Didaulat Kultum Subuh, Kadis Perumahan Kolaka Utara Seru Jemaah Berlomba dalam Kebaikan
Muh. Risal H, telisik indonesia
Sabtu, 17 Agustus 2024
0 dilihat
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Ismail Mustafa seru umat muslim berlomba dalam kebaikan saat kultum subuh. Foto: Ist.
" Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Kolaka Utara, Ismail Mistafa, didaulat kultum pada kegiatan bertajuk Subuh Fajar Kolaka Utara Bertasbih ASN ber-Akhlak "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Kolaka Utara, Ismail Mistafa, didaulat kultum pada kegiatan bertajuk Subuh Fajar Kolaka Utara Bertasbih ASN ber-Akhlak.
Kegiatan yang menjadi program Pj Bupati Kolaka Utara, Sukanto Toding ini, berlangsung di Masjid Nurul Falah Desa Patowonua, Kecamatan Lasusua, Jumat (16/8/2024).
Mengangkat tema berlomba-lomba dalam kebaikan, Ismail Mustafa dalam kultumnya menyeru jemaah subuh dan umat Islam secara umum berlomba memperbanyak kebaikan.
Mengutip ayat 148 surah Al-Baqarah "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
Kata Ismail, ayat ini berbicara secara umum tentang kiblat, bahwa setiap umat memiliki arah kiblat yang berbeda-beda, dan bagi setiap Muslim untuk bersegera dalam melakukan kebaikan, yang pokok adalah melakukan salat menghadap kiblat.
Dalam ayat itu pula, lanjutnya, Allah memberikan satu perintah yang penting untuk dicermati dengan baik dan kemudian dilaksanakan oleh seluruh umat Islam.
"Yakni pada bagian ayat fastabiqul khairat yang berada di tengah-tengah ayat ini, dan dipahami dalam arti teksnya sebagai berlomba-lomba atau bersegera dan bersaing dalam kebaikan," jelasnya.
Baca Juga: Pj Bupati Kolaka Utara Rakor Kepala Daerah di IKN dan Foto Bareng Menantu Jokowi
Ismail menuturkan, ayat ini juga ditafsirkan oleh al-Hasan al-Bashri dengan makna berlomba-lomba dalam kebaikan dan dengan cara-cara yang baik. Sehingga tidak hanya bersaing untuk tujuan yang baik, melainkan juga dengan cara-cara yang baik, tidak dengan merugikan orang lain, dengan akhlak yang baik dan luhur.
"Dimana kemuliaan dan keluhuran akhlak merupakan ciri khas kemuliaan diri seorang muslim sebagai pelaku dan penggerak kebaikan di tengah umat," kata Ismail.
Selain ayat dalam Al-Qur'an, eks Kadis Perkebunan dan Peternakan ini turut mengutip sabda Rasulullah yang diriwayatkan Tirmidzi tentang sikap Nabi yang gemar memotivasi para sahabat untuk berlomba dalam beramal dan menuntut ilmu.
"Dari Abdurrahman bin Auf RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad bin Abi Waqqas di surga, Sa’id bin Zaid di surga, Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga," kutipnya.
Berlomba dalam kebaikan adalah tuntunan Allah dan Rasulullah. Berlomba dalam kebaikan tidak serta merta ditujukan kepada ibadah saja.
Lihat bagaimana para sahabat gemar melakukan ibadah, bahkan ada yang ingin dalam hidupnya melakukan puasa dan shalat secara terus menerus, lalu ditegur Rasulullah dan diingatkan bahwa yang dimaksud dalam Islam tidaklah seperti itu.
Pada kesempatan ini Kadis Perumahan turut mengutip surah Al-Jumuah ayat 10 sebagai penegas jikalau berlomba dalam kebaikan tidak hanya konteks ibadah namun juga mencari penghidupan yang baik demi agama, keluarga, masyarakat bahkan negara.
”Maka apabila telah dilaksanakan salat, bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan perbanyaklah mengingat Allah supaya kamu beruntung” ujarnya mengutip firman Allah.
Agama mengajak kita untuk berlomba secara berjamaah maupun secara sendiri-sendiri. Filosofi lebah sebagaimana yang diibaratkan Rasulullah yakni perumpamaan kaum Muslimin yang memberi manfaat kepada yang lain.
Baca Juga: Komisi III DPRD Kolaka Utara Nilai Tak Rasional Pajak Hotel dan Tambang C Anjlok
"Lomba yang disebut dalam Al-Qur'an sendiri selalu berkembang dengan semangat optimis. Ciri khas Muslim sejati adalah selalu menjadi pemenang yakni menang bersama-sama. Yaitu sebagai pemenang di kehidupan dunia dan akhirat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ismail menggambarkan hakikat perlombaan berbuat kebaikan dalam konteks keluarga, erat kaitannya tentang peran suami berbuat baik kepada istrinya dan demikian sebaliknya.
Sementara perlombaan dalam kebaikan khususnya konteks ASN BerAkhlak, erat kaitannya dengan perlombaan pada aspek pelayanan, yakni perlombaan dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selalu bersikap ramah, kepada siapa saja, dapat diandalkan serta cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang ada di masyarakat.
"Akhir kata semoga Allah memberikan pertolongan kekuatan kepada kita untuk dapat bersama, bekerja, dan beraktivitas, beramal shalih, berlomba-lomba dalam kebaikan agar dapat menghasilkan karya-karya terbaik, prestasi terbaik, untuk keridhaan Allah dan untuk kemaslahatan umat," tutupnya. (C)
Penulis: Muh. Risal H
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS