Celana Jeans Ketat Bisa Berakibat Fatal untuk Alat Reproduksi Pria hingga Dampak Negatif dengan Kesuburan

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 08 Juni 2024
0 dilihat
Celana Jeans Ketat Bisa Berakibat Fatal untuk Alat Reproduksi Pria hingga Dampak Negatif dengan Kesuburan
Celana jeans ketat bisa berdampak buruk, untuk seksualitas pria. Foto: Repro Istockphoto

" Celana jeans merupakan salah satu jenis pakaian yang paling digemari oleh banyak pria. Namun, sebaiknya berhati-hati dalam memilih jenis celana jeans yang digunakan, terutama jika terlalu ketat "

KENDARI, TELISIK.ID - Celana jeans merupakan salah satu jenis pakaian yang paling digemari oleh banyak pria. Namun, sebaiknya berhati-hati dalam memilih jenis celana jeans yang digunakan, terutama jika terlalu ketat.

Menurut sebuah studi, kebiasaan mengenakan celana jeans yang terlalu ketat dapat berdampak negatif pada kesehatan alat reproduksi pria, termasuk kesehatan penis dan kesuburan secara keseluruhan.

Melansir klikdokter.com, sebuah survei yang dilakukan pada 2.000 pria di Inggris mengungkapkan bahwa celana denim ketat bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Beberapa diantaranya adalah infeksi saluran kemih, testis yang bengkok, melemahnya kandung kemih, serta gangguan kesehatan jangka panjang lainnya.

Baca Juga: Ini Dampak Positif Pengasuhan Ayah Terhadap Kecerdasan Anak

Hasil survei menunjukkan sekitar 50 persen pria yang memakai celana denim ketat mengalami ketidaknyamanan di pangkal paha. Selain itu, lebih dari 25 persen pria mengalami masalah pada kandung kemih, dan 1 dari 5 pria mengalami testis yang bengkok.

Pakar kesehatan dan brand ambassador TENA Men, dr. Hilary Jones, menjelaskan bahwa memakai celana atau pakaian dalam ketat yang tidak pas dapat merusak kesehatan pria.

Menurut dr. Jones, mengenakan celana ketat dalam waktu lama dapat menyebabkan infeksi saluran kemih yang membuat kandung kemih bekerja berlebihan.

Masalah pada kandung kemih ini juga bisa berakibat pada penurunan jumlah sperma serta terjadinya infeksi jamur. Suhu testis yang lebih rendah dari suhu inti tubuh adalah syarat penting untuk menghasilkan sperma yang berkualitas.

Oleh karena itu, testis berada di luar rongga badan agar suhunya tetap rendah atau dingin. Namun, penggunaan celana dalam yang ketat dapat menyebabkan suhu testis meningkat, yang pada akhirnya mempengaruhi produksi dan pergerakan sperma.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pria yang mengenakan celana dalam ketat memiliki risiko lebih besar mengalami penurunan jumlah dan kualitas sperma dibandingkan dengan pria yang mengenakan celana dalam yang lebih longgar atau pas.

Sementara melansir alodokter.com, untuk mendapatkan sperma yang berkualitas dan memudahkan dalam memiliki keturunan, disarankan bagi pria untuk mengenakan celana dalam longgar, seperti celana dalam jenis boxer.

Selain itu, penggunaan celana luar yang tidak ketat juga dianjurkan agar suhu testis tetap terjaga dan kenyamanan tetap terjamin.

Selain menghindari celana dalam ketat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga suhu testis tetap stabil dan menghasilkan sperma yang sehat. Pertama, menjaga berat badan ideal sangat penting karena peningkatan berat badan bisa memicu penurunan jumlah dan pergerakan sperma.

Kedua, hindari memakai celana ketat terutama saat berolahraga atau jika aktivitas mengharuskan duduk dalam waktu lama. Segera lepaskan celana ketika sampai di rumah setelah bepergian untuk menurunkan suhu testis.

Baca Juga: 5 Daun Penghancur Lemak Perut yang Mudah Didapatkan

Pria juga disarankan untuk menghindari berendam di air hangat dan sauna terlalu lama. Konsumsi makanan bergizi seperti daging tanpa lemak, produk susu rendah lemak, roti gandum, sereal, ikan, telur, kacang-kacangan, buah, dan sayuran juga dapat membantu meningkatkan produksi sperma.

Selain itu, mengelola stres dengan baik dan berolahraga secara rutin sangat penting.

Gaya hidup sehat juga perlu diterapkan untuk menjaga kualitas sperma. Misalnya, dengan menghindari rokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol. Semua langkah ini penting untuk memastikan kesehatan reproduksi pria tetap optimal. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga