Diberi Gaji di Bawah UMR, Kesejahteraan GTT di Jatim Jadi Perhatian
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Rabu, 30 September 2020
0 dilihat
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Artono (kiri). Foto: Try wahyudi Ari Setyawan/Telisik
" Dari laporan yang masuk, mereka (GTT) hanya diberi honor Rp 750 ribu. Ini sangat menyedihkan sekali. Gaji segitu bisa buat apa?. "
SURABAYA, TELISIK.ID - Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur (Jatim), Artono mengatakan, pihaknya prihatin akan kondisi kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT).
Pasalnya, Pemprov Jatim hanya memberikan kesejahteraan gaji seadanya pada para GTT.
“Dari laporan yang masuk, mereka (GTT) hanya diberi honor Rp 750 ribu. Ini sangat menyedihkan sekali. Gaji segitu bisa buat apa?” ungkapnya di Surabaya, Rabu (30/9/2020).
Diungkapkan oleh politisi asal PKS ini, Gubernur Jatim, Khofifah harusnya berani meniru Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dalam urusan memberikan kesejahteraan bagi GTT di provinsi tersebut.
Baca juga: Seorang Dokter di Bombana Positif COVID-19, Puskesmas Tetap Buka
“Gubernur Ganjar Pranowo berani memberikan gaji GTT sesuai dengan UMK setempat. Tapi Gubernur Khofifah tak berani memberikan gaji sesuai UMK. Ini harus diperhatikan oleh Pemprov,” jelasnya.
Diungkapkan oleh Artono, saat ini di Jatim sangat krisis akan keberadaan guru untuk SMA dan SMK negeri.
”Banyak saat ini ASN guru yang memasuki pensiun. Sehingga tugas sehari-harinya terjadi rangkap tugas dan jabatan. Ada kepala sekolah merangkap guru atau bisa merangkap sebagai Kepala TU. Ini sangat memprihatinkan juga,” jelas pria asal Lumajang ini.
Artono berharap, Pemprov segera mengisi kekosongan posisi guru di Jatim karena akan berimbas terganggunya proses belajar dan aktivitas di sekolah negeri.
Reporter: Try wahyudi Ari Setyawan
Editor: Kardin