Ini Alasan Sulawesi Tenggara Tak Dapat Kuota Beras Impor

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Jumat, 20 Januari 2023
0 dilihat
Ini Alasan Sulawesi Tenggara Tak Dapat Kuota Beras Impor
Kepala Perum Bulog Sulawesi Tenggara, Siti Mardati Saing mengatakan stok beras di wilayahnya terbilang aman sehingga tak dapat kuota beras impor. Foto: Adinda Septia Putri/Telisik

" Meski pasokan beras masih terbilang aman, namun stok ini kian menipis dan membuat harga beras ikut melambung di atas harga eceran tertinggi (HET). "

KENDARI, TELISIK.ID – Beras menjadi komoditas bahan pokok utama yang paling dibutuhkan masyarakat Indonesia. Harga beras di beberapa daerah di Indonesia saat ini mengalami peningkatan karena pasokan yang menipis.

Seperti dikutip dari CNBC.com, pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) di Indonesia saat ini hanya sebesar 680.000 ton yang tersedia dari idealnya 1,2-1,5 juta ton, hal itu memicu pemerintah untuk melakukan impor beras dari Pakistan, Vietnam, dan Thailand sebanyak 500.000 ton.

Kepala Perum Bulog Sulawesi Tenggara, Siti Mardati Saing mengatakan, Provinsi Sulawesi Tenggara tidak mendapat kuota dari jumlah pasokan beras yang diimpor tersebut. Hal itu kata Siti, karena pasokan beras dari petani lokal yang terbilang aman sebesar 9.890 ton.

Tahun ini Siti menargetkan jumlah cadangan beras di Sulawesi Tenggara bisa mencapai 30.000 ton, target ini sama seperti tahun 2022 lalu dengan realisasi penyerapan 85 persen atau 29.983 ton.

Baca Juga: 200 Ribu Ton Beras Impor Masuk Indonesia, Kesejahteraan Petani Terancam

Meski pasokan beras masih terbilang aman, namun stok ini kian menipis dan membuat harga beras ikut melambung di atas harga eceran tertinggi (HET). Siti menjelaskan, menipisnya stok disebabkan karena stok beras yang ada saat ini adalah stok dari sisa-sisa panen tahun kemarin.

Bulog sendiri saat ini lebih banyak menggelontorkan beras kepada agen-agen yang bersentuhan langsung dengan konsumen dan mengurangi pemasokan kepada distributor, hal ini agar harga beli di tingkat konsumen tak terlalu tinggi.

Baca Juga: Bulog Sulawesi Tenggara Genjot Penyerapan Beras Meski Bersaing Harga dengan Swasta

Seorang pedagang beras di Pasar Mandonga, Kota Kendari, Syahril mengatakan, harga beras saat ini naik dari Rp 8.500 per liter menjadi Rp 9.000 per liter. Kenaikan ini sudah berlaku sejak sebelum tahun baru 2023. Menurut Syahril, kenaikan ini disebabkan stok yang menipis karena banyak dibawa untuk memenuhi permintaan di Pulau Jawa.

Menghadapi bulan Ramadan, Bulog berencana untuk menambah stok pangan lainnya seperti beras premium yang akan disiapkan sebanyak 1.000 ton, minyak goreng yang stoknya saat ini 77.000 liter akan ditambah 160.000, dan gula pasir yang saat ini tersedia 311 ton akan ditambah 200 ton lagi. (B)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga