Cegah Stunting Melalui Pemantauan Tumbuh Kembang Anak

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 01 Desember 2022
0 dilihat
Cegah Stunting Melalui Pemantauan Tumbuh Kembang Anak
BKKBN Sulawesi Tenggara melakukan koordinasi lintas sektor percepatan penurunan stunting melalui sistem pemantauan tumbuh kembang anak. Foto: Dok. BKKBN Sulawesi Tenggara

" Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, terus berupaya mengoptimalkan program pembangunan keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting "

KENDARI, TELISIK.ID - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, terus berupaya mengoptimalkan program pembangunan keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Upaya tersebut dilakukan dengan memaksimalkan peran sektor dan tatanan masyarakat.

Untuk itu, BKKBN melakukan koordinasi lintas sektor percepatan penurunan stunting melalui sistem pemantauan tumbuh kembang anak bersama Balai Pelatihan Kesehatan, Politeknik Kesehatan dan Kementerian Kesehatan pada 27 November lalu.

Pemantuan tumbuh kembang anak menjadi hal yang penting untuk dapat mendeteksi dini stunting pada anak khususnya di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baca Juga: Meski Diguncang Gempa Wagub Sulawesi Tenggara Tetap Tenang Beri Sambutan di Hotel

Pasalnya stunting pada anak dapat mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang maksimal. Stunting sangat berpotensi menghasilkan sumber daya manusia yang lemah dan tidak berdaya saing.

Untuk mencegahnya, BKKBN Sulawesi Tenggara terus mendorong inovasi pencegahan stunting berbasis keluarga, melalui edukasi dalam kelompok Bina Keluarga Balita dan Anak (BKB) juga edukasi dalam kelompok BKB dalam model kelas pengasuhan BKB.

BKB merupakan kelompok yang diberdayakan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah. Peran BKB ini memberikan edukasi kepada orang tua dalam perbaikan pola asuh, pola makan dan sanitasi terhadap anggota keluarga.

Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi status gambar gizi balita, termasuk pencegahan stunting.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar menekankan, perlunya pengasuhan yang baik pada 1000 HPK. Di mana kata dia, periode usia 1-2 tahun merupakan periode emas untuk perkembangan anak.

Menurutnya, 1000 HPK merupakan golden age di mana menjadi kesempatan orang tua untuk memantau dan mengasuh perkembangan anak dengan baik.

Indikator keberhasilan pekembangan anak tidak hanya dilihat dari perkembangan fisik anak tetapi juga dilihat dari perkembangan mental dan emosional anak.

Baca Juga: Pedagang Kali Kadia Merasa Seperti Sapi Perah Pemkot Kendari

"Untuk itu, peran orang tua sangatlah dibutuhkan dalam mewujudkan SDM yang bebas dari stunting," tutup Asmar.

Sebelumnya, Kepala BKKBN pusat, dr Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menjelaskan, pencegahan stunting secara maksimal dapat dilakukan di 1000 hari pertama kehidupan bayi.

Di masa ini, dimulai dari awal kehamilan hingga 2 tahun setelah lahir, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar agar tumbuh kembang optimal.

"Kami berharap generasi muda nantinya dapat melahirkan bayi yang sehat sehingga bonus demografi di tahun 2035 mempunyai potensi yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia," harapnya. (A-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: KardinĀ 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga