DAU Muna Refocusing Rp 100 Miliar, OPD Harus Genjot PAD
Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 17 April 2021
0 dilihat
Bupati Muna, LM Rusman Emba bersama Wabup, Abdul Malik Ditu. Foto: Sunaryo/Telisik
" Kegiatan yang urgen harus diprioritaskan, sehingga bisa menjawab sedikit demi sedikit pembangunan yang menjadi harapan masyarakat. "
MUNA, TELISIK.ID - Buntut belum berakhirnya pandemi COVID-19, membuat anggaran sejumlah pemerintah daerah harus di-refocusing.
Di Kabupaten Muna misalnya, tahun 2020 lalu, anggaran yang direfocusing sebesar kurang lebih Rp 150 miliar. Lalu tahun ini (2021), telah terjadi pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar kurang lebih Rp 60 miliar, ditambah lagi sekitar Rp 40 miliar, sehingga totalnya menjadi Rp 100 miliar.
Dengan adanya pemangkasan anggaran tersebut, membuat keuangan daerah menjadi seret. Banyak kegiatan-kegiatan yang menajdi kebutuhan dasar masyarakat, akhirnya belum bisa tersahuti.
Bupati Muna, LM Rusman Emba menerangkan, dengan keterbatasan anggaran, yang harus dilakukan adalah mentaktisi kegiatan-kegiatan berdasarkan skala prioritas.
"Kegiatan yang urgen harus diprioritaskan, sehingga bisa menjawab sedikit demi sedikit pembangunan yang menjadi harapan masyarakat," kata Rusman, Sabtu (17/4/2021).
Baca juga: Ramadan, Seleksi Paskibraka Nasional Dipersingkat
Karena itu, mantan senator DPD-RI itu menekankan pada organisasi perangkat daerah (OPD) dapat mengoptimalkan pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD), sehingga bisa digunakan untuk menutupi kegiatan-kegiatan pembangunan yang pro rakyat.
"OPD harus pandai mengoptimalkan PAD dan sumber pendanaan lain," tekannya.
Mantan Ketua DPRD Sultra itu menambahkan, kondisi pandemi COVID-19 yang belum mereda, membuat banyak kebutuhan masyarakat yang belum tersahuti.
Namun bukan berarti, ia bersama Abdul Malik Ditu akan berdiam diri. Langkah-langkah konkrit tetap dilakukan agar proses pembangunan tetap berjalan dan dirasakan secara merata oleh masyarakat.
"Siklus pembangunan tetap kita mulai dari desa dengan merangkum kegiatan pembangunan yang sifatnya mendesak, " pungkasnya. (B)
Reporter: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali