunaryo/Telisik
" Gelagat persaingan tidak sehat mulai diperlihatkan perusahan pelayaran kapal cepat PT Dharma Indah, yang melayani rute Kendari-Raha-Baubau, saat mendapat kabar akan beroperasinya kapal cepat Indomas 1 "

MUNA, TELISIK.ID - Gelagat persaingan tidak sehat mulai diperlihatkan perusahan pelayaran kapal cepat PT Dharma Indah, yang melayani rute Kendari-Raha-Baubau, saat mendapat kabar akan beroperasinya kapal cepat Indomas 1.
Satu unit kapal cepat yakni Ekspres Prisilia mulai disiagakan di Pelabuhan Nusantara, Kota Raha, Ibu Kota Kabupaten Muna. Sebelumnya kapal ini tidak pernah terlihat berlabuh di Pelabuhan Nusantara.
Lain lagi dengan harga tiket yang diturunkan sebesar Rp 90 ribu, dari tarif normal sesuai Pergub Nomor 90 Tahun 2022 sebesar Rp 140 ribu.
Hal seperti ini pernah dilakukan saat muncul kompetitor kapal cepat Anggraeni. Ketika kapal Anggraeni hengkang, pemilik kapal PT Dharma Indah menarik kapal mereka dari Bumi Sowite (Kabupaten Muna).
Baca Juga: Dilaporkan Hilang hingga Dipanggil Mendagri, Harta Kekayaan Bupati Buton Alvin Naik
Persaingan tidak sehat di antara perusahaan kapal cepat ini membuat geram Bupati Muna, Bachrun Labuta. Katanya, pemilik kapal PT Dharma Indah terkesan melakukan monopoli untuk menyingkirkan pengusaha-pengusaha pelayaran lainnya.
Bachrun mengaku menemukan langsung pekan lalu harga tiket Raha-Kendari dibanderol Rp 90 ribu.
“Kenapa harga tiket itu tiba-tiba turun drastis. Bila tarif itu berlaku secara terus-menerus tidak masalah. Hanya saja, jangan sampai hanya akal-akalan untuk menyingkirkan pengusaha kapal lainnya,” tegas Bachrun, Selasa (23/9/2025).
Bachrun mengingatkan, bila pemilik kapal masih melalukan persaingan tidak sehat, ia tidak segan-segan akan mengusirnya dari Pelabuhan Nusantara.
"Kalau masih melakukan persaingan tidak sehat dengan tujuan mematikan usaha orang lain, kapalnya kita akan usir dari Muna. Saya akan bersurat ke gubernur," tegas Bachrun.
Baca Juga: Petani di Kolaka Utara Keluhkan Harga Pupuk Subsidi Melebihi HET
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna, kata Bachrun, siap memfasilitasi pengusaha-pengusaha pelayaran yang masuk di Bumi Sowite. Karena adanya tambahan kapal makin banyak pilihan bagi masyarakat pada penggunaan transportasi laut.
"Kita inginkan ada perbaikan pelayanan dalam pelayaran, jangan ada persaingan yang tidak sehat," ujar Bachrun, yang juga Ketua Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Muna.
Sementara itu, Kabid Angkutan Pelayaran Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Jalil Alfin Razak, memastikan harga tiket tidak sesuai dengan Pergub merupakan pelanggaran. Begitu juga bila harga tiket kelas ekonomi dinaikkan dari Rp 140 ribu menjadi Rp 165 ribu.
"Menurunkan dan menaikan harga tiket itu pelanggaran. Masyarakat bisa mengadukan itu," tandasnya. (B)
Penulis: Sunaryo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS