Cerita Hudy dan Kartini Raih Harapan Usai Berjuang Melawan Katarak
Sigit Purnomo, telisik indonesia
Selasa, 03 Desember 2024
0 dilihat
Kisah perjuangan Hudy dan Kartini untuk sembuh dari penyakit Katarak. Foto: Ist
" Di usia senjanya, Hudy (75) tak pernah lelah mendampingi sang istri, Kartini (68), dalam perjuangan panjang melawan katarak yang menyerang matanya "
KENDARI, TELISIK.ID — Di usia senjanya, Hudy (75) tak pernah lelah mendampingi sang istri, Kartini (68), dalam perjuangan panjang melawan katarak yang menyerang matanya.
Selama lima tahun terakhir, pasangan ini menjalani perjalanan yang penuh dengan kesabaran dan harapan. Hudy tak lelah berjuang agar Kartini bisa kembali mendapatkan penglihatannya.
Masalah penglihatan Kartini bermula pada 2019, ketika katarak mulai mengaburkan pandangan kedua matanya. Selama bertahun-tahun, upaya pengobatan sempat terhambat akibat tekanan darah dan kadar gula darah yang tidak stabil.
Namun, meski menghadapi berbagai tantangan, Hudy tetap setia memberikan dukungan moral dan fisik kepada sang istri tercinta.
Baca Juga: Pemkot Kendari dan BPJS Kesehatan Bersinergi Wujudkan Hidup Sehat
“Tekanan darah dan gula darah yang tinggi menjadi kendala besar saat itu. Dokter menyarankan untuk menstabilkan kondisinya terlebih dahulu,” kenang Hudy tentang masa-masa sulit mereka.
Setelah berjuang keras untuk menstabilkan kondisi kesehatan Kartini, akhirnya, tiga bulan lalu, hasil pemeriksaan di puskesmas menunjukkan bahwa Kartini sudah cukup sehat untuk melanjutkan pengobatan.
Puskesmas pun merujuk Kartini ke Klinik Mata Kendari, tempat ia bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kabar baik pun datang. Setelah serangkaian pemeriksaan, Kartini dinyatakan siap untuk menjalani operasi katarak pada mata kirinya. Dengan semangat besar dan dukungan penuh dari Hudy, Kartini memutuskan untuk melanjutkan prosedur medis tersebut.
Beberapa minggu lalu, operasi katarak berjalan lancar tanpa komplikasi. Kini, Kartini bisa melihat kembali dengan mata kirinya, sebuah perubahan yang sangat emosional dan mengharukan bagi pasangan tersebut.
“Melihat istri saya bisa melihat lagi, walau hanya dengan mata kiri, adalah anugerah yang luar biasa. Saya sangat bersyukur dengan kemudahan yang kami dapatkan dari layanan kesehatan,” ujar Hudy dengan penuh haru.
Selain itu, Hudy sangat mengapresiasi kemudahan proses administrasi berkat adanya teknologi seperti aplikasi Mobile JKN.
Dengan adanya antrean online, mereka tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk menunggu di fasilitas kesehatan, sebuah inovasi yang sangat membantu mereka dalam memperoleh layanan medis yang efisien.
Meskipun operasi berjalan lancar, Kartini masih harus menjalani kontrol lanjutan di Klinik Mata Kendari untuk memastikan kesembuhannya berjalan dengan baik.
Selama proses tersebut, Kartini merasakan pelayanan yang ramah dan fasilitas medis yang memadai, yang membuatnya semakin merasa nyaman.
“Kami merasa sangat terbantu, dari puskesmas hingga klinik mata. Semua layanan yang diberikan sangat efisien dan memudahkan kami,” kata Hudy mengungkapkan rasa syukurnya.
Hudy juga memberikan apresiasi terhadap Program JKN, yang menurutnya memberikan akses kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau.
Baca Juga: DLHK Sulawesi Tenggara Rencana Budidaya Larva Maggot Atasi Sampah dan Kemiskinan
Bagi Hudy, layanan ini adalah wujud perhatian nyata pemerintah untuk masyarakat, terutama bagi mereka yang memerlukan pengobatan lanjutan seperti yang dialami oleh Kartini.
Sekarang Hudy dan Kartini menatap masa depan dengan optimisme yang tinggi. Mereka berharap pengobatan ini akan memberikan hasil terbaik, dan penglihatan Kartini akan pulih sepenuhnya.
“Semoga teknologi dan layanan kesehatan terus berkembang, sehingga semakin banyak pasien yang bisa merasakan kemudahan seperti yang kami alami,” kata Hudy dengan harapan yang besar.
Kisah Hudy dan Kartini ini menjadi gambaran bahwa dukungan keluarga, kesabaran, dan kemajuan teknologi dapat membantu pasien dalam proses perawatan terbaik dan kesembuhan. Bagi pasangan ini, harapan untuk masa depan yang lebih cerah kini kembali terbuka lebar. (C-Adv)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS