Dampak Cuaca Buruk, Harga Ikan di Pasar Usuku Tomia Naik 100 Persen

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Sabtu, 08 Mei 2021
0 dilihat
Dampak Cuaca Buruk, Harga Ikan di Pasar Usuku Tomia Naik 100 Persen
Harga ikan di Pasar Usuku, Tomia, naik hingga 100 persen. Foto: Boy Candra F./Telisik

" Jangan ditanya lagi, mahal ikan kasihan. Biasanya kita dapat 5 sampai 6 ekor Rp 10 ribu, sekarang kita beli Rp 20 ribu bahkan ada yang Rp 25 ribu. Jadi saya harus pikir-pikir lagi untuk beli. "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Harga ikan di pasar tradisional Usuku, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, mengalami kenaikan yang cukup drastis pada semua jenis ikan laut.

Selain harga yang tinggi, pasokan ikan dari para nelayan di pasar ini juga berkurang. Penyebab utama kenaikan harga ikan akibat angin kencang dan curah hujan yang tinggi di awal bulan Mei ini, membuat para nelayan kesulitan untuk melaut dan mendapatkan ikan.

Para nelayan harus mengambil risiko untuk melaut karena ombak tinggi, ikan yang didapatkan pun sangat sedikit.  Akibat gelombang laut yang tinggi tersebut, menjadi salah satu alasan para penjual ikan yang biasa disebut jibu-jibu oleh masyarakat Tomia, akhirnya memilih menaikkan harga ikan.

Menurut keterangan jibu-jibu kepada Telisik.id, harga ikan terpaksa dinaikkan karena ombak tinggi, ditambah lagi hujan di Tomia yang turun hampir setiap hari.  

Ikan cakalang yang biasanya dijual 5 ekor dengan harga Rp 10 ribu, kini naik hingga Rp 20 ribu. Kenaikan harga bukan hanya pada ikan cakalang saja, tapi semua jenis ikan seperti ikan kerapu, ikan sunu dan ikan batu lainnya.

Baca juga: Dihadiri Ketua Komnas HAM, JMSI Banten Dikukuhkan

Baca juga: Ini Cerita Imam Masjid yang Ditampar Saat Pimpin Salat Subuh

Menurut pengamatan Telisik.id, ikan di Pasar Usuku pada cuaca baik sangat murah mengingat Tomia merupakan kepulauan pesisir Wakatobi sehingga ikan sangat mudah didapatkan. Tak heran bila pekerjaaan utama masyarakat setempat adalah nelayan.

Namun mengingat kondisi cuaca yang ekstrem, banyak nelayan memilih tidak melaut, sehingga pasokan ikan di pasar berkurang jauh. Secara ekonomi, permintaan yang tinggi pada saat stok minim, akan menyebabkan naiknya harga suatu komoditas.

“Jangan ditanya lagi, mahal ikan kasihan. Biasanya kita dapat 5 sampai 6 ekor Rp 10 ribu, sekarang kita beli Rp 20 ribu bahkan ada yang Rp 25 ribu.  Jadi saya harus pikir-pikir lagi untuk beli,” tutur Marwa, salah satu pembeli ikan di pasar ini kepada Telisik.id, Sabtu (8/5/2021).

Harga ikan yang makin mahal, berimbas pada penghasilan jibu-jibu. Mereka kehilangan penghasilan karena masyarakat memilih mengkonsumsi lauk alternatif dibanding harus mengeluarkan uang dua kali lipat untuk membeli ikan.

“Biasanya sebelum siang ikan yang dijual sudah habis. Tapi sekarang susah lakunya karena sedikit orang yang datang beli ikan,” ungkap seorang jibu-jibu. (B)

Reporter: Boy Candra Ferniawan

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga