Dua Kelurahan di Kendari Kompak Tangani Stunting, Penyuluhan Berkala Terus Dimasifkan
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 20 September 2024
0 dilihat
Edukasi masalah stunting terus dilakukan, untuk memantau tumbuh kembang anak dan ibunya. Foto: Repro kampungkb.bkkbn
" Kelurahan Gunung Jati dan Kelurahan Kambu memperkuat komitmen dalam menangani dan mencegah stunting di wilayahnya "
KENDARI, TELISIK.ID - Kelurahan Gunung Jati, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, memperkuat komitmen dalam menangani dan mencegah stunting di wilayahnya. Langkah ini juga diikuti oleh Kelurahan Kambu yang menggelar rembuk stunting sebagai bentuk pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
Komitmen ini dipertegas melalui kegiatan rembuk stunting yang berlangsung pada Selasa (10/12/2024) di Kelurahan Kambu, Kota Kendari. Dalam kegiatan tersebut, berbagai pihak ikut berpartisipasi, mulai dari pengurus RT/RW, kader posyandu, hingga dinas terkait seperti Dinas Pengendalian Penduduk dan KB serta Bappeda Kota Kendari.
Sekretaris Camat Kendari, Susianti Hafid, menjelaskan bahwa upaya penanganan stunting merupakan prioritas pemerintah pusat dan harus dijalankan secara terpusat. Menurutnya, stunting dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama pada perkembangan anak.
“Permasalahan stunting menjadi prioritas pemerintah dikarenakan masalah ini memengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak, dan lain-lain. Oleh sebab itu, program ini harus dilaksanakan secara terpusat, terpadu, dan terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor,” jelas Susianti pada kegiatan rembuk stunting tersebut.
Susianti juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam penanganan stunting. Menurutnya, peran masyarakat sangat penting, terutama ibu-ibu yang sedang hamil. Mereka diimbau untuk rutin memeriksakan diri ke posyandu dan mengikuti penyuluhan terkait kesehatan keluarga.
“Peran masyarakat dalam pencegahan stunting dapat dimulai dari ibu, seperti bagi ibu yang sedang hamil rajin memeriksakan diri ke posyandu secara berkala, dan mengikuti penyuluhan yang dilakukan pengurus PKK tentang olah pangan sehat keluarga,” kata Susianti.
Selain itu, Susianti menjelaskan bahwa masyarakat harus disiplin dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekitar. Kebiasaan ini dianggap sebagai langkah penting dalam mencegah stunting di masyarakat.
Pemerintah juga berperan dalam pencegahan stunting melalui pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), penyuluhan gizi, serta penyediaan air bersih dan sanitasi yang baik.
“Melakukan pemeriksaan berkala kepada ibu yang hamil, menyediakan ruang menyusui, cuti bersalin, mendukung gerakan masyarakat hidup sehat, dan melakukan penyuluhan bertema kesehatan secara berkala kepada masyarakat,” tambah Susianti.
Pentingnya pemeriksaan berkala dan penyediaan ruang menyusui juga menjadi perhatian pemerintah setempat. Menurut Susianti, kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan angka stunting di wilayah Kendari.
Dalam rembuk stunting ini, perwakilan dari Dinas Kesehatan dan Bappeda turut memberikan materi yang menekankan pentingnya gizi yang cukup, pola asuh yang baik, dan akses terhadap makanan bergizi bagi anak-anak selama periode emas pertumbuhan.
Selain di Kelurahan Kambu, rembuk stunting juga dilakukan di beberapa kecamatan lain di Kota Kendari, seperti Kecamatan Abeli, Kadia, Wuawua, dan Poasia. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan stunting sudah menjadi perhatian di berbagai wilayah di Kendari.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Kota Kendari, Yeny, menyebutkan bahwa rembuk stunting ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya upaya pencegahan stunting.
“Target kami adalah seluruh kelurahan di Kota Kendari dapat melaksanakan rembuk stunting, dengan begitu diharapkan pemahaman masyarakat mengenai stunting semakin meningkat dan upaya penurunan angka stunting dapat berjalan lebih efektif,” kata Yeny.
Di Kelurahan Kambu, kader posyandu seperti Ira merasa antusias mengikuti kegiatan rembuk stunting. Menurutnya, masalah stunting bukan hanya urusan ibu-ibu, tetapi juga perlu diketahui oleh seluruh masyarakat, terutama orang tua.
“Ini perlu diketahui oleh masyarakat terutama orang-orang tua. Sebenarnya bukan orang yang tua (saja) tapi yang muda-muda boleh dan orang tua yang memiliki anak gadis karena stunting bukan penyakit yang ada pada saat seseorang telah besar, namun penyakit ini telah ada dari anak masih kecil,” ujar Ira.
Sementara itu, Abdullah, seorang perwakilan RT di Kelurahan Kambu, menekankan bahwa masalah stunting sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan aspek ekonomi masyarakat agar masalah stunting dapat ditangani secara menyeluruh.
“Permasalahan stunting sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Saya berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat agar penanganan stunting bisa lebih optimal,” ujar Abdullah.
Dalam setiap sesi rembuk stunting, para narasumber selalu menekankan perlunya sinergi antar berbagai pihak, baik dari pemerintah, lembaga terkait, hingga masyarakat. Kunci dari penanganan stunting, menurut mereka, adalah pola asuh yang tepat, pemberian gizi yang cukup, serta akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kota Kendari, yang saat ini masih menjadi salah satu perhatian utama pemerintah.
Daftar Upaya Penanganan Stunting:
1. Melakukan penyuluhan kesehatan secara berkala.
2. Memeriksakan ibu hamil ke posyandu secara rutin.
3. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
4. Menyediakan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA).
5. Memberikan penyuluhan terkait gizi dan kesehatan keluarga.
6. Menyediakan sanitasi dan air bersih yang memadai.
7. Melakukan check-up berkala kepada ibu hamil.
8. Mendukung program PAUD dan ruang menyusui di masyarakat. (C-Adv)