Dampak COVID-19, UKM Prediksi Tak Jualan Hingga Lebaran
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 09 April 2020
0 dilihat
Salah satu pelaku UKM Kota Kendari, Rahmad, saat berada di tempat usahanya, Prisya Banana Kendari. Foto: Ist.
" Menurut informasi dari para peneliti kita, termasuk dari pemerintah itu sendiri bahwa diprediksi virus ini akan terjadi hingga akhir Mei mendatang yang bertepatan pasca hari raya Idul Fitri. Makanya jualan kami juga akan tutup hingga lebaran. "
KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu yang sangat merasakan dampak dari mewabahnya COVID-19 adalah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Pasalnya, sejak wabah virus ini ada daya beli masyarakat semakin menurun.
Berdasarkan pantauan telisik.id, para pelaku UKM ini menutup usahanya diwaktu yang berbeda-beda. Dimana, ada yang sejak akhir bulan Februari, Maret dan bahkan ada juga yang minggu pertama bulan April ini baru menutup kios dan warung tempat berjualannya.
Salah satu pelaku UKM di Kota Kendari, Rahmad mengaku, memilih meliburkan seluruh karyawannya bukan sekedar takut terhadap COVID-19. Tapi ini adalah bagian dari mengambil peran untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Baca juga: Pasar Tetap Buka Selama Instruksi Larangan ke Luar Rumah Berlaku
Apalagi, kata dia, pemerintah juga beberapa kali mengimbau untuk tetap beraktivitas di rumah. Bahkan para alim ulama beserta MUI juga mengimbau untuk tidak berada di tengah kerumunan, termasuk shalat berjamaah di masjid.
Olehnya itu, pemilik usaha Prisya Banana Kendari ini melanjutkan, dalam perkara sepenting ibadah saja harus lockdown, apalagi yang hanya pelaku usaha mestinya juga mampu mengambil peran dalam pencegahan virus ini menyebar.
"Menurut informasi dari para peneliti kita, termasuk dari pemerintah itu sendiri bahwa diprediksi virus ini akan terjadi hingga akhir Mei mendatang yang bertepatan pasca hari raya Idul Fitri. Makanya jualan kami juga akan tutup hingga lebaran," katanya kepada telisik.id.
Baca juga: Warga Serbu Pasar Karena Isu akan Tutup Tiga Hari
Senada dengan itu, salah satu pelaku usaha laundry pakaian, Nur Jamal juga mengaku sudah menutup usaha pencuciannya sejak akhir bukan Februari lalu.
Hal tersebut dilakukannya sebagai bentuk upaya memutus mata rantai penularan COVID-19, khususnya kepada keluarganya yang menjalankan usaha laundry-nya.
"Kami tidak lagi menerima cucian pelanggan. Saat ini tinggal menyelesaikan cucian yang sudah masuk sebelumnya," ujarnya.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Sumarlin