Bupati Serahkan Ratusan Alsintan ke Tujuh Kelompok Tani di Kolaka Utara

Muh. Risal H, telisik indonesia
Rabu, 17 November 2021
0 dilihat
Bupati Serahkan Ratusan Alsintan ke Tujuh Kelompok Tani di Kolaka Utara
Bupati Kolaka Utara, Drs.H. Nur Rahman Umar, MH didampingi Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Drs. Syamsu Ridjal SH saat menyerahkan secara simbolis bantuan Alsintan kepada ketua kelompok tani. Foto: Muh. Risal H/Telisik

" Bupati Kolaka Utara (Kolut), Drs. H. Nur Rahman Umar, MH menyerahkan ratusan alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada tujuh kelompok tani program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-Up Initiative (Readsi) di Desa Latowu, Kecamatan Batu Putih "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Bupati Kolaka Utara (Kolut), Drs. H. Nur Rahman Umar, MH menyerahkan ratusan alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada tujuh kelompok tani program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-Up Initiative (Readsi) di Desa Latowu, Kecamatan Batu Putih.

Serah terima alat pertanian tersebut berlangsung dalam acara syukuran panen padi sawah dan penyerahan Alsintan program Readsi di Desa Latowu, Kamis (11/11/2021).

Bupati Kolut dalam kesempatan itu, menyampaikan, petani merupakan penggerak perekonomian suatu daerah dan negara. Bahkan menurutnya, keberadaan petani sangat penting bagi keberlangsungan masyarakat.

"Saya menganggap tanpa petani kita tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Selain itu, politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan, dari awal, sejak dirinya bersama Wakil Bupati Kolut, H. Abbas, SE diberi amanah memimpin Kolaka Utara, mereka telah berkomitmen untuk meningkatkan sumber pendapatan masyarakat melalui sektor pertanian dalam arti luas.

Alsintan yang diserahkan kepada petani. Foto: Muh. Risal H/Telisik

 

Baik melalui pencanangan program revitalisasi kakao, maupun usaha Pemkab Kolut mendorong peningkatan produksi pada sektor tanaman jangka pendek berupa padi sawah, jagung, maupun tanaman-tanaman lainnya yang dinilai dapat meningkatkan sumber pendapatan masyarakat.

"Semua itu merupakan akumulasi dari program penguatan ekonomi masyarakat. Program ekonomi kerakyatan merupakan program mendasar dan menjadi kebutuhan masyarakat Kolaka Utara yang mayoritas menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dalam arti luas. Dan saya tetap konsisten dengan program tersebut," tegasnya.

Baca Juga: Masyarakat Blokir Jalan Poros Ereke-Baubau, Ini Tanggapan Wabup Butur

Tidak hanya itu, menurut Nur Rahman, komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan prekonomian masyarakat melalui sektor pertanian telah menekan angka kemiskinan di Kolaka Utara dari 16,24 persen pada tahun 2017 menjadi 14,30 di tahun 2018. 13,19 persen tahun 2019 dan 12,96 persen pada tahun 2020.

"Data tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik yang kredibel bukan data yang dibuat pemerintah daerah dan diakui atau tidak, perputaran uang di Kolaka Utara setiap tahunnya bertambah akibat usaha masyarakat pada sektor pertanian," pungkasnya.

Melalui momen tersebut, pasangan H. Abbas ini berpesan kepada kelompok tani yang telah menerima bantuan Alsintan agar manfaatkanlah fasilitas-fasilitas tersebut dengan baik. Agar ke depan masyarakat dapat berdiri sendiri dan tidak hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah.

"Saya pikir dengan kehadiran alat-alat ini dapat menduking kemajuan masyarakat petani khususnya di Desa Latowu itu sendiri," tukasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kolut, Drs. Syamsu Ridjal, SH menuturkan, sasaran program Readsi di Desa Latowu sebanya 175 orang petani yang tergabung dalam 7 kelompok tani, terdiri dari tanaman pangan 3 kelompok, petani kakao 2 kelompok, bumlainya 1 kelompok, dan pekarangan 1 kelompok.

"Ketujuh kelompok ini mendapatkan bantuan Alsintan berupa traktor 3 unit, cultivator 1 unit, dros padi 1 unit, dros jagung 1 unit, pompa air 1 unit, sprayer 59 buah, mist blower 3 buah, senso kecil 1 buah dan mesin pembabat 39 buah, 3 unit gilingan, 3 unit mesin press, 6 unit cetakan kripik India, 3 unit kompor dua unut, dan 3 unit kompor gas," urainya.

Dikatakannya, bantuan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan produksi hasil usaha tani serta meningkatkan kepemilikan Alsintan di tingkat kelompok tani.

Baca Juga: Muhammadiyah Vaksin 1.000 Pelajar, Wabup Muna: Kalau Ada Belum Larang Masuk Sekolah

"Olehnya itu, kami berharap semoga kelompok-kelompok pelaksana program Readsi tetap dan berjalan secara harmonis dengan program revitalisasi," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Latowu, Jukail mengatakan, luas area sawah yang melakukan panen hari ini sekitar 215 hektare dengan produktivitas rata-rata 5,5 ton gabah kering per hektar. Sehingga kalau dikalkulasi dari 215 hektar tersebut menghasilkan gabah kering sekitar 18.000 ton.

"Panen kali ini mengalami peningkatan dibandingkan musim panen sebelumnya dan setiap tahunnya produksi gabah kering di desa kami  meningkat," katanya.

Peningkatan produksi tersebut, tambahnya, ditunjang oleh dukungan penuh pemerintah daerah serta kerja keras petani. Terlebih lagi dengan hadirnya program Readsi yang telah bersinergi dengan kegiatan petani.

"Sinergitas tersebut tampak dengan pembangunan infrastruktur sederhana dari program Readsi berupa pembuatan beberapa drainase cacing di area persawahan Desa Latowu untuk melengkapi drainase yang telah telah dibuat sebelumnya sekitar 800 meter. Dan ini sangat membantu kami," terangnya.

Meski demikian, lanjut Kades Latowu,  petani di desanya masih membutuhkan bantuan mesin pemanen padi (Combine Harvester) dan pembenahan drainase agar pasokan air ke area persawahan di empat desa tetangga di Kecamatan Batu dapat teratasi.

"Kami tidak dapat menanam padi secara bersamaan. Kalau di desa kami panen maka di desa tetangga itu baru menanam. Kebutuhan air kurang jadi jadwal tanam digilir," tutupnya. (A-Adv)

Reporter: Muh. Risal H

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga