Dibanding Berhayal Bangun Smelter, Pemkab Kolaka Utara Bisa Kembangkan Potensi Kelapa Dalam

Muh. Risal H, telisik indonesia
Senin, 21 Agustus 2023
0 dilihat
Dibanding Berhayal Bangun Smelter, Pemkab Kolaka Utara Bisa Kembangkan Potensi Kelapa Dalam
Salah seorang pengusaha kopra putih di Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara. Foto: Ist.

" Komoditi kelapa dalam atau sejenisnya, secara ekonomis cukup menjanjikan. Produktivitasnya pun jauh lebih bagus dibanding kakao, tidak butuh perawatan khusus dan hasilnya berkesinambungan "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Kabupaten Kolaka Utara memiliki sumber daya alam melimpah. Tidak hanya sektor pertambangan, tapi juga sektor pertanian dalam arti luas yakni perkebunan, perikanan, dan kehutanan.

Salah satu komoditas unggulan yang telah menopang perekenomian masyarakat Kolaka Utara sejak puluhan tahun silam yakni kelapa dalam, kakao, dan cengkeh.

Bahkan kontribusi sektor pertanian dalam arti luas di tengah pandemi COVID-19 terhadap pertumbuhan ekonomi di Kolaka Utara tahun 2021 mencapai 40,58 persen dan 39,44 persen pada tahun 2022.

Menurut Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Kolaka Utara, Arifuddin, pemerintah daerah harusnya tidak berfikir monoton pada satu sektor komoditi pertanian (perkebunan) saja. Tapi harus berfikir secara menyeluruh berdasarkan potensi tiap-tiap kecamatan.  

Selain kakao (coklat), komoditi kelapa dalam atau sejenisnya secara ekonomis cukup menjanjikan. Produktivitasnya pun jauh lebih bagus dibanding kakao, tidak butuh perawatan khusus dan hasilnya berkesinambungan.

"Tugas pemerintah daerah tinggal keberpihakan saja ke Dinas Perkebunan dan Peternakan untuk melakukan terobosan, cari ahli, bangun pabrik sehingga produksi kelapa dalam masyarakat memiliki nilai tambah," terangnya, Senin (21/8/2023).

Baca Juga: Disbunnak Kolaka Utara Jalin Kerja Sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Sektor Komoditi Kakao

Masyarakat juga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya Rp 500 rupiah per kilogram untuk transportasi ekspedisi ke Makassar. Selain itu, semua bagian kelapa memiliki nilai jual termasuk briket (arang dari tempurung kelapa).

"Ini kan potensi ekonomi yang perlu dikembangkan dan cukup menjanjikan. Daripada kita berhayal-hayal tentang pembangunan smelter 10 tahun ke depan belum tentu ada," jelasnya.

Mending kita berpikir yang kecil-kecil tapi pasti, kata dia, daripada berpikir yang besar-besar tapi hayalan, entah kapan akan jadi.

"Hitung-hitungnya saya 10 tahun ke depan belum tentu ada pabrik smelter, karena ini perang kepentingan. Satu orang memiliki urusan dan kepentingan yang lain di dalamnya," urainya.

Wakil Ketua DPRD Kolaka Utara dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ulfa Haeruddin, jauh-jauh hari telah menyampaikan hasil studi tirunya bersama anggota DPRD Kolaka Utara lainnya usai berkunjung di Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado, Sulawesi Utara, terkait potensi ekonomi kelapa dalam.

Kata dia, para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang mayoritas digerakkan pemuda di Sulawesi Utara, mulai memanfaatkan potensi kelapa dalam sebagai komoditas ekspor.

"Kelebihan kelapa dibanding komoditas perkebunan lainnya karena semua bagian, mulai dari buah sampai daun memiliki nilai ekonomi bahkan air kelapa pun memiliki nilai jual," ujarnya.

Ke depannya, pemerintah daerah sudah harus berpikir bagaimana mengembangkan komoditi-komoditi perkebunan lainnya tanpa harus berfokus pada satu komoditi.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Olahan Kakao Disbunnak Kolaka Utara Datangkan Mesin Skala Bisnis

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kolaka Utara, Ismail Mustafa menuturkan, pengembangan secara khusus komoditi kelapa layaknya kakao, perlu perencanaan dan konsep yang jelas. Lebih lagi jika ingin bangun pabrik.

"Konsep harus jelas. Pabrik produk turunan kelapa yang seperti apa? Minyaknya, batok kelapa, sabuk atau apanya. Ini perencanaannya harus jelas termasuk pangsa pasarnya," imbuhnya.

Ismail sangat mengapresiasi gagasan yang dikemukakan anggota DPRD, hanya saja masih butuh perencanaan dan konsep yang matang.

"Ide ini sangat bagus. Kami sangat senang kalau ada masukan seperti ini hanya kita perlu perencanaan dan konsep yang jelas," tukasnya. (A)

Penulis Muh Risal H

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga