Tangani 15 Kasus Stunting, Kelurahan Pondambea Kota Kendari Sosialisasi dan Edukasi Warga
Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 20 September 2024
0 dilihat
Lurah Pondambea Eris Kurniawan saat diwawancarai di kantor Kelurahan Pondambea. Foto: Erni Yanti/Telisik
" Sebanyak 15 kasus stunting balita dan bayi di Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, terus berupaya diturunkan "
KENDARI, TELISIK.ID - Sebanyak 15 kasus stunting balita dan bayi di Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, terus berupaya diturunkan.
Upaya penurunan angka stunting itu dilakukan oleh pihak Kelurahan Pondambea dan Puskesmas Mekar, dengan bekerja sama melaksanakan sosialisasi dan edukasi.
Lurah Pondambea, Eris Kurniawan mengatakan, program yang dilakukan oleh Kelurahan Pondambea, salah satunya adalah rembuk stunting.
"Rembuk stunting bersama warga membahas penanganan stunting, adanya program orang tua asuh dalam hal ini lurah dan camat memiliki keluarga masuk kategori stunting," kata Eris, Kamis (19/9/2024).
Eris mengatakan, di Kelurahan Pondambea sejak periode 9 Juni 2024 terdapat 9 kasus stunting, dan September naik menjadi 15 kasus.
"Pemerintah kelurahan dan Puskesmas Mekar sudah melakukan berbagai macam upaya penanganan stunting, mulai dari setiap sebulan sekali diadakan posyandu balita, memberikan asupan gizi dan makanan-makanan bergizi serta penimbangan berat badan," kata Eris.
Kelurahan Pondambea terus meningkatkan sinergi dengan puskesmas dan dinas terkait untuk meredam kasus stunting.
"Seperti penanaman sayuran, sudah kami canangkan agar setiap warga yang punya pekarangan agar memanfaatkan pekarangan untuk menanam tanaman-tanaman sehat seperti tomat, wortel dan lain-lain," kata Eris.
Selain itu, menargetkan ibu-ibu hamil intens mengikuti sosialisasi dan edukasi terkait bahaya stunting di fase dini yaitu seribu hari pertama.
"Masyarakat antusias sekali mendengarkan edukasi terkait stunting. Mudah-mudahan di tahun berikutnya tetap ada sosialisasi dan edukasi terkait penanganan stunting," jelas Eris.
Ia berharap, kepada masyarakat yang belum tahu terkait stunting dan dampaknya terhadap anak-anak, agar terus aktif mengikuti sosialisasi dan edukasi.
"Makanya dengan adanya rembuk stunting tingkat kelurahan itu untuk menambah wawasan ibu-ibu yang baru menikah, maupun yang sementara hamil, untuk lebih menjaga dan mempersiapkan diri dalam hal memberikan asupan gizi kepada calon bayi nantinya," terang Eris.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Mekar, Nurmala Sari mengatakan, penanganan stunting dilakukan di beberapa posyandu. Di posyandu itulah tim programmer dari Puskesmas Mekar memberikan penanganan.
"Tim programmer kami turun ke posyandu-posyandu memberikan vitamin kepada anak-anak, pemeriksaan kehamilan, tablet penambah darah, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang kurang energi kronik," kata Kepala Puskesmas Mekar Nurmala Sari.
Selain itu, pemantauan pertumbuhan balita, pemberian ASI ekslusif termasuk intervensi spesifik dilakukan Puskesmas Mekar untuk penanganan stunting.
Puskesmas Mekar sendiri menurunkan masing-masing tim programmer untuk memberikan penanganan stunting di setiap posyandu.
"Ada masing-masing programmernya, misalnya pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, nah itu khusus programmernya, kemudian untuk ibu hamil ada juga programmernya," ujar Nurmala. (B-Adv)