Cara Mengatasi Mobil Limbung dan Cenderung Tidak Stabil di Jalan Raya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 25 Juli 2024
0 dilihat
Mobil limbung bisa menjadi sangat berbahaya apalagi untuk pengemudi pemula. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan mobil limbung bahkan terguling ketika berjalan. Foto: Repro grid.co.id
" Ketika mobil tidak nyaman dipakai dan berisiko mengalami kecelakaan, terutama saat terjadi limbung di tikungan, tindakan harus segera diambil "
JAKARTA, TELISIK.ID - Mobil yang mengalami limbung ketika dikendarai menandakan adanya masalah teknis yang harus segera diatasi. Ketika mobil tidak nyaman dipakai dan berisiko mengalami kecelakaan, terutama saat terjadi limbung di tikungan, tindakan harus segera diambil.
Limbung pada mobil adalah kondisi dimana mobil terasa melayang saat melewati jalanan tertentu. Biasanya, limbung atau body roll terjadi ketika mobil melintasi jalan berlubang, tikungan, turunan, tanjakan, hingga perjalanan jauh dengan kecepatan tinggi.
Pemilik mobil tidak boleh mengabaikan tanda-tanda limbung. Ada kemungkinan bahwa beberapa bagian kendaraan mengalami masalah yang perlu diatasi. Risiko limbung dalam kecepatan tinggi bisa membuat mobil keluar dari jalur yang benar, yang sangat berbahaya.
Ada beberapa ciri yang bisa dirasakan ketika mobil mengalami limbung, seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (25/7/2024).
Aktivitas menyetir menjadi tidak nyaman karena adanya satu atau beberapa kondisi seperti mobil tidak stabil dikendarai, masalah pada komponen dan sistem pengereman yang sulit dihentikan, suspensi yang tidak bekerja optimal, guncangan dengan getaran tidak normal, muncul suara gemuruh, serta risiko ban tergelincir.
Penyebab mobil limbung bisa beragam, dan mengetahui penyebabnya sangat penting untuk menemukan solusi yang tepat. Beberapa hal berikut ini dapat membuat mobil limbung sulit dikendalikan di jalan:
1. Kemampuan shock absorber menurun
Ketika shock absorber melemah, kemampuan meredam getaran tidak optimal. Hal ini dapat memicu limbung, terutama saat melewati tikungan dengan kecepatan tinggi karena guncangannya berlebihan.
Baca Juga: Deretan Mobil di Tanah Air Stop Produksi, Masih Ramai Mengaspal hingga 2024
2. Per mobil mengalami perubahan bentuk
Perubahan bentuk per mobil mempengaruhi sudut-sudut kemudi, sehingga kendaraan menjadi sulit dikendalikan, terutama saat menikung. Pengemudi juga merasa tidak nyaman karena mobil tidak stabil dikendarai.
3. Karet bushing suspensi aus dan kendor:
Beberapa jenis karet bushing seperti bushing lower arm, upper arm, stabilizer bar, dan lainnya jika sudah longgar dan aus bisa memicu pergeseran dan perubahan sudut kemudi. Mobil menjadi sulit diatur dan memungkinkan akan limbung.
4. Badan mobil cukup tinggi
Mobil dengan bodi tinggi memiliki risiko lebih besar untuk limbung saat membelok. Gaya dorong yang besar saat melaju cepat berpotensi menyebabkan mobil terguling di tikungan tajam. Contoh mobil seperti ini adalah MPV, SUV, dan truk.
5. Ball joint mengalami aus
Ball joint yang aus mempengaruhi sudut-sudut kemudi terutama pada ban dan suspensi. Keadaan ini sering memunculkan bunyi seperti besi dipukul dan dapat membuat mobil limbung.
6. Ban kurang angin
Tekanan ban yang kurang adalah penyebab umum mobil limbung. Ban yang agak kempes membuat cengkeraman ban ke aspal tidak optimal, sehingga risiko limbung saat berbelok meningkat.
7. Berkendara dengan kecepatan tinggi
Mobil mudah limbung saat dipacu dalam kecepatan tinggi. Daya dorong yang besar saat berbelok dapat menyebabkan mobil limbung. Oleh karena itu, mobil harus mengurangi kecepatan saat membelok.
Baca Juga: Evolusi Varian Toyota Kijang dari Model Krista hingga Menjelma jadi Innova Mode Hybrid
Dikutip dari gridoto.com, untuk mengatasi mobil limbung, perlu dipastikan penyebabnya terlebih dahulu. Beberapa metode solusi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Lakukan pengisian angin pada ban dan sesuaikan tekanan udara: Pengisian angin ban perlu disesuaikan dengan rekomendasi pabrik untuk memudahkan ban mencengkeram jalan dan membuat mobil stabil dikendarai.
2. Periksa suspensi dan lakukan perbaikan jika diperlukan: Suspensi harus dipastikan masih bekerja optimal. Jika sudah tidak bisa diperbaiki, segera ganti dengan yang baru untuk mencegah mobil limbung.
3. Ganti komponen yang aus: Semua komponen yang aus seperti karet bushing dan ball joint yang rusak harus diganti. Hal ini penting untuk mengembalikan stabilitas kendaraan.
4. Lakukan pemeriksaan keseimbangan ban: Posisi ban harus diperiksa secara berkala untuk memastikan keseimbangannya. Hal ini membantu mencegah mobil berjalan tidak stabil dan menghindari limbung.
5. Ganti ban yang rusak atau aus: Ban yang sudah aus atau rusak harus diganti dengan yang baru. Ban yang dalam kondisi baik sangat penting untuk keamanan berkendara. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS