Diperkirakan Bakal Overload, DLHK Kendari Siapkan Solusi untuk TPA Puuwatu

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Jumat, 25 Maret 2022
0 dilihat
Diperkirakan Bakal Overload, DLHK Kendari Siapkan Solusi untuk TPA Puuwatu
Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari. Foto: Nurdian Pratiwi/Telisik

" TPA Puuwatu diperkirakan bakal alami overload atau melebihi kapasitas normal pada enam tahun mendatang "

KENDARI, TELISIK.ID - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), diperkirakan bakal alami overload atau melebihi kapasitas normal pada enam tahun mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Persampahan dan Pengelolaan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kendari, Adi Jaya Purnama, Jumat (25/3/2022).

"Melihat kondisi sekarang, kita taksir kira-kira daya tampungnya hanya bisa 5 sampai 6 tahun lagi," katanya.

Lebih lanjut, kata dia, untuk mengatasi hal tersebut, DLHK Kendari telah mempertimbangkan solusi agar tempat terakhir pembuangan sampah itu bisa berumur panjang.

"Pertama, kita tetap prioritaskan untuk penambahan lahan, selanjutnya kita mengambil langkah untuk mengedukasi masyarakat soal pengelolaan sampah," jelasnya.

Baca Juga: Hati-Hati, Buang Sampah Sembarangan Bisa Kena Denda hingga Rp 50 Juta

Selain itu, menurutnya, jika dilakukan perluasan lahan maka akan menambah daya tampung sampah hingga 10 tahun.

Diketahui, tempat pembuangan akhir yang terletak di Kelurahan Puuwatu itu memiliki luas mencapai 17,46 hektare.

Selanjutnya Adi Jaya Purnama juga menyebutkan pentingnya mendaur ulang sampah karena bisa menghasilkan nilai ekonomis dan mengurangi volume sampah.

Baca Juga: Begini Tanggapan Wali Kota Soal Banjir di Kendari

"Khususnya plastik karena susah terurai tanah," kata dia.

Sementara itu, data Januari sampai Maret 2022 DLHK Kendari mencatat sebanyak 270 ton sampah yang diangkut ke TPA per harinya.

"Ada peningkatan dari tahun lalu, sekarang ini produksi sampah per hari bisa 270 hingga 290 ton," tutupnya. (C)

Reporter: Nurdian Pratiwi

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga