Dampak COVID-19, Omzet Pangkas Rambut Turun Drastis
Hamka Dwi Sultra, telisik indonesia
Sabtu, 12 Desember 2020
0 dilihat
Salah satu usaha pangkas rambut yang terletak di Kelurahan Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan. Foto: Hamka/Telisik
" Sebelum pandemi COVID-19 biasa dapat per hari Rp 1 Juta - Rp 2 juta. Tapi di masa new normal seperti sekarang ini hanya berkisar Rp 200-500 per hari. "
KONAWE SELATAN , TELISIK.ID - Jasa potong rambut atau dikenal dengan Barber Shop belakangan ini banyak dilirik kaum muda atau kaum milenial. Pasalnya, bisnis ini cukup menjanjikan untuk meraup keuntungan.
Hanya saja, pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia belakangan ini membuat bisnis ini harus kuat bertahan, seperti yang dialami salah satu usaha cukur rambut, ST Barber Shop.
Usaha cukur rambut yang beralamat di Kelurahan Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) ini selama masa pandemi COVID-19 harus kuat bertahan dan tetap melayani pelanggannya.
"Alhamdulillah, bisnis potong rambut di saat pandemi ini kami masih melayani pelanggan," kata pemilik ST Barber Shop, Airi kepada Telisik.id, Sabtu (12/12/2020).
Namun, kata Airi, di masa pandemi COVID-19 pelanggan yang menggunakan jasa potong rambutnya mengalami penurunan dari sebelum-sebelumnya.
Dia yakin, jika bisnis ST Barber Shop miliknya itu cukup menjanjikan. Apalagi, kaum muda atau milenial saat ini sangat memperhatikan fashion, termasuk gaya rambut.
Pada masa pandemi, pelanggan yang datang untuk potong rambut kebanyakan dari kalangan pemuda dan pegawai di sekitar area tempat berdiri Barber Shop miliknya. Sebelum pandemi ia mengaku banyak dikunjungi pelajar.
"Sebelum pandemi COVID-19 biasa dapat per hari Rp 1 Juta - Rp 2 juta. Tapi di masa new normal seperti sekarang ini hanya berkisar Rp 200-500 per hari," ujarnya.
Baca juga: Kadin Harap Pengusaha Lokal Mampu Kelola Epicentrum Nikel di Sultra
Perihal protokol protokol kesehatan, Airi menyebut menjadi fokus utama di ST Barber Shop. Mulai dari menyemprot disinfektan alat-alat cukur dan potong rambut sebelum maupun sesudah digunakan.
"Sejauh ini ST Barber Shop baru memiliki dua karyawan. Untuk protokol kesehatan hal itu menjadi prioritas utama di ST Barber Shop pada masa new normal ini," jelasnya.
Salah satu pelanggan ST Barber Shop, Ismail mengaku, sejak tahun 2018, ia selalu merapikan rambutnya di tempat tersebut. Menurutnya, cara memotong rambut di ST Barber Shop itu, sesuai selera atau fishion yang diinginkan.
"Disini terus potong rambut, dari semenjak berdiri Barber Shop ini, selain kenal pemiliknya kita juga bisa minta sesuai selera," kata Ismail.
Senada dengan itu, Awal yang juga merupakan pelanggan di ST Barber Shop mengatakan, harga yang dipatok oleh pemilik ST Barber Shop relatif terjangkau sehingga ia selalu menggunakan jasanya.
Namun, walaupun dengan harga terjangkau tempatnya cukup nyaman dan hasil yang diberikan cukup memuaskan.
"Harga yang dipatok cukup terjangkau, hanya 15.000 sekali potong rambut. Istilahnya, murah tapi hasilnya tidak murahan. Bagi saya rapi sesuai yang diinginkan," ucap Awal. (A)
Reporter: Hamka Dwi Sultra
Editor: Fitrah Nugraha