Cincin Melingkari Matahari di Kabupaten Kepulauan Sula

Muhamad Surya Putra, telisik indonesia
Rabu, 22 April 2020
0 dilihat
Cincin Melingkari Matahari di Kabupaten Kepulauan Sula
Cahaya berbentuk cincin melingkari matahari. Foto: screenshot video yang beredar

" Iya, terjadi tadi siang (matahari) seakan dilingkari cincin dan tepat di atas menara masjid. "

KENDARI, TELISIK.ID - Masyarakat di Kepulauan Sula, Maluku Utara, dikejutkan dengan fenomena alam tak biasa. Sebuah cahaya berbentuk cincin mengelilingi matahari, Selasa (21/4/2020). Rekaman peristiwa tersebut menyebar hingga kemudian viral.

Fenomena unik berupa cincin melingkari matahari yang jarang terjadi di wilayah Maluku Utara, membuat sebagian warga senang.

Pemandangan alam ini terjadi kurang lebih 1 jam, dimulai sekitar pukul 13.00 WIT hingga 14.20 WIT, di Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula. Warga setempat senang karena terjadi di atas menara Masjid Raya Sanana.

Warga Desa Falahu, Kecamatan Sanana, Algajali Fataruba, mengaku senang saat melihat fenomena alam tersebut terjadi tepat di atas Masjid Raya Sanana. Pemandangan ini baru pertama kali dilihatnya.

"Iya, terjadi tadi siang (matahari) seakan dilingkari cincin dan tepat di atas menara masjid,” ucap Algajali, dikutip dari Liputan6.com

Baca juga: Bulog Sultra Bagi 200 Sembako pada Pembersih Kuburan dan Pemulung

Algajali menyatakan, fenomena alam tersebut menurut anggapan warga setempat merupakan pertanda baik. Meski begitu, sebagian beranggapan bahwa kalau fenomena alam itu pertanda buruk.

"Tapi sebagian besar bilang pertanda baik karena terjadi saat memasuki bulan puasa (Ramadan 1441 Hijriah)," lanjut dia.

"Apalagi saat ini warga juga dihadapkan dengan ancaman penularan wabah Corona, jadi bagi warga di sini sebagian besar bilang, ini sudah pertanda baik kalau virus Corona akan hilang di bulan puasa," kata Algajali.

Pengamat Cuaca BMKG Kepulauan Sula, Ikmal Zainudin menjelaskan, pemandangan alam tersebut merupakan fenomena optis. Ini terjadi karena ada pembiasan sinar mahatari oleh awan tinggi yang mengandung beberapa uap air dan butiran debu es.

“Ini fenomena biasa, tidak ada hubungannya dengan kejadian lain,” jelas Ikmal, dilansir dari kumparan.com.

Ikmal mengemukakan, fenomena optis saat terjadi memang sering mengeluarkan perpendaran sinar berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari maupun bulan.

“Jadi ini hal biasa dan normal bagi kehidupan kita,” tutupnya.

Reporter: Muhamad Surya Putra

Editor: Sumarlin

Artikel Terkait
Baca Juga