Di Muktamar IV Wahdah Islamiyah, Anies Baswedan: Materi Pendidikan Bagi Orang Tua Juga Penting

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Rabu, 22 Desember 2021
0 dilihat
Di Muktamar IV Wahdah Islamiyah, Anies Baswedan: Materi Pendidikan Bagi Orang Tua Juga Penting
Wahdah Islamiyah menggelar Muktamar IV secara virtual pada 19-22 Desember 2021. Foto: Ist.

" Wahdah Islamiyah menggelar Muktamar IV secara virtual pada 19-22 Desember 2021. Foto: Ist. "

JAKARTA, TELISIK.ID -  Wahdah Islamiyah menggelar Muktamar IV secara virtual. Kegiatan dilakukan sejak 19 Desember hingga hari ini, Rabu (22/12/2021).

Kegiatan yang menghadiri berbagai tokoh termasuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bertujuan untuk menyebarkan aqidah Islamiyah yang shahih kepada umat berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Ahlu Sunnah Wal Jama’ah.

Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan berharap Wahdah Islamiyah bisa berperan mewarnai dunia pendidikan dengan menyiapkan materi-materi pendidikan bagi orangtua.

"Kalau boleh kami menganjurkan salah satu area di mana Wahdah Islamiyah bisa berperan adalah dengan menyiapkan materi-materi pendidikan bagi orangtua, bukan pendidikan untuk anak di rumah tapi pendidikan terhadap pembekalan bagi orangtua," ujarnya, Minggu, (19/12/2021).

Anjuran Anies ini terkait dengan model pendidikan paripurna yang salah satu cirinya adalah pembelajaran yang tinggi dan proses penumbuhan nilai, yang bukan hanya bermodalkan penanaman ataupun pembentukan.

Penumbuhan nilai-nilai itu harus disampaikan sebagai bibit yang membutuhkan ekosistem sehat, sehingga bisa tumbuh besar di dalam jiwa, pikiran dan dalam keseharian bagi anak-anak.

Baca Juga: Kian Berdaya, Keterwakilan Perempuan Bidang Politik di Kendari Capai 30 Persen

Proses penumbuhan ini, menurut Anies, membutuhkan ekosistem yang sehat. Maka fokus pertama jika berbicara tentang pendidikan paripurna adalah pendidikan oleh orangtua di dalam sebuah keluarga.

Menurut Anies, proses penyiapan pendidikan yang sistemik inilah yang sering kali terlewatkan. Banyak orang ketika mengatakan pendidikan, hampir selalu kepada anak-anak, padahal sesungguhnya pendidikan haruslah dimulai dari orang tuanya.

Lebih lanjut Anies mengatakan, pentingnya menjadi sosok pembelajar karena menurutnya kebanyakan dari kita tumbuh besar sebagai orang-orang generasi abad 20, di mana anak-anaknya merupakan generasi abad 21 yang akan bertemu dengan teknologi abad ini.

"Ketika kita berhasil membuat guru merasa dirinya pembelajar dan semua orangtua merasa dirinya pembelajar, maka Insya Allah bekal untuk anak-anak kita akan tersedia dengan baik," tambah Anies.

Bagi Anies, masalah yang sering ada, baik yang mendidik di rumah ataupun di sekolah adalah merasa sudah cukup belajar sehingga terjadi stagnansi. Padahal di dunia yang berubahnya begitu cepat, stagnansi dalam balajar itu tidak boleh terjadi karena korbannya adalah anak-anak.

"Bukan hari ini mereka menjadi korban, tapi 10 tahun atau 20 tahun yang akan datang. Inilah konsekuensi jika kita tidak mengambil langkah yang tepat hari ini," tandas Anies.

Baca Juga: Siap-Siap, Mulai 2022 Vaksin Kena Bayar Rp 300 Ribu

Selain itu, Wahdah Islamiyah juga bertujuan untuk membangun persatuan umat dan ukhuwah Islamiyah yang dilandasi semangat ta’awun dan tanashuh.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A. Rabu, (22/12/2021).

Zaitun Rasmin mengatakan, Wahdah Islamiyah didirikan untuk membantu memperbaiki kualitas kehidupan umat serta bangsa indonesia.

“Caranya yaitu melakukan dakwah, pendidikan dan sosial, melalui tiga bidang inilah yang jadi korbisnis umumnya kormas Islam di Indonesia,” katanya melalui via zoom.

Wahdah Islamiyah sendiri memiliki program nasional yakni dakwah dan pembinaan.

“Untuk mencapai visi dan misi sendiri, kami mencoba selalu mengirimkan dai-dai di berbagai pelosok tanah air, dimulai dari wilayah Timur, Barat hingga ke wilayah-wilayah lainnya,” sambungnya. (B)

Reporter: Nurdian Pratiwi

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga