Dosen di Yogyakarta Kembangkan Pembelajaran Mandiri Melalui Video
Affan Safani Adham, telisik indonesia
Sabtu, 06 Juni 2020
0 dilihat
Andian telah memproduksi berbagai video pembelajaran dalam ilmu dan teknologi pangan. Foto: Ist.
" Terutama sesuai bidang keahlian saya dalam ilmu dan teknologi pangan. "
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Andian Ari Anggraeni, M.Sc, Dosen Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta meraih Juara I Best Practice Inovasi Pembelajaran dalam Dies Natalis ke-56 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 18 Mei 2020 lalu.
Melalui karyanya bertajuk "Pengembangan Video Tutorial dan Course Flipped Classroom pada Mata Kuliah Teknologi Pengawetan Makanan", Andian telah memproduksi berbagai video pembelajaran.
"Terutama sesuai bidang keahlian saya dalam ilmu dan teknologi pangan," kata Andian, Sabtu (6/6/2020).
Dalam periode tahun 2016-2020 Andian telah membuat video tutorial pembuatan keripik pisang, video tutorial pengaruh pH terhadap zat warna, video animasi cara menghitung informasi nilai gizi, video model pembelajaran flipped classroom, video tutorial pembuatan stik bawang dan lain-lain.
Dan sebanyak 38 video yang dibuat Andian sudah memiliki hak kekayaan intelektual (HKI). Sedangkan 41 buah video lainnya akan segera diurus HKI-nya.
Andian memilih video itu karena saat ini video sebagai media pembelajaran yang menawarkan banyak keuntungan. "Terutama dalam mendukung pembelajaran mandiri," terangnya.
Baca juga: Komisi III DPRD Sultra Ingatkan Pemerintah tidak Aji Mumpung Gunakan Dana COVID-19
Menurutnya, kombinasi audio dan visual terbukti lebih efektif dan lebih cepat dalam menyampaikan pesan kepada peserta didik.
Video pembelajaran ini sangat cocok untuk digunakan pada sistem pembelajaran yang bersifat produktif. "Membantu siswa dalam memvisualisasikan materi yang telah diajarkan sehingga lebih mudah diingat dan dipahami," paparnya.
Andian menambahkan, generasi Z yang lahir tahun 1995 hingga 2010 kurang menyukai media verbal. Mereka lebih memilih media audio visual.
"Apabila harus membaca mereka lebih memilih bacaan melalui handphone atau laptop," kata Andian, yang menerangkan mereka membaca itu hanya untuk materi-materi penting saja.
Oleh karena itu, kata Andian, video menjadi sangat cocok untuk pembelajaran anak zaman now,” ujar Andian.
Dosen lulusan Jepang ini juga menekankan bahwa membuat konten adalah standar tinggi bagi pengajar zaman sekarang.
"Terlebih menghadapi masa pandemi COVID-19 yang memaksa seluruh pembelajaran dilaksanakan secara daring," kata Andian.
Baca juga: Lagi, Keluarga Pasien COVID-19 Mengambil Paksa Jenazah dari Rumah Sakit
Oleh karena itu, Andian berharap, pengajar yang baru memulai pembelajaran daring dapat menggunakan konten yang sudah tersedia di situs video sharing seperti YouTube.
Sampai saat ini, Andian juga masih sering melakukan dubbing (voice lay over) pada video animasi di YouTube yang berbahasa Inggris. Hal ini dilakukan karena pengembangan video animasi membutuhkan biaya yang tidak murah.
Baginya, kemampuan editing audio dan editing video sederhana adalah dua jenis skill yang harus dimiliki pengajar saat ini.
Jauh sebelum wabah COVID-19 ini merebak, dia juga sudah aktif memandu dan menyuarakan tentang blended learning yang mengombinasikan strategi pembelajaran teknologi sinkron dan asinkron. Atau, menggabungkan antara model tatap muka dan daring untuk menciptakan pengalaman belajar yang optimal.
Untuk mata kuliah praktik, Andian pun menggunakan blended learning dengan pendekatan flipped clasroom.
"Model ini juga telah diadopsi oleh beberapa mata kuliah praktik di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta," pungkas Andian.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Haerani Hambali