COVID-19 Masih Mengintai, Dinkes Kendari Catat 35 Kasus Aktif
Pangga Rahmad, telisik indonesia
Jumat, 14 Oktober 2022
0 dilihat
Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mencatat 35 kasus baru COVID-19 pertanggal 13 Oktober 2022. Foto: Pangga Rahmad/Telisik
" Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID-19 pada Senin 2 Maret 2020. Saat itu, pemerintah mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona, yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun "
KENDARI, TELISIK.ID - Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID-19 pada Senin 2 Maret 2020. Saat itu, pemerintah mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona, yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.
Pada bulan yang sama, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, juga mengumumkan kasus positif untuk pertama kali. Menjelang tiga tahun, kasus positif COVID-19 nyatanya belum benar-benar berakhir.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Ellfi menerangkan, sejak tahun 2022 hingga pertanggal 13 Oktober 2022, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif ada 1.950.
Baca Juga: Dishut Sulawesi Tenggara Akan Bina Pengusaha Bangsal Kayu
"Artinya, sejak konfirmasi pertama kali sudah sekitar 9000 lebih kasus," kata Ellfi saat ditemui di Kantor Dinkes Kota Kendari, Jumat (14/10/2022).
Jumlah kasus yang meninggal dunia, lanjut Ellfi, terhitung sejak tahun 2022 ada 4 orang. Maka, total keseluruhan yang meninggal dunia berjumlah 99 orang.
"Hingga sekarang, kasus yang masih aktif, baik dalam perawatan atau isolasi mandiri itu sebanyak 35 kasus dan yang sembuh berjumlah 8.426 orang," terangnya.
Sejauh ini, kata Ellfi, usia yang paling rentan terinfeksi COVID-19 hingga meninggal dunia adalah kategori lanjut usia. Faktornya karena kondisi tubuh yang semula sudah lemah.
Meski begitu, Ellfi tetap mengupayakan kepada semua kelas usia agar tertib menjaga kesehatan, terutama 5 M (Mencuci tangan, Memakai masker, Mengaja jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas).
Salah satu kendala paling dasar dalam penanganan COVID-19 menurut Ellfi, adalah mengedukasi masyarakat agar tetap menaati himbauan pemerintah.
"Apalagi sekarang sudah agak lapang, jadi agak susah menghimbau masyarakat," kata Ellfi.
Senada, Relawan COVID-19 di Kendari, Adi mengungkapkan, mengedukasi masyarakat adalah salah satu kendala yang paling dasar.
"Kami awal-awal bentuk posko tergerak untuk membagi-bagikan bahan pokok di awal-awal pandemi dan sering kali kami temui banyak yang tidak taat prokes (protokol kesehatan)," katanya.
Baca Juga: Kebijakan DTU 2 Persen di Kota Kendari Mulai Berjalan
Buktinya sambung Adi, masih ada kasus COVID-19 sampai sekarang. Walau begitu, menjalankan prokes dan menghimbau masyarakat tetap harus dijalankan.
Sementara itu, prokes rupanya menjadi salah satu hal yang dikeluhkan masyarakat selama pandemi COVID-19. Erwin, pengemudi Ojek Online (Ojol) mengatakan, agak sulit bagi profesi ojol selalu menerapkan prokes.
"Karena kami hampir setiap menit bersentuhan dengan orang lain, antar pesanan atau sejenisnya. Karena itu, jaga jarak kayaknya sangat tidak mungkin (bagi) profesi seperti saya," papar Erwin. (A)
Penulis: Pangga Rahmad
Editor: Kardin