Coffee On The Bus, Cara Baru Ngopi sambil Keliling Kota Yogyakarta

Affan Safani Adham, telisik indonesia
Selasa, 21 Juli 2020
0 dilihat
Coffee On The Bus, Cara Baru Ngopi sambil Keliling Kota Yogyakarta
Coffee On The Bus cara baru minum kopi sambil keliling kota dalam bus. Foto: Affan Safani Adham/Telisik

" Yuk, kita putar-putar Kota Yogyakarta sambil nyeruput kopi. "

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Pada saat ini, minum kopi sudah seperti kewajiban bagi banyak orang. Namun, kini tak hanya di rumah atau di kedai kopi saja kita bisa menikmati rasa kopi yang nikmat.

Cara baru minum kopi sambil keliling Kota Yogyakarta di dalam bus juga bisa dilakukan. Selain ngopi, kita juga disuguhi informasi tentang Kota Yogyakarta.

Kafe bus menawarkan sensasi ngopi dalam bus sembari keliling kota selama lebih kurang 60 menit.

Seperti yang digagas Wiwit Kurniawan, creator Coffee on The Bus, tidak hanya minum kopi tapi juga disuguhi pemandangan Kota Yogyakarta. "Yuk, kita putar-putar Kota Yogyakarta sambil nyeruput kopi," canda Wiwit Kurniawan.

Coffee on The Bus kali pertama diluncurkan pada 27 Juni 2020 ini melewati berbagai rute di Kota Yogyakarta dengan pilihan jam keberangkatan: pukul 09.00 WIB, 13.00 WIB, 16.00 WIB, dan 19.00 WIB.

Perjalanan mengelilingi kota Yogyakarta ini dilakukan selama satu jam dengan sebuah bus berukuran besar. Adapun rute yang ditempuh: Kotabaru - Tugu - Kyai Mojo - Bugisan - Kotagede - JEC - Janti - Jalan Solo - dan kembali di Kotabaru, Yogyakarta. Untuk reservasi tiket Coffe On The Bus ini hanya dengan membayar sebesar Rp 50 ribu saja.

Coffee on The Bus ini menyediakan 2 rute yaitu Jogja-YIA dan Keliling Jogja Istimewa. Kafe bus rute Keliling Jogja Istimewa tersedia Senin-Kamis pukul 16.00 WIB; Jumat 10.00, 16.00, 19.00 WIB; dan Sabtu-Minggu 10.00, 13.00, 16.00, 19.00 WIB.

Untuk Yogyakarta-YIA, rute menuju Bandara International Yogyakarta, melewati underpass terpanjang. Berangkat Senin-Kamis pukul 10.00 WIB. Budget yang harus disiapkan untuk rute Jogja-YIA Rp 75 ribu.

Sembari jalan-jalan, kru akan membuat kopi manual brewing dan teh tarik secara langsung dalam bus. Untuk reservasi dapat menghubungi 087738858255.

Baca juga: Banjir Konawe, 4.046 Jiwa Dilaporkan Terpaksa Mengungsi

Aneka makanan disajikan bersama Kopi Merapi di dalam bus. Di dalam bus itu seluruh penumpang disajikan aneka makanan ringan yang ditempatkan di masing-masing tempat duduk. Dan tentunya sudah ditata sedemikian rupa.

Tak ketinggalan, barista yang ikut di dalam perjalanan tersebut juga menyajikan secangkir kopi Merapi dengan metode manual brewing. Bagi pengunjung yang tidak ingin minum kopi, barista akan menyajikan sari kacang hijau atau teh tarik.

Dari seluruh peserta acara, terlihat cukup banyak yang datang bersama keluarga. Sehingga satu tempat duduk yang disusun itu bisa diisi oleh satu keluarga.

Meski dalam bus, tetap menjalankan protokol kesehatan. Sebelum naik bus akan dicek dahulu suhu tubuh.

Meski acara ini dimulai saat Yogyakarta masih dihantui pandemi COVID-19, Wiwit Kurniawan selaku creator acara ini, menyatakan, panitia tetap melakukan protokol COVID-19 dengan mewajibkan penumpang memakai masker, membersihkan tangan dengan hand sanitizer, dan melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum naik ke dalam bus.

Sebelum masuk akan dicek suhu, wajib bermasker, terus di dalam kalau yang bukan hubungan keluarga disediakan sekat untuk sosial distancenya. Tapi rata-rata yang ikut keluarga semuanya atau sama teman-temannya.

"Jadi kita tidak akan memberi sekat, tapi protokoler COVID kita tetap jalankan agar penumpang nyaman," tutur Wiwit.

Apa yang dilakukan Wiwit Kurniawan itu bertujuan agar sektor pariwisata di Kota Yogyakarta kembali bangkit.

Baca juga: Enam Anggota DPRD Buteng Reaktif COVID-19

"Selain itu bertujuan agar sektor pariwisata Yogyakarta perlahan bisa hidup kembali setelah empat bulan lamanya terhenti gegara adanya pandemi COVID-19," kata Wiwit Kurniawan.

Dengan adanya pandemi COVID-19 ini orang pada ketakutan untuk ke luar rumah. "Tapi kita coba dengan refreshing," tandasnya.

Kata Wiwit, orang kan sekarang banyak yang hobi minum kopi. "Sehingga kita ngopi di rumah bisa, ngopi di coffee shop bisa, ngopi di tenant-tenant ternama bisa, tapi kita coba ngopi di dalam bis dulu," ucap Wiwit.

Selain membangkitkan kembali pariwisata, acara tersebut juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kopi. Karena di dalam Coffee on The Bus terdapat brand Kopiku sebagai sister company acara ini yang memiliki beragam kopi dari seluruh nusantara yang dikenalkan kepada penumpang.

Selain itu, dalam acara tersebut yang ditujukan untuk masyarakat dalam dan luar kota Yogyakarta, Barista menyajikan kopi Merapi di depan orang-orang yang ikuti Coffee on The Bus.

Wiwit menambahkan, acara ini sebenarnya bertujuan untuk masyarakat yang berasal dari luar kota Yogyakarta. "Agar lebih mengenal budaya Kota Gudeg ini," tandasnya.

Selain itu, orang-orang yang ikuti Coffee on The Bus akan menikmati musik tentang Yogyakarta, edukasi tentang storynya kopi di dalam bis, terus melihat pesona Yogyakarta. Jadi di dalam bis orang diharapkan bisa mengerti akan kota Yogyakarta.

Acara ini berhasil menarik dan sukses memancing animo beberapa orang yang berasal dari luar Kota Yogyakarta. Buktinya, pada setiap jam keberangkatan kursi terisi penuh. Begitu juga pada hari berikutnya.

Wiwit mengaku, saat ini terus melakukan trial and error dalam menjalankan acara ini untuk melihat bagaimana reaksi orang-orang dan terus mencoba mengetahui apa keinginan dari costumernya.

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga